Beberapa bulan berlalu dengan cepat. Jimin dan Taehyung sudah lulus SMA, dan saat ini mereka sedang berada di taman sekolah sambil memakan ice cream.
"Tae aku mendapat beasiswa di kampus yang sama dengan Namjoon Hyung, jadi-"
"Tidak perlu di teruskan Jim aku sudah tau arah pembicaraanmu akan kemana. Selamat! Semoga kau mendapat banyak teman dan Semoga sukses!" potong Taehyung dan juga memberikan ucapan selamat kepada Jimin.
"Te-terima kasih... Tae" Jimin tersenyum sampai matanya hilang. Taehyung ikut tersenyum namun bukan senyum bahagia namun senyum sedih.
"Apa kau tau, aku sangat senang karena mendapat beasiswa. Apalagi kampus itu adalah kampus yang sangat bagus dan sangat terkenal."
"Usahamu terbayarkan Jim. Kita berdua benar-benar anak yang bertolak belakang. Kau anak pintar sedangkan aku?"
"Tae, kau hanya menyembunyikan keahliamu saja. Aku tau kau lebih pintar dariku bahkan Namjoon Hyung. Kau sangat cepat menyelesaikan tugas-tugas, mengingat materi dengan baik, dan cepat sekali paham materi yang sedang dipelajari."
"Entahlah, aku tidak berpikir begitu. Aku merasa aku orang yang bodoh"
"Kau tidak bodoh, namun kau malas"
"Aku bodoh karena aku selalu dapat dengan mudah dibohongi olehmu Jim" batin Taehyung.
••••••
Taehyung kuliah di kampus yang biasa-biasa saja, dengan jurusan ilmu ekonomi. Selama beberapa bulan terakhir ini dia masih tidak memiliki teman. Dan Taehyung tidak peduli akan hal itu. Saat ini Taehyung sudah berumur 20 tahun.
Taehyung tidak memiliki teman karena memang Taehyung tidak pernah mengajak bicara siapapun dan orang-orang takut kepada Taehyung. Dia sangat dingin dan selalu menampilkan wajah datar, jarang sekali tersenyum. Itu sebabnya yang lain takut untuk mendekatinya.
Pernah sekali Taehyung dekat dengan seseorang tapi, hanya bertahan beberapa minggu saja karena munculnya masalah yang tidak diinginkan.
••••••
Yoongi, Hoseok, Namjoon, dan Jimin sedang berada di apartemen Seokjin. Mereka sedang berkumpul bersama saat ini.
Seokjin dan Yoongi sedang mebicarakan perusahaan dan sisanya sedang menonton tv.
"Jimin apa kau sering menghubungi Taehyung?" tanya Hoseok. "Aku mengganti nomorku dan aku lupa untuk mengabari itu kepada Taehyung saat aku akan mengabarinya dia tidak dapat dihubungi. Apa Tae juga mengganti nomornya?" sambung Haseok.
"Aku sering menanyakan kabarnya namun tidak dibalas, bahkan aku juga mencoba menelponnya beberapa kali namun tidak di angkat." jelas Jimin.
"Sebenarnya kenapa ya?" tanya Haseok entah pada siapa.
"Entah hyung aku pun merasa aneh dengannya, apalagi saat dia baru keluar dari rumah sakit." jawab Jimin. Namjoon hanya mendengarkan percakapan mereka berdua dan ikut berpikir tanpa ikut campur.
"Kau benar Jim, biasanya Taehyung tidak akan sependiam itu. Tapi setelah keluar dari rumah sakit, dia sering bersikap aneh dan selalu mengunci dirinya"
"Yups, apalagi saat di sekolah dia sering tidak menghadiri pelajaran olahraga"
"Apa jangan-jangan dia masik sakit ya?"
"Tapi, Taehyung tidak pernah terlihat sakit. Walaupun aku pernah melihat dia sedikit pucat namun itu tidak berlangsung lama."
"Apa sebaiknya kita pulang kerumah dan melihat keadaan Taehyung besok siang, bagaimana? Sebelum kita kembali ke luar negeri lagi."
"Ide bagus Hyung, aku setuju"

KAMU SEDANG MEMBACA
I MISS YOU ALL [Revisi]
FanfictionMereka meninggalkannya sendirian, tanpa tau bahwa hal itu dapat merubah seseorang. Dia hanya dapat menunggu dan berharap bahwa dia benar-benar tidak ditinggalkan oleh keluarganya. Tapi apalah daya harapannya tidak pernah terwujud selama ini. "Aku me...