° Bingung

165 35 1
                                    

"Loh, Kak Jinsol?" Doyoung, penghuni kamar di sebelah kamar Guanlin terkejut melihat Jinsol yang tertidur di depan pintu kamar Guanlin.

"Kenapa Doy?" Seonho yang baru keluar dari kamarnya yang berada di sebelah kamar Doyoung pun bertanya.

"Ini Kak Jinsol, kok bisa tidur di sini??" jawab Doyoung sambil menunjuk Jinsol.

"Lah?? Oh iya, semalem dia emang duduk di sini nungguin Bang Guanlin, tapi kaga keluar keluar. Udah gua suruh balik kamar juga kaga mau. Yaudah gua tinggal."

Doyoung yang mendengarkan penjelasan Seonho mengangguk, kemudian berkata. "Tega bener lu, Bang. Cewe loh ini,"

"Ya dianya aja gamau? Masa gua paksa??"

"Kalau misalnya cewe lu yang kaya gini gimana? Gua yakin kalau misalnya lagi gak berantem pun, Bang Guanlin menangis melihat ini."

"Halah, bacot lu. Baru bangunin gih, suruh pindah kamar,"

"Kok gua??"

"Karena lu yang gak tegaan kan? Udah cepet, keburu rame."

Doyoung pun segera menghampiri Jinsol dan membangunkannya. "Kak, bangun. Udah pagi. Gak pegel apa tidur di sini? Dingin pula." 

Perlahan mata Jinsol mulai terbuka dan langsung mengubah posisi menjadi duduk. "K-kok gue bisa ada di sini?" tanya gadis itu sambil mengucek pelan matanya.

Seonho mendekati Jinsol dan duduk di hadapannya, "Man Rabbuka?"

Gak ada akhlak.

"Gue masih hidup ya." ujar Jinsol pelan setelah noyor kepala Seonho.

Sedangkan yang ditoyor langsung meiringis, "Gila, baru bangun tidur aja tenaganya kuat bener anjir," gumamnya pelan.

"Makanya gausah macem macem," bisik Doyoung kemudian tertawa pelan.

"Udah ah, mau mandi aja gue. Kalian semua bau."

Jinsol pun berdiri, dan jalan menjauh dari situ. Sedangkan Seonho dan Doyoung hanya bisa saling tatap heran. 

Tiba-tiba pintu kamar Guanlin terbuka, dan menampakkan sosok Guanlin yang sudah siap untuk mandi "Si Jinsol udah pergi?"

Seketika Seonho dan Doyoung berdiri, dan pura pura mengabaikan Guanlin.

"Aduh, gua belum ngerjain PR, mau nyontek si Jisung dulu lah,"

"EH iya, gua kan tadi mau ngepel lantai,"

Dan Guanlin hanya bisa membisu menatap itu semua.

"JISUNGGGG!!!!" seruan Yeojin terdengar menggelegar hingga lantai bawah.

"KENAPEEEE????" sahut Jisung gak kalah menggelegarnya.

setelah tiba di hadapan Jisung, Yeojin nyengir. "Hehehehe,"

"Kenapa lo? Masih pagi udah kesurupan aje,"

Seketika satu cubitan mendarat mulus di lengan Jisung. "Anu...nanti pulang sekolah gue mau balik sama Hyeongjun, boleh?"

"Ngapain?"

"Kerkom tugas Bu Soyou, anjrit. Gue kan sekelompok sama dia,"

"Nanti gua antar jemput,"

"Kaga usahhh! Ngerepotin lo nanti. Lagian rumah Hyeongjun kan jauh,"

"Gua gak bilang kalau gua ngerasa direpotin?? Kenapa elu yang jadi repot??"

"AH, susah ngomong ama gagang pintu mah..."

"Maksud lo ape??"

"KAGA JADI! Yaudah, gue bareng elu. TAPI GAK BOLEH TELAT. Awas aja kalo telat, gue patahin batang leher lo,"

House of Maknae(s) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang