16. ll Aldebaran

180 35 2
                                    

Pasti kamu pernah berpikir, seharusnya perasaan ini gak pernah ada. Lalu, kamu mau salahin siapa? Perasaan itu, hadir dengan sendirinya.
-Love In Galaxy-

~Happy reading~

HARI yang telah ditunggu pun tiba. Persiapan dua hari yang lalu, sudah berjalan dengan baik. Sekarang, para siswa yang akan menampilkan bakatnya sedang bersiap diri.

Aula sudah didekorasi sebaik mungkin. Nuansa khas SMA Adiwara terpancar sangat indah. Dominasi warna abu-abu dan putih membuat suasana Aula menjadi tenang dan nyaman.

Angkasa duduk di kursi panjang tempat antrian berdandan. Sedari tadi, dia memainkan ponselnya sambil menunggu Bulan yang sedang merias diri. Dia sangat bosan berada di antara orang-orang yang tengah sibuk sendiri seperti ini.

Ketika matanya memandang segala arah, dia tertuju pada gadis cantik yang memakai gaun panjang berwarna silver. Rambutnya tergerai bebas dengan hiasan kecil berwarna putih di samping. Gadis itu tak lain adalah Bintang.

Bintang nampak asyik mengobrol dengan Elang. Senyumnya tak pernah pudar  sehingga kecantikan gadis itu semakin terpancar. Angkasa terdiam mengamatinya dari kejauhan. Matanya masih terpaku pada pesona Bintang hari ini.


Di sisi lain, Bintang sedang memandang Elang yang membuat simpul pada dasinya. Sesekali, dia mendapati mata Elang yang terus menatapnya. Elang tersenyum tipis melihat pipi Bintang yang semakin memerah.

"Kenapa? Gugup?" Pertanyaan mendadak dari Elang membuat mata gadis itu melotot.

Bintang mendorong Elang yang sedikit memajuka badan ke arahnya. Membuat cowok itu hampir terjengkang. "Apaan sih, lo?"


Elang terdiam sejenak. Bibirnya masih tertarik sambil memandangi gadis cantik di depannya. "Lo cantik," ujarnya lirih.

Bintang semakin menunduk ketika mendengar kata itu. Tapi, sesegera mungkin dia menyembunyikan perasaannya. "Gue tau kok. Bintang cantik dari lahir," jawabnya seolah-olah percaya diri dan hal itu membuat Elang tertawa.

"Kenapa gue gak kenal lo dari dulu ya."

"Emangnya kenapa?" tanya Bintang.

"Gue gak pernah nyadar ada gadis secantik lo selama ini," jawab Elang dengan pandangan datar. Menandakan bahwa cowok itu sedang tidak bercanda.

Bintang terkekeh pelan dan tidak menjawab apapun.

"Kenapa?" tanya Elang melihat reaksi gadis itu.

"Lo, kaya' gini cuma mau godain gue?" Pertanyaan Bintang membuat Elang tersenyum kecut.

"Gak percayaan banget." Elang membalas perkataan Bintang sembari menatap ke arah lain.

"Gimana gue bisa percaya. Lo sama temen-temen lo aja udah terkenal suka modusin cewek," ujar Bintang pelan.

Elang tertawa kecil dan menggerakan tangannya di bahu gadis itu. "Gue gak seperti apa yang lo lihat, Bintang. Kali ini, gue jujur kalo gue gak pernah godain cewek-cewek kaya' temen gue."

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang