Keadaan pagi ini cukup membaik setelah kemarin malam Guanlin membujuk Jinsol untuk memaafkannya dengan janji tidak akan marah kepada gadis itu lagi, apapun alasannya.
Sungguh kejadian itu sangat langka bagi Jinsol. Selama 3 tahun pacaran sama Guanlin, cowo itu belum pernah berkata demikian kepada Jinsol. Maka dari itu, Jinsol memaafkan Guanlin.
Dan, saat ini mereka tengah menyantap makan siang di kantin, berdua. Padahal tadi Jeongin mau ikut bareng, tapi ga dibolehin sama Guanlin, jadinya cowo itu makan bareng Choerry, Somi dan Daehwi di meja lain.
Jinsol yang lagi fokus menyerutup es jeruknya dibuat buyar oleh suara notifikasi dari ponsel Guanlin yang ada di hadapannya.
"Ada chat, tuh," ujar Jinsol tanpa melihat layar ponsel Guanlin.
Guanlin mengangguk, "Iya." balasnya singkat.
"Liat dulu, siapa tau penting," ujar Jinsol yang melihat Guanlin sama sekali tidak bergerak untuk mengambil ponselnya.
"Engga. Kan cuma chat dari kamu doang yang penting." ucap Guanlin.
Jinsol memutar bola matanya, "Halah, pret."
Guanlin tertawa.
Kemudian suara notifikasi terdengar lagi, namun kali ini nada dering telepon yang terdengar, dan Jinsol bisa melihat dengan jelas siapa oknum yang menelpon Guanlin. Jinsol yakin, orang itu sama dengan orang yang mengirimi Guanlin chat.
"Ada telepon dari Minju tuh. Angkat dulu sana," ujar Jinsol dengan nada sinis, dan menekankan pada kata 'Minju'.
Guanlin melirik Jinsol dengan ragu, "Aku angkat dulu, ya?"
Jinsol mengangguk pelan.
Dengan begitu, Guanlin mengambil ponselnya dan berdiri kemudian berjalan menjauh dari mejanya.
Jinsol menghembuskan napas sambil dalam hati berkata 'ga boleh egois, ga boleh posesif, ga boleh nething.'
"Sayang, aku ke rumah Minju dulu ya? Tugas kelompok aku ternyata ketinggalan di rumah dia, terus nanti kan harus dikumpul." ujar Guanlin setelah selesai mengangkat telepon.
"Sendiri?" tanya Jinsol memastikan.
Guanlin menggeleng, "Engga. Sama Minju sama Ryujin juga." jawabnya.
Jinsol mengangguk, "Yaudah, hati-hati."
"Iya, Sayang."
Kan, emang ada baiknya gausah nething dulu tuh. Kalau gini kan Jinsol jadi lega sendiri.
Setelah Guanlin pergi, Jinsol pun kembali melanjutkan aktivitas makannya yang sempat tertunda.
"Kursi ini kosong kan?" tanya seseorang yang tanpa permisi langsung mengisi kursi kosong tempat Guanlin duduk.
Belum sempat Jinsol menjawab, Minkyu sudah mempertanyakan hal lain, "Sendirian aja, Sol? Tumben?"
Jinsol kesel banget rasanya, mau jutekin tapi ga bisa. Lebih tepatnya ga berani sih :(
Pada akhirnya, Jinsol hanya mengangguk kemudian diam dan segera menghabiskan makanannya agar ia bisa segera pergi dari situ.
"Buru-buru amat makannya, Mba. Hati-hati nanti—"
"Uhuk"
"Tuh kan, gua belom selesai ngomong padahal." ujar Minkyu kemudian menyodorkan kotak tissue kepada Jinsol, dan cewe itu mau ngga mau tetep ngambil tissue nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
House of Maknae(s) [✔]
Fiksi PenggemarBerisi kisah para Maknae dalam satu lingkup yang sama ©seonoora, 2019