Chapter || 3

1.4K 175 9
                                    

Sesuai dengan ucapannya tadi siang, Jungwoo sudah menunggu Sinbi di parkiran rumah sakit. Bersandar di pintu mobil dan sesekali tersenyum. Untung tempat ini sepi, jadi tidak ada yang melihat senyuman aneh Jungwoo. Senyuman Jungwoo semakin melebar kala ia melihat Sinbi yang baru saja keluar dari lobby.

"Maaf aku membuatmu menunggu." sesal Sinbi yang telah sampai di hadapan Jungwoo

Jungwoo mengibas - ngibaskan tangannya. "Tidak - tidak, aku baru saja disini. Apa bisa kita jalan sekarang ?" tanyanya.

Sini menampilkan senyuman cantiknya."Oh tentu."

Hah manis sekali. Pikirnya.
Ingatkan Jungwoo untuk bernapas.

Jungwoo membuka pintu penumpang  dan disambut kekehan Sinbi lalu ia mulai masuk ke mobil ferrari milik Jungwoo.




Mobil melaju meninggalkan kawasan rumah sakit. Selama di perjalan suasana hening yang mendominasi diantara kedua dokter ini. Tidak ada yang memulai percakapan. Sinbi yang lebih senang memandang jalanan dan Jungwoo yang sedikit gelisah di tempat duduknya.

"Oh astaga, aku benci suasana canggung seperti ini." batin Jungwoo.

"Sinbi .." panggilnya


Sini menoleh seraya menaikkan alisnya. "Ada apa ?"

"Apa kau sudah mempunyai kekasih ?"

Sial. Kenapa pertanyaan ini yang keluar -- Batin Jungwoo

Sinbi merasa risih dengan kalimat yang dilontarkan pria di sampingnya ini. Apa katanya barusan, kekasih ?

"Ah maaf. Lupakan saja apa yang aku ucapkan tadi."

"Aku akan membawamu ke restaurant seafood. Apakah kau punya alergi terhadap seafood ?"

"Aku hanya alergi terhadap udang. Sisanya tidak ada masalah."

"Baiklah"

Suasana hening menyelimuti mereka kembali. Semenjak pertanyaan Jungwoo yang dengan polosnya pria itu ucapkan membuat Sinbi memilih untuk diam. Sampai mereka sampai pun tidak ada yang memecah kecanggungan ini. Jungwoo segera keluar dan membukakan Sinbi pintu.

"Silahkan !"

"Terima kasih."

Mereka mulai melangkah memasuki area restaurant seafood yang seperti Jungwoo bilang. Tidak terlalu ramai, hanya ada 3 atau 4 orang saja. Mereka memilih untuk duduk di dekat kaca. Dan mulai melihat menu. Tidak butuh waktu yang lama ,mereka akhirnya memesan makanan.















----------------











Jungkook telah sampai di kediamannya. Ia mulai melangkah memasuki area rumah yang terbilang sangat luas dan jangan lupakan kesan mewah di setiap arsitekturnya. Pelayan mulai berdatangan untuk menyambut tuan mereka.

"Selamat malam, tuan." sapa pelayan yang usianya sekitar empat puluan.

Jungkook membalas hanya dengan senyuman dan mulai melangkahkan kakinya ke arah tangga. Ya, ia akan menemui kakek tercintanya. Setelah melihat pintu berwarna putih, ia mulai memelankan langkahnya. Antara ragu masuk atau malas bertemu kakeknya. Keinginannya untuk menjauhi ruangan itu, nampaknya tidak dikabulkan. Seorang pria berjas hitam memanggilnya dan secara otomatis Jungkook berbalik.


"Tuan besar sudah menunggu anda."


Jungkook memasuki ruangan yang didominasi dengan warna cokelat dari kayu dan barang antik yang berada di sekitar ruangan kerja kakeknya. Ia melihat sang kakek yang duduk di sofa dekat rak buku sambil membaca koran.

Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang