"Sehun kamu dengar aku gak sih?" entah apa yang sedang dipikirkan pria ini, karena sedari tadi sejeong berbicara dengannya tak ada satupun yang di respon oleh sehun."Eh iya sayang gimana? Maaf tadi gak fokus. Aku lagi mikirin pekerjaan kantor." ucapnya bohong.
"Lain kali kamu harus bisa bagi waktu antara aku dan kantor. Tadi aku nanya kapan kamu mau putusin pertunanganmu sama lisa"
"Ha? Err itu, aku usahain secepat nya. Karena akhir-akhir mama lagi dekat banget sama Lisa jadi susah cari alasannya." Ujar Sehun sedikit merasa tidak nyaman.
"Ya udah gapapa, aku tetap nunggu kamu kok."
"Makasih sayang." ucap sehun tersenyum sambil membelai lembut rambut sejeong.
Sejeong wanita yang sangat sabar meskipun kadang dia bisa juga menjadi wanita yang manja namun dibalik itu semua dia tetap menjadi sejeong yang mandiri dan bertanggung jawab dengan kehidupan ibu dan adiknya, sepeninggal ayahnya beberapa tahun yang lalu akibat kecelakaan.
Itu yang sehun sukai dari sifat sejeong.
Tapi kenapa akhir-akhir ini dia selalu memikirkan tentang lisa?
Seperti saat ini, lisa dan mingyu sedang asyik berbincang tanpa mereka sadari sehun selalu memperhatikan pasangan itu karena meja mereka tak jauh dari tempat lisa dan mingyu duduki.
Tawa kecil mereka, yang membuat pikiran sehun tak dapat beralih dari pasangan itu.
Ya, tadi sehun berbohong tentang ia sedang memikirkan pekerjaan di kantor padahal pikirannya sedang di penuhi dengan banyak pertanyaan soal lisa dan mingyu.
Seperti
Ada hubungan apa antara mereka?
Bagaimana mingyu bisa mengenal lisa?
Apa mereka punya hubungan dimasa lalu? Seperti mantan kekasih mungkin.
"Sehun ayo kembali, waktu makan siang sudah hampir habis." ajak sejeong, menyadarkan Sehun dari lamunannya.
"Eh, kenapa cepat sekali? Aku yang punya kantor ini sejeong. Kalo kita terlambat, siapa yang berani memecatmu?" ucap sehun mencari alasan agar tetap memantau lisa dan mingyu.
"Bukan seperti itu, aku sangat menghargai waktu jadi tidak mungkin aku menyia-nyiakan waktu. Karena yang kutau waktu adalah uang sehun."
"Hmm baiklah, ayo kembali." Sehun akhirnya mengikuti kemauan Sejeong untuk kembali ke kantor.
Sebelum sehun dan sejeong keluar dari restoran itu, lisa sempat melirik sehun, ah lebih tepatnya melirik tangan sehun yang menggenggam sejeong.
Namun pada saat yang bersamaan sehun juga melihat kearah lisa, dan langsung memberikan tatapan tajam untuknya.
"Pria sinting." ucap lisa pelan setelah mendapat tatapan tajam dari sehun.
Namun suaranya masih didengar oleh mingyu.
"Ha? Siapa yang kau maksud lisa?" tanya mingyu menunjukkan wajah kebingungan.
"Eh itu, tadi ada orang gila yang biasa lewat didepan rumahku. trus tadi aku melihatnya lewat di depan situ." jawab lisa asal.
Bodo amat, sehun memang orang gila kan.
"Oh itu, yaudah balik kekantor yuk. Aku masih ada urusan sama sehun." ajak mingyu sambil menggenggam tangan lisa agar ikut berdiri dengannya.
***
"Kyaaaa, kenapa kau ada disini?" Lisa terkejut karena entah sejak kapan sehun sudah berada diruangannya.