Terdengar bunyi heboh dari arah ruang tengah. Irene menyibak selimutnya dan di hadapkan pada sinar matahari yang menembus wajahnya. Ini pasti sudah hampir musim dingin, karena panas pagi ini terasa beda, terasa lebih menyengat sehingga Irene harus memejamkan matanya berkali-kali. Mungkin karena ia harus terjaga hingga subuh dan baru tidur jam empat pagi. Bagaimana pun Irene memikirkannya rasa jawaban Wendy terasa tidak memuaskan baginya. Tubuhnya terasa lebih aneh dari biasanya ternyata itu berpengaruh juga pada emosinya yang menjadi lebih cepat naik.
“Ouch.. tenggorokanku.” Keluh Joy ketika Irene baru saja keluar dari kamarnya. Mereka saling melirik untuk beberapa saat tanpa bicara apapun. Joy meninggalkan Irene begitu saja, usai membungkuk kecil.
“Ada apa denganmu?” Pikir Irene mengikut langkah Joy menuju meja makan.
Seulgi dan Yeri pasti sudah membereskan sarapan mereka, sementara Wendy baru saja mengeluarkan kepalanya dari lemari pendingin. Irene tersentak melihat Wendy yang melihat lemari sambil berfikir. Ia mengerucutkan bibirnya befikir dengan serius.
“Unnie sedang apa?” Joy menyandarkan kepalanya di bahu Wendy yang masih berfikir.
“Bukan apa-apa, kau mau minum?” Tanya Wendy memindahkan tubuhnya dari hadapan kulkas menuju tempat pencucian. Ia baru sadar bahwa Irene juga berdiri disana.
“Good morning Unnie.” Senyum Wendy sambil mencuci buah lemon yang baru di ambilnya dari kulkas.
Irene tersenyum sambil mengerutkan dahinya. “Apa hanya aku yang tidak bisa tidur?” Heran Irene memperhatikan Wendy yang sedang memeas buah Lemon dan memasukkan kedalam gelas. “Apa dia benar baik-baik saja?” Pikir Irene sekali lagi ketika Wendy mulai menuangkan air hangat ke dalam gelas tersebut. “Memangnya kenapa dia tidak harus baik-baik saja, aku kan hanya meluruskan masalah.” Pikir Irene lagi.
Tak.! Wendy meletakkan gelas itu tepat di depan Irene membuatnya tersadar dari lamunannya. Wendy meletakkan gelas berisi aroma lemon yang khas itu tanpa bicara, Irene berfikir bahwa itu untuknya sehingga ia mengangkat alisnya bertanya.
“Unnie, ini untukku?” Suara Joy tiba-tiba memecah pertanyaan batin Irene.
“Ummm, kau bilang tenggorokanmu sakit kan.” Jawab Wendy sambil mengusap lembut rambut Joy. Irene merutuk dalam hatinya kenapa dia harus kecewa, karena Wendy sudah official sebagai fans nomor satu Joy.
“Kau mau juga Unnie?” Tanya Wendy ketika ia melihat Irene terus melihat ke gelas yang di pegang Joy.
“Tidak. Untuk apa.” Jawab Irene mengambil botol air mineral dingin dan meninggalkan keduanya dengan perasaa penuh tanda tanya.
“Apa aku melakukan kesalahan?” Tanya Wendy pada Joy. Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia juga terheran dengan sikap leadernya sendiri.
*****
Wendy duduk di kursi barisan belakang. Mereka hari ini dalam formasi lengkap menuju agency. Sambil membuka layar ponselnya Wendy tersenyum. Ia melirik Irene dan tersenyum kembali bahwa sepertinya ia berhasil melakukan sesuatu yang baik untuk menguji dirinya sendiri. Tentu saja eksperimen ini berdasarkan keahlian dalam menggunakan internet denan bijak.“Akan ku buktikan Unnie, bahwa mereka memanggilku Miss keyword bukan tanpa alasan.” Belakangan Wendy mendapat julukan sebagai raja searching. Karena ia selalu menemukan apapun lewat internet. Itu membantunya melewati banyak hal termasuk saat ini dimana ia berhasil melewati ujian untuk bersikap biasa saja setelah patah hati.
Usai melakukan penelitian panjang semalaman, Wendy berhasil mengumpulkan data bahwa setelah patah hati yang harus di lakukan adalah menangis saat sendirian. Itu berada di barisan paling atas di semua pencarian sehingga Wendy menyelesaikannya semalam. Patah hati memang bukan hal yang baik, tapi tidak selamanya hal itu buruk. Karena dengan patah hati kita bisa megevaluasi diri dan membuka diri pada dunia baru. Selama kita benar-benar tidak menyisakan tempat untuk hal yang membuat kita patah hati. Sepertinya Wendy telah melewati tahap pertama dengan benar. Ia menangis hingga tengah malam, dan mempersiapkan diriya bahwa besok ia akan menjadi orang yang lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Rule
FanficAda tiga zona waktu, Masa lalu, hari ini, dan masa depan. Masa lalu adalah tempat untuk belajar, hari ini adalah masa untuk berjuang sedangkan masa depan adalah hasil dari apa yang di pelajari di masa lalu dan apa yang di perjuangkan hari ini. Setia...