A change

949 105 10
                                    

Kilatan blitz kamera mulai menunggu mereka di red carpet. Wendy berjalan turun keluar dari mobil diikuti oleh member yang lain. Baru beberapa langkah dari van, Wendy menoleh dan mendapati Irene sedang turun dari van. Ia tidak tahan bahkan untuk sekedar melirik, jadi ia putuskan untuk menungu Irene dan yang lain. Irene lewat dihadapannya seperti biasa.

Mereka mengambil beberapa gambar dengan pose minimalis diatas red carpet. Beberapa kali para pengarah gaya meminta wendy untuk lebih rapat pada irene. Tentu saja ia melakukannya namun masih sangat canggung. Irene bahkan tidak melihat kearahnya. Usai pengambilan gambar, mereka memasuki gedung untuk melakukan penampilan. Wendy sengaja membiarkan Irene berjalan lebih dahulu sehingga ia beriringan dengan Seulgi.

Peformance dimulai dengan sangat apik. Mereka berharap tidak melakukan kesalahan apapun, dan reveluv sangat menyukainya seperti biasanya. Sehingga diakhir pertunjukan terdapat endcord. Sangat banyak girlgrup dan boygrup namun salah satu yang menarik perhatian Irene adalah BlackPink. Mereka berdiri berdampingan dengan kostum hampir mirip. Irene terlihat begitu akrab dengan Jenny bahkan mereka mengambil tempat berdampingan memisahkan diri dari grup masing-masing saat pengambilan gambar secara berkelompok.

Diantara kerumunan itu Seulgi berbisik pada Wendy. “Kau baik – baik saja?” Tanya Seulgi saat mereka akan menuruni anak tangga. Irene telah berjalan mendahului keduanya bersama Jennie. Wendy memberikan jawaban pertanyaan Seulgi dengan anggukan yakin. Mereka menuju belakang panggung diruang ganti.
Wendy berjalan sangat pelan sehingga ia tertinggal dibelakang. Ia memasuki ruang ganti namun disana kosong. Hanya terlihat seseorang sedang berganti pakaian dibalik tirai ruang pas yang memang disediakan disana.

“Oh maafkan aku.” Wendy otomatis membungkuk meski ia tidak tahu siapa yang berada didalam sana. Ia hendak menutup pintu kembali sebelum
Bruuk!! “Akh!” Rintih suara melengking seseorang yang sangat Wendy kenal.

“Unnie! Kau baik – baik saja?” Wendy menerobos masuk dan membuka tirai yang membatasi mereka. Ia melihat Irene dengan rambut berantakan dan pakaian yang menutupi setengah kepalanya.

“Ini tersangkut dirambutku.” Ujar Irene dengan nada sangat kecil nyaris berbisik. Wendy tidak tahan untuk tidak tertawa jika Irene sudah menjadi imut seperti bayi kecil. “YAK! Kenapa kau tertawa!” Kesal Irene berusaha mendorong Wendy namun karena tangannya terangkat keudara ia terhuyung dan hanya memukul angin.

“Tidak, bukan apa-apa biar ku bantu.” Wendy memutar tubuh Irene untuk melihat dimana resleting bajunya tersangkut. Ia tentu tidak dapat menahan diri untuk tidak mencuri lihat punggung Irene yang hanya mengenakan pakaian dalam.

“Sebentar, jangan bergerak.” Wendy meraih tempat resleting itu tersangkut. Tangan Wendy menyentuh punggung Irene tanpa penghalang. Dapat dipastikan bahwa Irene merinding dibuatnya.

Ia terlonjak kaget sebentar, namun setelahnya ia berhasil mengendalikan dirinya. “sudah. Ini sudah selesai.” Wendy berhasil meloloskan baju itu dari kepala irene. Ia sedikit tertawa dengan rambut Irene yang berantakan. “Bagaimana bisa dengan rambut berantakan pun kau tetap cantik.” Ujar Wendy sambil merapikan rambut Irene. Awalnya Irene diam saja, namun saat matanya bertemu dengan mata Wendy senyumnya segera memudar. Ia mendorong Wendy hingga keluar dari kamar pas, bertepatan dengan pintu ruangan terbuka.

“Oh, kau disini. Kami mencarimu untuk bubble tea.” Yeri memamerkan apa gelas minuman yang dibawanya.

“Kau yang terbaik Yerim-a.” Senyum Wendy sambi menyambar minuman itu. Tidak lama Irene keluar dari ruang ganti dengan pakaian santainya.

“Unnie, manajer oppa bilang untuk tidak menghilang, kita akan latihan ingat.” Joy menahan Irene yang hendak keluar dari pintu.

“Aku tahu, aku akan bertemu Jennie sebentar dan aku akan menyusul kalian ke agency. Tidak akan lama, kita akan sampai bersamaan disana.” Jawab Irene sambil memasang topi dan maskernya.

New RuleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang