DILRA POV
.
Disekolah, aku lihat Dewa dati spion motorku. Dia berlari mengejar motorku, aku rem mendadak alhasil dia menabrak motorku dan terjungkal.Dilra: "Wahahahaha"
Dewa: "Sakit, Ra!" Ringgisnya sambil memegang perut dan berjalan ke arahku.
Dilra: "Lagian ngapain ngejar motor? Gak ada kerjaan, lu?"
Dewa: "Kata orang, kalau suka, kejar, Jangan diem aja. Ini gue lagi melakukan tugas sebagai cowok yang suka sama lo. Mana bisa gue diem aja saat lo lewat tanpa menghiraukan gue."
Dilra: "Hah? Tadi gue lewat depan lo? Kok gue gak tahu?"
Dewa: "Sekarang tahu kan?" Sambil menaiki motorku"
Dilra: "Heh! Siapa yang mau boncengin lo?"
Dewa: "Tadi lo nabrak gue, sampai jatuh. Cedera nih perut gue, lo harus tanggung jawab" dia memelukku dari belakang.
Dilra: "Lepas gak? Kalau gak gue bikin lo cedera seumur hidup"
Dewa: "iya iya iya" dia menarik tangannya dari perutku. Baru nemu, mantan playboy semanja ini.
.
Dikelas, Tara menghampiri kami.
Tara: "Ra, nanti ada perlombaan drama antar kelas. Kita diskusi sebentar bisa?"
Dilra: "Oh, oke"
Tara: "di kursi gue"
Dewa: "kenapa gak disini aja? Harus dibelakang?"
Tara: "emangnya gue boleh duduk di tempat lo?"
Dewa: "ya berdiri lah! Tenang, gue gak akan ganggu rapat ketua kelas dan wakilnya"
Tara: "Ganggu juga gak apa2, kita diskusi bertiga aja"
Dewa: "Gak usah, lo aja berdua"Wajah Dewa terlihat kesal, dia memasang earphone dan memainkan ponsel.
Tara: "Tema-nya tentang penjual lukisan ajaib. Dimana, seorang Ratu yang ada dalam lukisan bisa bergerak dan menuruti perintah tuannya"
Dilra: "Bagus juga idenya, terus... dikelas kita kan ada 30 orang. Perannya harus mencapai 30 tokoh dong"
Tara: "Soal ini, aku udah atur. Ini daftar peran dalam dramanya"
Dia memberikan data dan sekenario yang dia buat.
Dilra: "Wah, lo cocok jadi sutradara. Apalagi pas bagian ratunya hidup, lucu banget ha ha ha"
Tara: "Wa, lo yang jadi pelukisnya ya"
Dewa: "Gak! Gue jadi figuran aja"
Dilra: "Bukannya lo lagi denger lagu?"
Dewa: "Telinga gue bisa denger 50 sumber suara sekaligus"
Dilra: "Wah, hebat banget Dewa!"
Tara: "Yakin lo gak mau Wa?"
Dilra: "Ya udah sih, gak usah paksa yang gak mau. Nanti aktingnya gak sempurna, lo aja pelukisnya, gue Ratunya gimana?"
Dewa: "Apa? Kalian jadi pemimpin yang adil dan beradab donk. Ini kan negara demokrasi, pemilihan presiden aja pake pemilu, lo harus tanya dulu rakyat lo setuju gak kalau kalian jadi tokoh utamanya"
Tara: "Nah itulah yang mau gue sampaikan, kalau lo gak mau jadi pelukisnya, gue akan voting aja. Tadinya gue milih lo, karena lo kan bintang iklan, gak perlu voting2 lagi"
Dewa: "Ya udah voting aja"
Dilra: "TEMAN2 MOHON PERHATIANNYA"
Semua teman sekelas, berkumpul berkerumun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA KELINCI
FanfictionRank 237 #ketos : 05/04/2020 Rank 17 #dilraba: 15/04/2020 . Dilra tak sengaja menangkap pemandangan indah di jam olah raga. Dua laki - laki tampan berjalan bersejajar melewatinya. Dilra tidak tahu bahwa dua lelaki itu kakak2 tiri dari Shena ( saha...