Di kelas, sisi kiriku yang biasa di tempati teman sebangkuku (Dewa), kini terasa dingin. Aku mengerjapkan mataku agar segera tersadar. Mengapa harus merindukannya?
.
"Hai, Ra. Boleh duduk disini?" Tanya Tara, teman sekelasku. Yang biasa duduk dibangku yang paling belakang.Walaupun sekelas, aku baru mendengar suaranya kali ini. Karena dia itu super duper pendiam. Bukan cowok cupu atau kuper. Tapi dia adalah peringkat kedua cowok terganteng disekolah, setelah Juna dan Dewa (Karena mereka kembar jadi di hitung satu).
Aku tak percaya ternyata dia bisa ngomong. Biasanya dia seorang yang pendiam dan penyendiri.
"Eum... aku suka susah dengar saat guru menerangkan. Mumpung Dewa gak masuk, aku mau duduk di depan dulu untuk sementara" lanjutnya membuyarkan pergumulanku.
Entah mengapa aku merasa keberatan saat tempat Dewa akan ditempati orang lain.
Tara: "Gak boleh ya? Ya udah aku ke belakang lagi"
Dilra: "Eh.... boleh kok" jawabku akhirnya.Dia tersenyum langsung duduk di sebelahku.
Tara: "Dewa sakit apa?"
Dilra: "eum...Demam"
Tara: "oh"Tak lama dari itu, guru datang. Ia mulai menerangkan dan kami mendengarkan penjelasannya.
Jam istirahat aku datang ke kelas Shena.
Shena: "hai... yuk langsung ke kantin, laper!"
Dilra: "Tunggu!"
Shena langsung menghentikan langkahnya heran.
Dilra: "Nanti pulangnya,boleh ikut kalian ke rumah gak?"
Juna: "Hemm, ada yang kangen nih sama adek gue"
Dilra: "Gue cuma mau nengok, lagian tadi kan Dewa udah nganter gue. Sebagai manusia, gue harus balas kebaikan dia dong!"Juna: "Ekhem! Sejak kapan gue bilang yang lo kangenin Dewa? Maksud gue Shena. Shena juga kan adek gue" godanya
Aku mengernyitkan bibirku saat mereka menertawakanku.
Dilra: "Ya udah, gue nanti naik taxi aja!"
Juna: "Eits!"
Juna menarikku dan merangkul aku dan Shena sambil berjalanJuna: "Kalau mau jadi adek ipar gue, gak boleh ambekan. Yang boleh marah cuma Shena aja"
Dilra: "Yeee! Lu terlalu me-ratukan Shena"
Juna: "Kan cinta, Sama kayak lo yang men-dewakan Dewa ha ha ha"Aku tak menggubrisnya, semua mara tertuju pada kami karena cowok terpopuler di sekolah membawa dua wanita dalam rangkulannya.
Bel masuk berbunyi, setelah kami menghabiskan satu mangkok mie dan beberapa cemilan. Kami berpisah kembali untuk masuk ke kelas.
Dikelas, sudah ada Tara yang tengah membaca komik.
Dilra: "Lo gak istirahat?"
Tara: "ini lagi istirahat" jawabnya tersenyum
Dilra: "Maksudnya gak makan?"
Tara: "Gak suka makan"
Dilra: "Ha ha lo vampire?"
Tara: "Ha ha, boleh"
Dilra: "Boleh apa?"
Tara: "Boleh sebut gue Vampire. Seperti lo sebut Dewa kepala kelinci"
Aku berubah mimik wajah saat dia membawa-bawa Dewa dalam obrolan kami.Tara: "gak duduk?"
Aku baru sadar dari tadi masih berdiri.
Tara: "Ah iya"
Aku duduk dan sedikit mengintip komik yang dia baca. Tapi dia membuka lebar komik itu dan mendekatkanya padaku.Tara: "mau ikut baca?"
Dilra: "eung...enggak he he"
Tara: "Kalau Dewa tahu pacarnya sebangku sama gue, marah gak ya?"
Dilra: "Ha ha kata siapa gue pacarnya Dewa"
Dia langsung menutup komiknya dan menghadap padaku.
Tara: "Serius?" Aku kagt saat dia terkejut dengan jawabanku. Aku menjawabnya dengan anggukan
Tara: "Selama ini Dewa memplokamirkan kalian pacaran.
Dilra: "Dia ngaku-mgaku aja"
Tara: "Ada kesempatan dong"
Dilra: "maksudnya?"
Tara: "enggak" dia tersenyum dan melanjutkan membaca komik. Kenapa aku selalu di pertemukan dengan orang-orang aneh. Kemarin Dewa, sekarang Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWA KELINCI
FanfictionRank 237 #ketos : 05/04/2020 Rank 17 #dilraba: 15/04/2020 . Dilra tak sengaja menangkap pemandangan indah di jam olah raga. Dua laki - laki tampan berjalan bersejajar melewatinya. Dilra tidak tahu bahwa dua lelaki itu kakak2 tiri dari Shena ( saha...