ᛕᗴᗷᗩᎥᛕᗩᑎ 🍃(Oya's POV)

24 2 0
                                    


"AKU DI MANA?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AKU DI MANA?"

"KALIAN SEMUA SIAPA?"

Cahaya menimpaku dari atas, orang-orang dengan pisau dan gunting di tangannya berkerumun di atasku. Orang-orang dengan menutup wajah dan tangannya sibuk memainkan peralatan yang dipegangnya.

"KALIAN MAU APA?" Tanyaku kembali.

Hingga seorang pria datang menghampiriku, dan semua orang-orang mengerikan itu pergi meninggalkan kami berdua. Pria itu tampan, ya aku bisa melihat pria itu. Sesekali dia melontarkan senyum manis untukku menandakan semua akan baik-baik saja. Jari-jemarinya erat terkait dengan jari-jemariku, menandakan dia ada di sini melindungiku. Keningku di cium olehnya, menandakan dia menyayangiku dan tidak ingin membiarkanku terluka.

Siapa dia?

Keningku terasa basah, pria itu meneteskan air mata, mengelus kepalaku.

"Jaga baik-baik pemberianku yah." Katanya.

"Oya bangun, udah siang." Ucap ibu membangunkanku sambil menepuk lenganku dengan pelan.

Kubuka mataku perlahan, sama seperti biasa. Hitam. Kuposisikan tubuhku duduk di atas tempat tidur.

Mimpi itu terulang lagi, sudah ku hafal hingga detail terkecil dari mimpi itu. Yang ingin kutahu siapa pria itu, siapa namanya dan bagaimana orangnya. Jika aku diberikan kesempatan sekali untuk melihat, maka dia adalah orang kedua yang ingin kucari tahu setelah melihat ibuku.

"Iya ma, iya." Jawabku sambil menarik nafas.

"Yaudah kamu siap-siap terus berangkat sekolah." Jawab ibuku.

Ibuku memandu jalan menuju kamar mandi, memanduku dengan hati-hati. Memegang tanganku dengan kuat layaknya anak kecil yang dilatih berjalan oleh ibunya. Kulangkahkan kakiku ke dalam kamar mandi. Tempat paling tenang kedua di rumah setelah kamarku. Ku putar keran shower mandi, air mengalir jatuh menyentuh ubun-ubunku. Ku resapi setiap tetesan air yang menyentuh kulitku, air mengalir membawa pergi kotoran-kotoran di tubuhku, mengharap alirannya juga menjatuhkan noda dalam diriku. Berharap membersihkan diriku dari dosa yang telah kuperbuat.

Air mataku terjatuh bercampur dengan air yang mengalir, ingin rasanya aku mengamuk memberitahukan dunia penderitaanku ini.

AHHHHHHH!!! Teriakku dalam hati sambil mengacak rambutku.

Selesai mandi, kubuka pintu kamar mandi.

"Ma sudah." Ucapku memanggil ibuku.

"Iya tunggu sayang." Jawab ibuku

Ibu kembali memanduku berjalan ke kamar, ku pakai seragamku. Kuikat rambutku, kupakai ranselku dan bergegas ke sekolah dengan bermodal nekad.

USELESS 🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang