Malam hari yang dingin, aku tak bisa tidur. Terbiasa tidur di kasur empuk dan hangat. Ini hanya beralas tikar didalam tenda. Walau tidur berhimpitan, aku merasa tidak nyaman. Jujur, ini pertama kalinya aku berkemah.
Aku memutuskan untuk keluar, tampaknya api juga masih menyala. Menghangatkan diri sebentar sepertinya akan membuat aku bisa tidur nanti.
Sreeeeek (aku membuka tendaku).
"Ra?" Ternyata Dewa sedang menghangatkan diri juga.
Dilra: "lo gak tidur?"
Dewa: " Lagi minum kopi bentar. Kirain udah tidur, sini" dia bergeser untuk memberiku tempat duduk.
Dilra: "gak bisa tidur, ini pertama kalinya gue kemah"
Dewa: "hahaha... beneran? Kenapa gak bilang?"
Dilra: "Apa untungnya gue bilang?"
Dewa: "Ya kita kan bisa tidur di hotel"
Aku melotot padanya, kalimat itu seperti mengandung arti negatif.
Dewa: "maksudnya kita semua bisa tidur di hotel, gak usah kemah. Sewa penginapan aja"Aku masih menatap wajahnya yang awkard.
Dewa: "hehe ... aku bikinin kopi ya"
Dilra: "jangan" aku menahan tangannya saat dia akan beranjak.Dilra: "Gue suka mules kalau minum kopi"
Dewa: "oh, kalau gitu mau minuman kunyit atau apa? Nih gue bawa banyak product"Aku melotot kembali melihat isi tas Dewa yang lebih mirip seperti isi tas sales minuman kuat.
Dilra: "lo kesini mau kemah apa mau dagang?"
Dewa: "hahaha... selalu lucu" dia mencolek daguku
Dewa: "jadi Rara mau dewa bikinin minuman apa?"Kalimat itu menimbulkan efek samping berbahaya yang menyebabkan pipiku panas dan memerah. Ditambah lagi tatapanya yang sangat manis dan mesra.
Dewa: "Woy! Malah ngelamun hahaha"
Dilra: "gue beneran gak mau apa2. Lagi gak enak perut banget"
Dewa: "oh iya, kan lagi datang bu....."
Dilra: "sssst! Gak usah dibahas lagi"
Dia tertawa sembari memengacak rambutku.Dewa: "ya udah, Dewa nyanyiin. Rara mau request lagu apa?" Dengan gitar yang sudah ditangannya.
Dilra: "gak usahlah berisik, nanti yang lain kebangun. Kasian"
Dewa: "ya udah, kalau gitu cerita2 aja"
Dilra: "Cerita apa?"
Dewa: "Kenapa kamu takut banget jatuh cinta? Siapa sih mantan kamu yang bikin kamu trauma kayak gini?"
Dilra: "Hahaha, sotoy lo! Gue gak pernah pacaran, mana ada mantan"
Dewa: "serius?" Wajahnya lucu saat menanyakan itu.
"terus kenapa kamu gak mau nerima aku, Ra?" LanjutnyaDilra: "Udah jelas kan! Karena lo playboy, gue pasti dijadikan cewek kesekian dan lo membual janji manis yang gak akan pernah lo tepatin. Basi!"
Dewa: "Gue kan udah taubat, tanya Shena deh"
Dilra: "Berubah menjadi lebih baik itu mudah, yang susah itu teguh hati. Hari ini iya kayak gini, kaoan2 lo bisa tergoda lagi kan"Dia menyimpan gitarnya dan menggenggam tanganku.
Dewa: "Gue serius berubah, Ra. Buat lo, gue rela gak kenal sama cewek manapun kecuali sena dan ibu gue"
Dilra: "Gue tetep gak mau, pacaran cuma buang2 waktu tahu gak"
Dewa: "kenapa sih berfikir kayak gitu?"
Dilra: "Karena itu real, buat cewek 18th kayak gue. Sayang aja, waktu setahun atau lebih harus dibagi buat pacaran. Kan ada hal penting yang bisa gue lakuin dari sekedar pacaran"
Dewa: "maksudnya?"
Dilra: "contohnya. Gue pacaran sama lo, setiap hari gue akan gak tenang karena rindu. Satu setengah menit gue kepake untuk rindu. Itu satu. Terus kedua, gue akan berfikir, lo sedang sama cewek lain, saat lo telat bales pesan gue, satu setengah menit lagi waktu gue, kebuang percuma buat salah paham. Gue gak mau, gue lebih ingin fokus pada cita2 gue. Gue mau, gue kuliah ditempat favorit gue. Yang gue idam2kan sejak dulu. Gue lagi fokus untuk hal itu"
Dewa: "gue kan bisa support"
Dilra: "support lu 40% berpengaruh buat gue. Tapi, 20% salah faham dan 40%berfikiran negatif. Lebih banyak ganggunya. Please, kalau lo bener sayang gue. Seharusnya setelah gue jelasin hal2 tadi, harusnya lo ngerti. Ada hal lain yang gue fokuskan dari sekedar hubungan"
Dia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA KELINCI
FanfictionRank 237 #ketos : 05/04/2020 Rank 17 #dilraba: 15/04/2020 . Dilra tak sengaja menangkap pemandangan indah di jam olah raga. Dua laki - laki tampan berjalan bersejajar melewatinya. Dilra tidak tahu bahwa dua lelaki itu kakak2 tiri dari Shena ( saha...