Chapter || 25

1.2K 125 19
                                    

Waktu menunjukkan pukul setengah enam pagi. Biasanya Sinbi sudah terbangun dari tidur lelapnya dan menyiapkan keperluan suami dan tentu saja dirinya. Namun pagi ini terlihat sedikit berbeda. Sinbi masih betah bergumul dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya dan Jungkook. Wanita itu enggan untuk membuka kedua matanya karena merasa tubuhnya sangat lelah sekali. Jam setengah lima pagi tadi, Sinbi terbangun karena rasa mual yang tiba - tiba mengganggu acara tidurnya. Dengan tergesa - gesa ia berlari ke kamar mandi seraya mendekap mulutnya. Ia tahu ini akan terjadi disaat awal kehamilan. Mual, pusing dan ngidam. Ketiga itu yang kini menjadi rutinitas sehari - harinya.

Suara yang berasal dari Sinbi membuat Jungkook membuka matanya. Tak mendapati Sinbi di pelukannya, membuat Jungkook mencari keberadaan Sinbi di kamar mandi. Jungkook membuka pintu kamar mandi, pria bermata onyx itu melihat sang istri yang menunduk di westafel guna mengeluarkan rasa mual yang memenuhi perutnya. Jungkook menyibak rambut Sinbi ke belakang, tangannya memijit perpotongan leher Sinbi dengan gerakan pelan. Setelah membasuh mulut, Sinbi berbalik menghadap suaminya.

"Sudah mendingan sayang ?" wajah khawatir Jungkook terlihat jelas dimata Sinbi. Sinbi memeluk Jungkook dan menyenderkan kepalanya di dada bidang suaminya itu.

"Tubuhku lemas, Oppa." lirih Sinbi.

Jungkook menggendong Sinbi seperti koala untuk keluar dari kamar mandi. Menidurkan Sinbi lalu Jungkook ikut berbaring di sebelah istrinya. Jungkook menidurkan kepala Sinbi di lengan kanannya, kemudian memeluk Sinbi erat. Jungkook mengelus rambut dan punggung Sinbi memberi kenyamaan agar Sinbi terlelap lagi. Jungkook menyanyikan sebuah lagu untuk Sinbi. Ia ingin membuat Sinbi tertidur lagi, ia tahu Sinbi masih mengantuk dan rasa kantuknya sedikit terganggu karena gejolak yang tiba - tiba meminta untuk dikeluarkan.

Pukul enam pagi, Sinbi bangun terlebih dahulu. Walaupun tubuhnya masih lemas tetapi tidak mungkin ia melupakan tugas seorang istri pada umumnya. Sinbi bergerak kesana - kemari, menyiapkan keperluannya dan Jungkook.

"Oppa, ayo bangun."

Guncangan dari Sinbi membuat Jungkook terjaga dengan raut wajah panik.

"Ada apa Sinbi ? Kau baik - baik saja ?" tanya Jungkook bertubi - bertubi.

Sinbi mengelus pipi Jungkook. "Aku baik - baik saja, Oppa." ucap Sinbi disertai kekehan. Rasanya Sinbi ingin tertawa setelah melihat wajah panik Jungkook. Pria itu sangat lucu.

"Kau sudah rapi saja. Apa ada jadwal operasi ?"

Jungkook beringsut mendekati Sinbi yang berdiri di sisi ranjang. Ia memeluk pinggang Sinbi lalu meletakkan kepalanya di perut Sinbi.

"Tidak ada.. Aku berangkat duluan , tidak apa - apa kan ?" tanya Sinbi pelan serasa mengelus rambut hitam nan halus milik Jungkook.

"Tidak. Kau harus berangkat denganku, sayang. " tolak Jungkook.

"..."

"Berangkat denganku, aku akan selesaikan dengan cepat. Tunggu di bawah." titah Jungkook kemudian ia mengambil langkah seribu ke arah kamar mandi.

Sinbi dibuat sedikit jengah dengan sifat protektif Jungkook yang semakin menjadi. Setelah kabar bahwa Sinbi hamil, Jungkook semakin memberikan pengawasan ketat apabila Sinbi tidak bersama Jungkook. Ya walaupun begitu, Sinbi patut merasa bersyukur karena Jungkook semakin perhatian dan lebih mengutamakan dirinya.













-----------------









Sinbi dan Jungkook kini berada di sebuah ruangan bercat putih dengan bau khas yang menyeruak di dalam ruangan tersebut. Ternyata ini alasan Jungkook yang kekeh agar Sinbi berangkat bersama dengan nya. Hari ini adalah jadwal kontrol kandungan Sinbi. Sinbi hampir saja lupa dengan jadwal kontrol kesehatan bayinya. Astaga Sinbi...

Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang