Matahari sudah terbit dari ufuk timur sedari tadi namun ketiga namja itu masih saja tidur dengan nyenyaknya sampai salah satu dari mereka terbangun karena cahaya matahari yang memasuki kamarnya.
"Ugh" namja itu membuka matanya perlahan. Meregangkan tubuhnya yang terasa kaku dan tanpa sengaja melihat 2 manusia yang sedang tertidur pulas di kamar.
"Kenapa mereka bisa ada di kamarku?" tanyanya pada diri sendiri.
Taehyung melepas nebulizer yang masih dipakainya.
"Kau sudah bangun Tae?" tanya Jimin dengan suara khas bangun tidurnya. Taehyung tidak menjawab dan hanya bangkit dari kasurnya dan pergi ke lemari untuk mengambil baju. "Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" Kesal Jimin karena pertanyaannya tidak dijawab.
"Buat apa aku menjawab pertanyaanmu. Bukankah kau sudah lihat kalau aku sudah bangun" setelah mengucapkan itu, Taehyung pergi ke kamar mandi sambil membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi agar langsung ganti baju setelah mandi.
15 menit kemudian....
Taehyung keluar dari kamar mandi dan melihat Jimin serta Jungkook masih ada di kamarnya, saat ini Jungkook sudah bangun dari tidurnya.
"Kenapa kalian masih ada di sini?" tanya Taehyung dengan dingin.
"Kami-" belum sempat Jungkook menjelaskan ucapannya sudah di potong Taehyung.
"Keluar!"
"Tapi Taehyung hyung kami-"
"Kubilang keluar!"
"Tae" Jimin dan Jungkook menghampiri Taehyung namun Taehyung malah berjalan mundur.
"Bukankah sudah kubilang keluar!"
"Tae kami disini hanya ingin melihat keadaanmu dan-"
"Keluar! Apa kalian tidak mendengarku dari tadi? Kubilang KELUAR DARI KAMARKU!!" bentak Taehyung.
Mereka berdua terkejut akan bentakan Taehyung dan mau tidak mau mereka terpaksa keluar dari kamar Taehyung.
Mereka berdua pergi ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian dan mandi.
Sedangkan itu Taehyung sedang melamun cukup lama di dalam kamarnya memandang jendela yang mengarah ke halaman belakang rumahnya. Sampai dia kembali sadar dan melirik nakas di samping ranjangnya itu.
"Mereka merusak moodku saja"
Taehyung mendekati nakas itu lalu membuka laci nakas paling bawah dan mengambil silet yang ada di dalamnya.
Taehyung membuat lukisan lagi di lengan kirinya dan tersenyum miring saat darah itu menetes ke lantai kamarnya.
••••••
Setelah selesai berganti pakaian Jimin dan Jungkook pergi ke ruang makan untuk sarapan. Di ruang makan ternyata sudah ada semua orang kecuali mereka berdua dan Taehyung. Hyungdeul sedang menyiapkan sarapan karena tidak ada pelayan dan hari ini adalah hari minggu jadi tidak ada pembantu yang datang.
Walaupun dulu Seokjin selalu menyiapkan makanan untuk sarapan, makan siang atau makan malam, itupun dibantu oleh para pelayan tapi sekarang tidak ada yang membantunya sama sekali jadi terpaksa dia membangunkan adik-adiknya untuk membantunya memasak.
"Darimana saja?" ucap Yoongi ketus saat Jimin dan Jungkook menghampiri mereka.
"Mianhae hyung. Apa ada yang bisa kami bantu?" tanya Jimin.
"Tidak ada" Yoongi langsung duduk di kursinya saat semua persiapan untuk sarapan selesai.
"Jimin, Jungkook dimana Taehyung bukankah kalian tidur bersama kemarin malam?" tanya Seokjin yang tidak melihat Taehyung diantara mereka.
"Hmm sebenarnya Tae-hyung membentak kita tadi dan menyuruh kita keluar dari kamarnya. Jadi kita berdua keluar saja dari kamar Tae-hyung karena takut dia marah" Jelas Jungkook dan Seokjin yang mendengar penjelasan itu langsung pergi ke kamar Taehyung karena khawatir. Yang lain pun ikut mengikuti Seokjin dari belakang karena mereka juga ingin bertemu dengan Taehyung dan melihat keadaanya.
Seokjin langsung memasuki kamar Taehyung tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hal yang pertama mereka lihat adalah Taehyung yang duduk di ranjangnya sambil memunggungi mereka semua.
Seokjin menghampiri Taehyung dan menepuk pundaknya, namun alangkah terkejutnya dia saat melihat Taehyung sedang menyayat lengannya sendiri. Tanpa ba-bi-bu Seokjin langsung mengambil silet itu.
"TAE APA YANG KAU LAKUKAN!!" setelah mendengar teriakan Seokjin yang lainnya mempercepat langkah mereka ke arah kamar Taehyung dan menghampiri mereka berdua setelah sampai di dalam kamar, dan mereka semua juga terkejut dengan apa yang baru mereka lihat, darah segar mengalir dari lengan Taehyung.
Taehyung hanya melihat Seokjin di depannya dengan pandangan kosong. Sementara itu, Jimin langsung memeluk Taehyung sambil menangis.
Hoseok berlari keluar kamar untuk mengambil P3K."Tae kenapa kau melukai dirimu sendiri lagi?" Seokjin duduk di hadapan Taehyung. Lagi, Taehyung hanya menatap Seokjin dengan pandangan kosongnya.
"Tae!" Seokjin melambaikan tangannya di depan wajah Taehyung.
Namun masih tidak ada respon darinya."Tae!" Seokjin menepuk pipi Taehyung dan akhirnya Taehyung kembali sadar.
"Tae sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa melukai dirimu sendiri?!" Hoseok kembali ke kamar Taehyung dengan membawa kotak P3K, lalu langsung mengobati lengan Taehyung.
Taehyung tidak menjawab pertanyaan Seokjin dan Jimin masih memeluknya dengan erat dengan tangis yang semakin menjadi-jadi.
"Tae?"
"Apa aku harus menjawab pertanyaan tidak pentingmu?" Taehyung menjawab dengan dingin dan malah balik bertanya.
"Tae kami sangat merindukan mu apa kau tidak merindukan kami?" Jimin melepas pelukannya.
"Tidak. Kenapa kau terus bilang merindukanku Jimin? Apa kau tau, rinduku kepada kalian sudah menjadi benci" Taehyung menjawab dengan dingin dan menarik tangannya yang sedang di obati oleh Haseok. "Lebih baik kalian keluar dari kamarku dan jangan pernah memasuki kamarku lagi!"
"Tapi Tae tanganmu-" Hoseok belum menyelesaikan kalimatnya namun Taehyung beranjak dari duduknya dan pergi ke arah pintu kamar.
"Silahkan keluar, pintu kamarku terbuka lebar" Taehyung menunggu mereka semua keluar dari kamarnya satu-persatu lalu mengunci pintunya rapat-rapat.
Taehyung bersandar di pintu kamarnya dan perlahan air matanya turun, seiring berjalannya waktu air mata itu bukan mereda namun malah semakin deras, dengan suara isak tangis yang keluar dari mulutnya, membuat siapa saja yang mendengar itu ingin memeluknya dan menenangkan dirinya yang terlihat hancur saat ini.
"Aku tidak merindukan kalian hiks... Aku membenci kalian hiks... sangat.... hiks... Sangat membenci kalian... hiks mian..."
TBC
Revisi=⟩ 02 Juli 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
I MISS YOU ALL [Revisi]
Fiksi PenggemarMereka meninggalkannya sendirian, tanpa tau bahwa hal itu dapat merubah seseorang. Dia hanya dapat menunggu dan berharap bahwa dia benar-benar tidak ditinggalkan oleh keluarganya. Tapi apalah daya harapannya tidak pernah terwujud selama ini. "Aku me...