Chapter || 7

1.2K 151 15
                                    

Keadaan rumah sakit Asan Medical Center hari ini terlihat ramai sekali. Sinbi yang baru saja keluar dari ruang kerja yang ditemani Hyunjin di sampingnya berjalan ke arah ruang tunggu sebagai tempat menunggunya giliran untuk berobat. Mereka cukup terkejut saat mata mereka melihat banyak pria yang memakai setelan jas hitam yang membuat lingkaran seperti melindungi seseorang yang wajah nya tidak bisa Sinbi dan Hyunjin lihat. Salah satu pria tersebut berteriak seperti orang kesetanan.

"Ada apa ini ?" tanya Sinbi sesampainya ia di depan pria yang berteriak tadi.

Pria tersebut menoleh, "Aku ingin kau memanggil dokter terbaik dari rumah sakit ini."

"Siapa yang sakit atau terluka ?" tanya Hyunjin.

"Bos kami terluka, cepat panggil dokter terbaik di rumah sakit ini. Kami tidak punya banyak waktu untuk meladeni pertanyaan kalian. Bos kami terluka parah."

"Apa kau tak punya mata ? Kami ini seorang dokter. Dan dokter di sampingku ini adalah dokter terbaik disini." jelas Hyunjin yang tidak terima dengan perkataan pria didepannya ini.

"Ak-u tidak mau dok-ter wanita, bawa dokter pr-ia untuk mena-nganiku."  suara berat terdengar dari arah belakang. Pria itu menahan mati - matian rasa sakit yang menjalar di tubuhnya. Tubuhnya lemah dan sedikit menggigil.

"Aku bisa menangani anda. Silahkan anda pilih, saya yang menangani anda atau anda memilih kehilangan nyawa anda ?" tawaran Sinbi membuat pria yang nyaris sekarat itu tercekat. Ia nampak menimang tawaran Sinbi. Di satu sisi ia tidak suka jika seorang dokter wanita yang menanganinya, tapi disisi lain ia tidak ingin mati sia - sia sekarang hanya karena ia bertindak bodoh.

"Baiklah. Cepatlah aku sudah tidak tahan."

"Hyunjin, tolong siapkan brankar."

Hyunjin berlari ke arah brankar itu tersimpan dengan dibantu 2 dokter junior lainnya untuk mendorong brankar itu. Pria yang hampir kehilangan kesadarannya segera diangkat ke atas brankar dan dibawa ke ruang emergency untuk diperiksa lebih lanjut. Semua pria berjas hitam yang Sinbi  yakini sebagai bodyguardnya hendak menyusul ke ruangan bos mereka.

"Kalian bisa menunggu disini."

"Mana bisa begitu, kami harus ikut." protes salah satu dari bodyguard itu.

"Bos kalian akan selamat. Percayakan semua padaku." setelah mendapatkan balasan dari salah satu bodyguard, Sinbi mulai melangkah ke arah emergency room.














-----------------














Sinbi mulai memeriksa bagian vital pasiennya. Terdapat luka sobek di bagian kepala sebelah kirinya.

"Siapkan ruang operasi sekarang."

"Baik dokter."

Tak berselang lama Hyunjin datang dan memberitahu Sinbi bahwa ruang operasi telah siap. Pasien yang diketahui bermarga Kim itu dipindahkan ke ruang operasi. Sebelum memasuki rumah operasi, Sinbi dan Hyunjin yang kini menjadi assistennya mengganti pakaian mereka menjadi baju operasi tak lupa mereka membersihkan tangan lalu mensterilkan semuanya. Setelahnya, operasi dilakukan.

Setelah memakan waktu yang lumayan lama, akhirnya operasi selesai dan berjalan lancar. Kini pasien tersebut dipindahkan ke ruang ICU ( intensive care unit). Sinbi berjalan ke arah bodyguard dari pasiennya yang menunggu di depan ruang operasi.

"Operasinya berjalan lancar --" ucapannya terpotong tatkala para pria di depannya ini bersorak dan merasa lega bahwa bos mereka selamat.

"Tetapi sekarang masih dalam tahap penyembuhan. 1 minggu atau lebih baru bisa pulang." lanjut Sinbi

Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang