Chapter || 22

1.2K 128 13
                                    

Jungkook telah sampai di kantor bersama Jimin di sebelahnya. Mereka segera menuju ruang rapat yang dihadiri beberapa divisi yang turut andil dalam jalannya perusahaan. Sesampainya di ruang rapat, para pegawai yang lebih dulu disana membungkuk hormat pada atasan mereka. Jungkook duduk di kursi kebesarannya, meneliti satu - persatu pegawainya. Mereka yang mengerti maksud dari pandangan Jungkook, akhirnya angkat bicara.

"Maaf karena kami mengganggu waktu berlibur, sajangnim." buka salah satu pegawai dari divisi Legal & Investor Relations yang bernama Kim Myung Soo.

"Saya ingin menyampaikan alasan kenapa beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan kita mencabut dan membatalkan kontrak kerja sama secara sepihak. Dari perusahaan penerbangan di Amerika, mereka membatalkannya karena kita dituduh mengubah aturan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya."

"Apa - apaan ini ? Berikan aku salinan aturan kontrak kerja sama yang sebelumnya dengan yang baru dikirim oleh mereka." Jungkook sangat murka saat ini. Ia sangat hafal betul dengan isi kontrak kerja sama yang telah ia berikan pada perusahaan penerbangan di Amerika. Bahkan Jungkook sendiri yang datang dan memberikannya langsung pada mereka.

"Ini sajangnim." Myung Soo memberikan salinannya kepada Jungkook. Jungkook meneliti setiap poin dari kedua berkas tersebut.

"Kami tidak pernah merubah apapun dari isi kontrak itu. Ini sedikit aneh. Hampir semua alasan dari penanam saham sama seperti ini. Kita dianggap melanggar kontrak kerja sama. Dan juga karena masalah ini, pembuatan pesawat yang sedang berjalan diberhentikan secara paksa oleh pihak produksi di Perancis."

"Maaf sajangnim. Saya juga ingin memberitahukan bahwa saham kita anjlok sampai tujuh puluh persen dan untuk kerugiannya sampai di angka ratusan miliar." jelas Min Seok dari divisi keuangan dan anggaran.

Mendengar penjelasan dari bawahannya membuat Jungkook menahan kekesalan. Masalah ini datang secara bertubi - tubi yang membuat Jungkook sampai pening dan gusar dibuatnya.

"Jimin-ssi.." panggil Jungkook pada Jimin

"Nde sajangnim ?" tanya Jimin.

Jungkook berdiri dari posisi duduknya. "Cari tahu, siapa dalang dibalik semua ini. Kuberi waktu lima hari untuk menemukan siapa yang telah menyabotase ini semua." perintah Jungkook.

"Rapat saya tutup. Kalian boleh kembali bekerja." Jungkook keluar dari ruang rapat. Selama berjalan menuju ruangannya, tak henti - hentinya Jungkook memijat pelipisnya. Sampai di dalam lift, rasa pusing semakin menjadi - jadi membuat pandangannya menjadi sedikit buram. Jungkook menumpukan tubuhnya di tembok lift. Ini adalah masalah besar yang pertama kali ia alami selama menjabat sebagai CEO.

Sesampainya di ruangan miliknya, Jungkook berjalan menuju sofa dan membaringkan tubuhnya. Tak lama, suara ketukan membuatnya sedikit terusik. Jungkook menyuruh si pengetuk untuk segera masuk saja.

"Kau kenapa, Jung ?" tanya Jimin yng baru saja masuk ke ruangan Jungkook
Sekedar mengingatkan, hanya Jimin saja yang memanggil Jungkook tanpa embel - embel sajangnim di belakang nama Jungkook. Alasannya kalian sudah tau bukan ?

"Sedikit pusing." jawab Jungkook sekenanya.

"Kau pulang saja Jung, wajahmu pucat. Untuk hari ini aku yang akan mengurus masalah ini. Aku sudah menyewa tiga detektif untuk mencaritahu siapa pelaku yang menyabotase isi kontrak kita."

"Aku percayakan semua ini padamu."

"Sudah pulang sana, istirahatlah. Aku sudah menghubungi sopirmu."

"Terima kasih, hyung."

Jimin mengikuti langkah Jungkook dari belakang. Jungkook tadinya melarang Jimin untuk mengantarnya sampai lobby, namun Jimin tetap mengantarkan Jungkook dengan alasan takut Jungkook jatuh pingsan dan pada akhirnya Jungkook hanya bisa pasrah. Park Jimin dengan hati malaikatnya.

Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang