CHAPTER 15

125 14 8
                                    

Setelah 2 sendok makananku masuk ke mulut. Baru sadar, ada yang aneh dengan kata2 Dewa tadi.

Dilra: "perasaan gue gak pernah berkata manis sama lo, bisa nyimpulin bibir gue manis dari mana?"

Dewa: "ehehe, makan lagi gih nanti keburu dingin"

====================

DEWA POV
.
"Sebenarnya, kemarin malam, aku khilaf sedikit. Melihat kamu menangis, lalu tertidur di pelukanku, membuat aku menarik dagumu, dan mengambil ciuman pertamamu. Maaf, Ra" gumamku dalam hati

 Maaf, Ra" gumamku dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilra: "Kenapa lo?"
Dewa: "E... enggak, gue udah selesai makannya. Lo bisa agak cepetan gak? Udah setengah 7 nih. Belum mandi, belum make up, belum nyamain alis"
Dilra: "gue.... gue gak mau sekolah"
Dewa: "kenapa? Janganlah, Ra. Bukannya lo bilang impian lo nomer satu? Masa gara2 masalah gini lo berhenti sekolah, terus gimana sama cita2 lo? Kecuali mau langsung nikah pas lulus, gue sih seneng2 aja. Asal suami lo gue"
Dilra: "gue seriuss!!! Gue takut ibu nyari ke sekolah"

Mendengar hal itu, aku duduk di dekat Dilra.

Dewa: "lo ngerasa kasian gak sih? Disini bahkan ibu lo yang paling sedih. Ayah lo enak ada istrinya yg bisa meredakan kesedihannya, ibu lo? Cuma punya lo, Ra. Kebayang gak sih, dari semalam dia pasti nangis khawatirin lo. Bukannya di saat seperti ini, cuma ibu yang lo punya? Gue cuma laki2 yang suka sama lo dan berharap bisa dapetin lo. Tapi ibu, dia yang lahirin lo, jagain lo dan mendidik lo sampai lo pinter dan cantik kayak sekarang. Bahkan, bisa punya puteri yang jual mahal harga dirinya kayak lo, itu sebuah harta karun berharga buat ibu. Sekarang, harta karunnya sedang tinggal di apartemen dengan laki2 yang bisa khilaf kapan saja. Dan menjerumuskan lo dalam kesalahan besar"

Dia menitikkan air matanya lagi.
Aku menggenggam tangannya.

Dewa: "Gue seneng lo tinggal disini dan kita bisa sedeket ini. Tapi tidak dengan cara begini. Gue sedih kalau lo musuhin orang tua lo"

Dia malah menatapku dengan arti yang tak ku mengerti.

DILRA POV
.
Masih adakah laki2 yang seperti ini selain Dewa? Jika Dewa saja, sungguh sulit di percaya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEWA KELINCITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang