Kode?

667 66 0
                                    

"Masalahnya siapa?"

   "Entahlah. Biarkan waktu yang menjawabnya," celetuk Leonitta.

   "Mana bisa seperti itu? Misi ini harus cepat terselesaikan, bodoh." tukas Airya.

   "Sudahlah, nanti biar kupikirkan langkah selanjutnya. Sekarang, lebih baik kita istirahat dulu." tandas Karin.

   Baru saja Airya ingin bangkit dan pergi, satu isyarat dari Karin membuatnya duduk lagi.

   "Boss telepon." ujarnya.

   "Loud speaker." titah Airyna.

   Menuruti apa yang diucapkan Airyna, Karin mengatur suara pada panggilan tersebut.

   "Yeoboseo?"

   "Jangan pakai bahasa Korea, Karin. Kau tahu aku tak begitu fasih, kan?"

   "Ya sudah, kalau begitu ada apa menelepon?"

   "Hei, ingatlah! Kalian disana bukan untuk liburan! Cepat selesaikan misi ini dan kembalilah!"

   "Baik, baik. Kami sudah mengumpulkan beberapa bukti. Tenang saja,"

   "Bukti macam apa yang kau maksud?"

   "Nanti akan kukirim gambarnya. Tunggu saja."

   "Baiklah."

   Belum sempat Karin menyahut lagi, sambungan telah diputus sepihak.

   "Kebiasaan." gerutu Karin, kesal dengan sikap bos-nya itu.

   "Kalian beristirahatlah, aku masih ingin mengurusi bukti-bukti ini dulu." ujar Karin setelahnya.

   "Kau mau keluar, bukan?" tanya Airya.

   Karin menyahut sambil merapikan barang-barang bukti yang tergeletak di atas meja. "Ya, sepertinya aku akan ke sekolah. Siapa tahu ada informasi lebih."

   "Bukankah ini sudah terlalu gelap?" ujar Siska yang tampak risau.

   "Tidak masalah bagiku."

   "Aku ikut kalau begitu." kata Airya cepat.

   Karin hanya mengangguk mengiyakan, lalu cepat menyambar hoodie miliknya sebelum mereka berdua benar-benar kemalaman.

   "Kami pergi dulu," pamit Airya pada yang lain sebelum dirinya menembus pekatnya malam dengan motor pribadinya.

   Benneta berbalik ke arah Airyna.

   "Bisakah kau pantau terus mereka? Aku merasakan sesuatu yang buruk kali ini." ujarnya.

   Airyna mengangguk, kemudian melesat ke kamarnya untuk mengambil laptop. Lalu memasangkannya pada seluruh jaringan pelacak milik The Agent.

  "Leon, bantu aku." ucapnya memanggil Leonitta.

***

"Berpencar?" tanya Airya meminta pendapat.

   Karin mengangguk mengiyakan, dan langsung pergi ke arah utara.

   "Without a plan?" Airya bermonolog sekejap sebelum akhirnya pergi ke arah timur.

   Tanpa mereka sadari, sebetulnya mereka sudah dipantau sejak tadi. Bukan dari The Agent, melainkan dari pihak lain.

***

"Wait for a minute, please." ucap Airyna sambil terus fokus memperhatikan layar.

   "Ada apa?" tanya Siska yang langsung ikut memperhatikan layar.

The Agents ; ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang