AACB-26

6.5K 311 49
                                    

Bismillah.
Banana minta maaf kalau ada salah, ya.

Selamat membaca🌹

🐳🐳🐳

Kebohongan memang akan membuatmu bahagia, tapi percayalah kalau itu hanya bersifat sementara saja.

🌸🌸🌸

Rangga menatap marah perempuan yang tengah menunduk itu. Di situ juga ada Ali dan bundanya.

"Lo bener-bener keterlaluan, Shila! Lo sengaja mau bikin istri gue keguguran, iya?! Seharusnya gue tahu kalau lo itu gak bener-bener berubah!" sembur Rangga.

"Dan perbuatan lo itu juga mengancam nyawa adek gue! Lo sebenarnya punya otak gak, sih?" Kali ini Ali yang bersuara.

Shila mendongakkan kepalanya. Matanya berkilat penuh kebencian. "Gue emang sengaja ngelakuin itu semuanya! Gue benci cewek sok alim itu! Cewek kaya gitu aja dibelain! Palingan dibalik jubahnya itu juga dia suka obral sana obral sini!" balasnya ketus.

PLAK!

Ratih menampar pipi Shila karena tidak mungkin salah satu dari laki-laki itu yang menampar. "Sebenarnya saya tidak mau menampar kamu, tapi mulutmu terlalu hina. Saya kecewa sama kamu! Saya kecewa selalu menilai kamu baik selama ini!"

"Lo ngatain Dzakira kaya gitu emang lo tau sifat dia, hah?! Yang ada lo itu kali lempar sana lempar sini tuh badan!" ketus Ali.

"Tau apa lo?!"

Ali tersenyum mengejek. "Perlu gue panggil atau gimana tuh om om langganan tubuh lo? Kaya gitu lo masih punya muka buat deketin Rangga dan ngatain Dzakira yang bahkan gak pernah ganggu lo!"

Shila diam. Dia mendengkus kesal dan memilih pergi dari tempat itu. Rangga memijat pelipisnya. Semua ini salahnya, dia ingin membuat Dzakira bahagia bersamanya, tapi dia malah membuat perempuan itu kembali terluka.

Ali menepuk pundak sahabatnya itu. "Gue yakin lo bisa bikin bahagia adek gue. Ini memang keterlaluan, tapi bukan salah lo. Adek gue pasti bahagia sama lo, Ngga."

Rangga mengembuskan napas lelahnya. Kira maafin Aa. Aa akan menebus semua kesalahan yang sudah Aa lakukan. Rangga berbicara dalam hati.

Rangga tadi menelepon bundanya dan memberi tahu keadaan istrinya. Karena orang tuanya ingin datang ke rumah sakit, Rangga meminta pada bundanya untuk mampir sebentar ke rumahnya dan mengambil kue yang dia simpan di kulkas. Bundanya memang memiliki kunci cadangan rumahnya, semua itu memang dilakukan untuk berjaga-jaga jika ada hal genting seperti sekarang ini.

Saat bundanya tiba di rumah sakit, Rangga buru-buru meminta kue tersebut dan memberikannya pada dokter tadi untuk dicek. Meski lama, Rangga tetap menunggu dengan sabar. Ini semua demi mencari penyebab yang membuat mereka hampir kehilangan buah hatinya.

Saat hasilnya keluar. Dokter itu dengan sabar menjelaskan bahwa di dalam kue itu terdapat kandungan buah peach yang mana memang tidak baik untuk kandungan karena sifatnya yang panas. Itulah penyebab Dzakira hampir keguguran dan juga membuat Rangga tak bisa menahan kemarahannya. Dia langsung menelepon Shila dan memintanya datang ke rumah sakit.

"Kenapa, Mi?" tanya Ali saat istrinya itu berjalan tergesa ke arahnya.

"Itu Dzakira nyariin Rangga."

Rangga langsung berdiri. "Udah sadar?"

Mutia hanya mengangguk. "Buruan temuin, takutnya kenapa-napa nanti."

Ajarkan Aku Cara Bertahan || Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang