And Again

904 119 13
                                    

“Apa kau benar harus pergi? Apa yang akan kau lakukan di hutan, kau bahkan masih tersedak jika Unnie tidak memisahkan tulang ikan untukmu.” Ujar Wendy saat Yeri mulai mengemasi barang-barangnya.
Yeri terpilih sebagai member berikut yang akan mengikuti acara bertahan hidup di hutan.

“Unnie aku hanya pergi untuk beberapa hari, seperti nya berada di hutan seru. Seulgi Unnie bilang begitu.” Jawab Yeri. Wendy menatap tajam Seulgi yang langsung membuang wajahnya.

“Dia seekor beruang sementara kau kura-kura tentu saja berbeda.”
“Kau mengejekku atau bagaimana.” Yeri memulai pertengkaran.

“Sudahlah, kalian juga harus bersiap. Jangan menggangu Yeri, kita tidak akan sempat mengatarnya ke bandara.” Lerai irene.

“Benar, aku harus ikut Variety Show bersama Sunmi Unnie, dan Joy akan syuting drama.” Seulgi menoleh pada Irene. “Apa Unnie ada jadwal?”

“Aku tidak. Mungkin aku akan kembali ke Daegu atau....”

“Aku ikut.” Wendy mengajukan diri. Irene langsung menatapnya tajam. Sedikit terkejut dengan pernyataan Wendy. “Atau mungkin sebaiknya aku di dorm saja.” Wendy menarik kembali tangannya.

“Benar, sepertinya aku juga kan di Dorm saja.” Lanjut Irene dan membantu mempacking barang-barang Yeri.

“Hanya aku atau mereka berdua sedikit aneh.” Bisik Joy pada Yeri.

“Benar, aku juga berfikir seperti itu.” Jawab Yeri.
****
Sudah tiga hari semenjak mereka tinggal di dorm. Tidak ada yang dilakukan dan tentu saja membosankan. Irene mengutuk dirinya sendiri kenapa tidak mengijinkan saja Wendy ikut bersamanya ke Daegu, sehingga mereka tidak akan kebosanan di dorm. Ia juga heran kenapa ikut menetap di dorm.

Irene berjalan keluar menuju dapur dan mendapati tumpukan kotak kue disana. “Apa ini?” Irene mengintip kedalam salah satu kota dimana terdapat cheese cake didalamnya.

“Oh itu untuk Taeyeon unnie, dia akan mengadakan konser, aku ingin menyemangatinya.” Senyum Wendy kembali dengan kue blackforest lainnya. Ia mengenakan celemek lengkap dengan topi koki. Wajahnya hampir penuh dengan tepung, lebih parah dari pekerja di toko kue aslinya.

“Sebanyak ini?” Irene menunjuk kotak kue yang mungkin ada belasan disana.

Wendy menggaru tengkuknya. “Aku hanya tidak tahu apa yang harus ku lakukan.” Jawabnya polos.

Irene menggelengkan kepalanya. “Kirimkan semua ini segera, setelah itu temani aku untuk pengambilan gambar. Kau lebih baik keluar dari dorm sebelum mengubah kasur dan TV jadi kue.” Ujar Irene sambil berlalu dengan wajah datarnya.

Wendy terbahak. “Mana mungkin aku mengubah kasur dan TV jadi kue.” Ia tidak peduli walaupun Irene sudah berlalu dari hadapannya. “Apakah dia akhirnya mengajakku, itu cukup.” Wendy menghempaskan celemeknya dan mempersiapkan dirinya.

Wendy membawa beberapa kue untuk dibagikan lokasi pemotretan Irene. “Tunggu disini, aku akan pemotretan disana.” Ujar Irene pada Wendy yang hanya mengangguk patuh seperti anak kecil dititip diruang bermain oleh ibunya. Irene meniggalkan Wendy diruangan musik dan memang tidak perlu banyak waktu bagi Wendy untuk mulai tenggelam pada hal itu.

Pemotretan berlangsung hingga sore hari. Wendy bahkan sudah selelsai melakukan konser solonya. “Unnie apa kau kesini hanya untuk menemani Irene Unnie?” Tanya seorang fans yang bergabung saat Wendy memainkan gitar dan mulai bernyanyi bersama fans.

“Iya, aku bosan di dorm. Apakah kalian kabur dari sekolah?” Tanya Wendy pada mereka yang masih mengenakan seragam. Mereka hanya tersenyum sambil menggaruk kepalanya.

New RuleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang