Chapter 1

730 36 13
                                    

Pada suatu hari di tahun 2006, Semua siswa baru berkumpul dilapangan. Termasuk aku, dengan bertopikan koran yang dibentuk kerucut dan papan didadaku bertuliskan Dilra.

Ya, itu namaku. Dilra Bastian. Aku sedang menjalani masa orientasi di SMA Tri Bhakti di Jakarta.

Sebenarnya aku asli Bandung, lahir di Bandung, tapi hanya sampai SD aku hidup di kota sejuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya aku asli Bandung, lahir di Bandung, tapi hanya sampai SD aku hidup di kota sejuk itu. Ayahku, Bastian Adi Kusuma, harus dipindahkan tugas karena perusahaan teh tempat ia bekerja, membuka cabang di Jakarta.

Dulu perusahaan itu kecil, membuat teh di kawasan dingin di Bandung. Seiring berjalannya waktu, lerusahaan itu berkembang pesat. Dipakai oleh produk - produk teh ternama di Indonesia. Nah, sekarang, mereka sedang merintis produk sendiri. Ayahku lah yang menjadi tangan kanan untuk mengelola perusahaan itu di Jakarta, khusus untuk pembuatan produk saja.

Kembali lagi ke masa orientasi. Ditengah lapangan kakak - kelas sedang demo ekstrakulikuler. Semacam mempromosikan ekstrakulikuler mereka.

Tidak ada yang menarik, maksudnya bukan ekskulnya tidak menarik. Hanya saja aku belum menemukan yang ganteng. Hehe

Setelah masa orientasi berakhir, saatnya pembagian kelas. Aku lihat di mading, kelasku adalah di kelas 10B. Oke, aku berjalan mencari kelas itu  dan bertabrakan dengan seorang perempuan, saking khusunya mencari.

Dilra: "eh maaf"👩     : "ngga apa - apa" sambil memegang kepalanya yang berbenturan denganku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilra: "eh maaf"
👩     : "ngga apa - apa" sambil memegang kepalanya yang berbenturan denganku"

Dia cantik, senyumnya manis, rambutnya pendek.
Dilra: "lagi cari kelas ya? Kelas apa?"
👩     : " iya nih, 10B hehe"
Dilra: " eh sama kita haha"
👩     : "oh iya? Hahaha"
Dilra : "Dilra"
Aku mengulurkan tangan untuk berkenalan dengannya. Dia membalas  menjabat tanganku.
👩: "Shena"
Dilra: "ya udah yuk cari lagi"
Shena: "iya"
.
.
Kami mencari bersama. Banyak orang yang bilang, jika melakukan sesuatu bersama - sama akan lebih mudah, dan itu benar. Beberapa menit dari itu, kami menemukan kelas kami. Beberapa bangku sudah terisi penuh, kecuali didepan.

Dilra: "haha depan doank yang kosong"
Shena: "ya udah yuk, duduk disitu"
Aku bahagia, dihari pertamaku, aku mendapatkan teman sebangku. Sebelum guru masuk, kami berkenalan satu sama lain dengam teman sekelas.
.
Hari demi hari berlalu, kami mulai bisa beradaptasi dengan sekolah ini, kami hafal setiap jengkal sekolah ini. Bahkan kamijuga khatam, area - area yang mudah untuk kami kabur. Tapi, itu sekedar tahu saja, tak ada niatku kabur di jam pelajaran. Kecuali kaburnya ke perpustakaan.

DEWA KELINCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang