Pertunangan
Kata itu seharusnya menjadi kata paling indah untuk pasangan yang telah lama menjalin hubungan dan mengikat kisah cinta mereka sebelum ke tahap yang lebih serius, seperti bertukar cincin dan meminta doa restu orang tua untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Pertunangan seharusnya diawali dengan perasaan saling mencintai dari kedua belah pihak, antara pria dan wanita itu sendiri. Sepertinya kata 'pertunangan' hanya sebagai formalitas semata. Pertunangan kali ini dilakukan oleh kedua pasangan yang tidak pernah bertemu sama sekali sebelumnya. Mereka dipertemukan melalui perjodohan yang dilakukan orang - orang tersayang mereka.
Sinbi dan Jungkook
Merekalah yang bertunangan hari ini. Dihadiri kerabat dekat dan teman - teman terdekat mereka. Oh jangan lupakan tamu yang berada di satu ruangan yang sama dengan mereka. Menyaksikan bagaimana proses pertunangan putra - putri dari keturunan sendok emas itu. Sinbi memakai gaun berwarna navy yang menampilkan punggung mulusnya serta rambut bergelombang yang diikat setengah dengan mahkota kecil diatas kepalanya, menambah kesan manis dan anggun saat orang - orang melihat penampilannya. Tidak jauh berbeda dengan Jungkook, pria itu mengenakan tuxedo berwarna senada dengan gaun Sinbi. Dilengkapi dasi kupu - kupu dan tatanan rambut yang memperlihatkan keningnya.
Acara dimulai dengan sambutan yang dibuka oleh Jeon Seo Jun, ayah Jungkook. Dilanjutkan dengan bertukar cincin antara Jungkook dan Sinbi. Perasaan campur aduk mendominasi keduanya. Gugup, tangan yang sedikit gemetar dan jangan lupakan senyum canggung yang menghiasi wajah mereka. Tepuk tangan dan sorakan dari para undangan terdengar setelah kedua pasangan ini selesai bertukar cincin. Akhirnya Sinbi dan Jungkook resmi menjadi sepasang tunangan dan akan berlanjut ke jenjang pernikahan.
Sinbi menampilkan senyumannya meskipun ia ingin menangis sekarang. Ia menahan mati - matian karena ia tidak mau merusak acara dan mempermalukan keluarganya dan keluarga Jungkook. Jungkook yang melihat mata Sinbi yang mulai berkaca - kaca, sedikit terkejut. Tangannya mengelus punggung Sinbi itu pelan guna menenangkan gadis itu yang diliputi rasa sedih. Perasaan yang sama juga dirasakan Jungkook. Pikirannya sangat kalut. Sebagai seorang pria dewasa, harusnya berani untuk menolak dan memilih jalannya sendiri tanpa diatur oleh orang lain. Namun beda halnya dengan Jungkook, ia tidak menjalankan perannya sama sekali jika berhadapan dengan sang kakek. Kakeknya selalu bisa membuat Jungkook bungkam hanya dengan kata - kata yang diliputi sebuah ancaman di dalamnya.
Seorang wanita paruh baya menghampiri Jungkook dan Sinbi yang sibuk membalas ucapan selamat dari kerabatnya. "Selamat Sinbi ah tidak calon menantuku." wanita paruh baya namun tidak melunturkan kecantikannya berjalan anggun menghampiri Sinbi yang baru saja turun dari panggung pesta. Yuri, ibu dari Jungkook memeluknya sesaat.
"Aku sangat senang karena Jungkook bertunangan dengan gadis secantik dirimu. Aku sempat mengira Jungkook sedikit tidak 'normal'--" mata Yuri melirik ke arah Jungkook yang kini tengah melotot tak suka ke arahnya.
"Jungkook tidak pernah membawa seorang gadis ke rumah. Jadi, tidak salah kan aku berpikiran seperti itu ?"
"Yuri hentikan." tegur Jungkook. Wajah Jungkook mulai merah padam menahan kekesalannya. Ia sedikit kesal dengan ucapan ibunya. Apa - apaan ibunya, datang - datang berbicara seperti itu.
Sinbi hanya menanggapinya dengan senyuman kecil. Entah ia harus berekspresi apa sekarang ? Ia tidak tahu. Ini membuatnya merasakan sesuatu yang ingin ia keluarkan tapi tertahan entah karena apa. Kalian mengerti kan ?
"Annyeong dokter Sinbi." Chaeryeong, Hyunjin dan Jungwoo datang dari arah belakang Yuri dan membuat Yuri memundurkan tubuhnya ke belakang. Memberi ruang untuk rekan kerja Sinbi
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)
RomansaJeon Jungkook Pria berumur 28 tahun yang sangat kaya raya dan karir yang gemilang. Bagaimana tidak, Jungkook adalah tipikal orang yang sangat Workholic. Dunianya hanya berisikan kerja, kerja dan kerja. Bahkan Jungkook tidak punya waktu untuk memiki...