Bismillah update lagi di hari ketiga.
Selamat membaca🌹
💫💫💫
Allah sudah memiliki rencana sebelum kita berencana. Saling mencintai, tapi kalau bukan jodohnya manusia bisa apa?
—Ajarkan Aku Cara Bertahan—
🐳🐳🐳
"A, apakah perempuan itu sangatlah cantik?" tanya Dzakira. Pandangannya lurus menatap pintu, tidak ada ekspresi apa pun yang ditunjukkan olehnya.
Rangga berdeham. "Ini apelnya dimakan dulu."
Dzakira menoleh. "Kan Kira cuma minta dikupasin, A," timpalnya. "Jadi, Aa aja yang makan."
"Saya baru selesai makan tadi kalau kamu lupa." Rangga menghela napas pasrah saat Dzakira menunjukkan ekspresi cemberutnya. Jika seperti ini, dia jadi rindu masa mereka dekat dulu. "Iya, iya, saya makan apelnya."
"A, jawab pertanyaan Kira, dong."
"Pertanyaan yang mana?" tanya Rangga setelah menelan potongan apel pertamanya.
"Yang tadi."
"Harus banget dijawab?"
"Harus banget, Aa!"
Rangga terdiam sejenak pura-pura berpikir. "Menurut saya, perempuan cantik itu yang menutup aurat," jawabnya singkat yang cukup mudah dimengerti.
"Maksudnya?"
"Tidak perlu dijelaskan kamu juga sudah tahu, Dzakira."
Kini ganti Dzakira yang terdiam. Dia berpikir, apakah perempuan itu tidak menutup auratnya? Ya Allah, bagaimana bisa suaminya berbuat seperti itu? Astaghfirullah.
"Dzakira—"
"A Rangga, seharusnya Kira berpikir lebih panjang lagi saat itu. Maafin Kira, A, maaf."
Rangga mendekat. Dia duduk di kursi sebelah petiduran Dzakira. "Ra, sudah. Jangan menyesali jalan Allah, gak baik. Saya pun menyesal. Andai saat itu saya lebih berani, mungkin saat ini kamu tidak akan merasa sakit hati. Saya hanya laki-laki pengecut, Ra."
Dzakira menatap langit-langit. Mengusap kasar air mata yang kembali menerobos pertahanannya. "Abang, hiks."
Sedangkan di balik pintu sana, Azka mematung. Ternyata sahabat dan istrinya itu memang pernah sedekat itu dulunya. Lalu setelah dia mendapatkan Dzakira yang mati-matian dijaga Rangga, dirinya malah menyia-nyiakan perempuan itu. Dia harus tegas sekarang. Di sini dia sebagai suami yang harus bisa mengambil keputusan.
Azka memilih berlalu dari sana. Dia membiarkan mereka untuk menghabiskan waktu bersama. Dzakira butuh sosok yang bisa menerima keluh kesahnya tanpa ada dirinya.
"Kamu sudah beri kabar Ali kalau dirawat inap di sini?" tanya Rangga yang mendapat balasan gelengan kecil.
"Rindu," gumam Dzakira pelan, tapi masih bisa didengar Rangga.
"Siapa?"
"Kita … bertiga."
Rangga Arkana. Dia adalah teman Farhan Ali Rafasya—kakak Dzakira. Mereka selalu bermain bersama. Bahkan, Ali sering mengajak Rangga bermain ke rumah dan mengenalkan temannya itu pada adiknya. Mereka bertiga menjadi akrab dan sering pergi bersama ke manapun.
Selisih usia 7 tahun, sangatlah jauh. Dzakira tidak pernah bisa satu sekolah dengan dua lelaki yang sudah dianggapnya sebagai kakak itu. Namun, mereka selalu meluangkan waktu untuk menemani Dzakira dan menjaga perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajarkan Aku Cara Bertahan || Lengkap✔
RomanceSpritual ~ Romance📌 ⚠Don't Copas My Story!⚠ Bertemu dengan gadis ingusan seperti Dzakira tidak pernah terlintas sedikit pun di kepala Azka. Demi apa orang tuanya nekat menjodohkan dirinya dengan perempuan yang baru saja menginjak usia dewasa sepert...