Usai melewati semua kecanggungan itu, mereka sekarang berkumpul di ruangan tengah keluarga Son. Hanya empat member dengan aktifitasnya yang tidak berhenti. Joy sibuk mengambil foto di dekat kolam berenang, sementara Yeri dan Seulgi sibuk bermain ponsel sambil menonton tv. Wendy memperhatikan Irene di dapur yang sedang sibuk dengan ibunya memasak. Meski jarak ruang tengah dan dapur cukup jauh, tapi Wendy dengan jelas dapat mendengar Irene terus bertanya "Benarkah seperti ini eomma? Apakah begini eomma? Beginikah eomma?" Ia tidak berhenti memanggil ibunya dengan sebutan eomma yang membuat Wendy tersenyum kecil.
"Pantas saja kau lebih memilih berada disini, tempat ini luar biasa." Riang Joy sekembalinya dari kolam berenang. Ia menghempaskan tubuhnya dan duduk di samping Wendy. Gadis itu menoleh ke arah Joy sebentar kemudian tersenyum dan mengalihkan pandangannya menuju tv. Joy menyenderkan kepalanya di bahu Wendy saat ia mencium aroma yang tidak asing di hidungnya tapi itu aroma yang baru untuk tubuh Wendy. Dahi Joy berkerut mengingat aroma apa yang ia cium.
"Makan siang sudah siap." Teriak Irene dari ruang makan. Semuanya berlari menuju tempat itu dan mengambil tempat mereka masing-masing. Mata yeri langsung berbinar melihat semua menu seperti tidak pernah melihatnya sebelumnya.
"Umma-nim tidak makan?" Tanya Seulgi dengan mulut penuh daging.
"Aku akan ke kantor untuk makan siang. Kalian tidak apa-apa kan?" Tanya nya sambil mengemasi tas dan mantel nya. Semuanya mengangguk setuju. Wanita itu tersenyum kemudian melambai untuk pergi.
Irene melirik Wendy yang tengah memilih menu yang akan di santap nya. Merasa ada yang memperhatikan, ia mengangkat kepalanya mendapati irene sedang tersenyum. Wendy ikut tersenyum. "Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan." Ujar Irene membuka pembicaraan.
Tidak ada yang dapat menebak dengan isi kepala Irene tapi mereka semua mendengarkan meskipun tetap sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya. "Aku tahu ini akan menjadi skandal besar, tapi aku tidak ingin kalian tahu dari media atau lainnya." Ujar Irene sangat serius. Semua member jadi memperhatikannya. Ia meraih tangan Wendy dan mengangkatnya sembari berkata "Aku dan Wendy sedang berkencan." Ujar Irene sangat tenang, tegas dan jelas.
Seulgi terbatuk hingga menumpahkan daging di sektirar area makannya. Yeri tidak buruk, ia hanya membelalakkan matanya dan menutup mulutnya rapat. Sementara Joy bergumam "Aku sudah tahu akan ada hal buruk terjadi."
"Kenapa?" Tanya Joy tidak mengerti. Semua member menoleh padanya.
"Apa maksudmu dengan kenapa?" Tanya Seulgi pada Joy.
"Maksudku dari semua orang kenapa kau memilih Wendy. Apakah karena Wendy lebih kaya dari Suho oppa, maksudku? Kenapa? Apa kau tidak memikirkan kami? Red velvet?" Marah Joy.
"Joy-a..." Wendy belum sempat menjelaskan namun Irene telah memotongnya.
"Ini bukan tentang siapa yang lebih kaya, aku lebih nyaman saat bersama Wendy. Itu saja." Jelas Irene menatap Joy.
"Lalu grup? Apa yang akan terjadi pada kami? Leader dan main vocal kami berkencan. Apa yang kalian harapkan untuk kami lakukan?"
"Joy, tenganglah dulu, kita bahkan belum mendengar ini sepenuhnya." Cegah Seulgi.
"Apa yang kau tahu!" Kesal Joy mendorong Seulgi hingga terduduk kembali di kursinya. "Kau bahkan tidak tahu apa yang harus kau lakukan saat Irene unnie menghilang. Jangan memintaku untuk tenang, pokoknya aku menetang hal ini. Meski kalian tidak meminta pendapatku, tapi aku akan memberikan dua pilihan, akhiri hubungan menjijikan ini atau aku akan meninggalkan grup." Ancaman Joy membuat semua orang terkejut.
"Park Sooyoung." Panggil Irene tegas.
"Aku tidak akan mengubah keputusanku unnie. Aku sungguh ketakutan sekarang. Jika kalian melakukannya diam-diam aku masih akan bisa berfikir bahwa aku di bohongi dan melanjutkan hidupku. Tapi jika kalian mengaku padaku seperti ini, aku sungguh memandang kalian berbeda. Aku tidak sanggup, aku sangat ketakutan bagaimana media dan orang-orang akan meperlakukan kalian Jadi kumohon hentikan semua ini." Joy pergi meninggalkan ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Rule
FanfictionAda tiga zona waktu, Masa lalu, hari ini, dan masa depan. Masa lalu adalah tempat untuk belajar, hari ini adalah masa untuk berjuang sedangkan masa depan adalah hasil dari apa yang di pelajari di masa lalu dan apa yang di perjuangkan hari ini. Setia...