34. ll Merkurius

160 23 43
                                    

Sempat biasa sebelum akhirnya rasa ini berubah menjadi suka.
-Love In Galaxy-

~happy reading~

RASI mulai melambatkan laju mobilnya ketika dia sampai di sebuah pelataran. Bintang yang mulai mengantuk pun akhirnya membuka mata. Rasi terkekeh kala melihat wajah sayu gadis itu. Meskipun bercampur kesedihan, Rasi yakin Bintang selalu tegar.

"Gimana? Deket kan, rumah gue sama hotel tempat lo nginep?" tanya Rasi begitu mereka sampai di pelataran rumah megah.

"Oh, jadi di sini rumah Kak Rasi," ujar Bintang nampak memandangi rumah luas itu.

"Jangan lama-lama ya, Kak? Gue mau istirahat sama packing buat besok," kata Bintang.

Rasi mengangkat sebelah alisnya. "Istirahat di rumah gue juga gratis kok," katanya membalas perkataan Bintang. Kemudian, cowok itu keluar dari mobinya dan Bintang mengikutinya dari belakang.

"Kak," panggil Bintang. Menghentikan langkah Rasi.

"Kenapa?"

"Di rumah ada siapa?" tanya gadis itu meringis.

Rasi tertawa jahil. "Tenang aja. Banyak orang kok," jawabnya. Rasi lalu melanjutkan langkahnya. Tetapi, lagi-lagi Bintang memanggilnya.

"Kak."

Rasi menoleh sekilas dengan tatapan malas. "Ck, apalagi?"

"Ntar, anterin gue pulang ya?" pinta Bintang sedikit ragu. Hal itu, membuat Rasi tersenyum tipis.

"Buat apa sih nanya? Kalo lo perginya sama gue, ntar pulangnya juga sama gue. Tenang aja," kata Rasi. Bintang pun mengangguk senang.

Rasi membuka pintu rumahnya dan langsung disambut oleh para maid. Begitupun juga dengan Bintang. Gadis itu berpikir, Rasi benar-benar berasal dari keluarga kaya raya. Bisa dilihat saja, sudah berapa maid yang menyambutnya sampai di ruang keluarga.

"Anak sultan," gumam Bintang sedikit didengar Rasi.

"Lo bilang apa?" Bintang terkesiap ketika Rasi bertanya kepadanya.

Gadis itu menggeleng cepat sembari berkata, "Eh. Bukan apa-apa kok." Bintang tersenyum kaku.

"Bi, tolong buatin minum buat dia!" Perkataan Rasi membuat Bintang menatapnya penuh tanya.

"Dia bisa bahasa indonesia, Kak?" tanya Bintang pelan. Rasi mengangguk.

"Dia TKW."

"Lo tunggu di sini dulu. Gue mau ganti baju," lanjutnya sembari menaiki tangga meninggalkan Bintang.

Setelah Rasi tidak nampak di hadapannya, Bintang celingukan memandangi tiap sudut rumah Rasi. Merasa bosan menunggu Rasi yang belum juga kembali, gadis itu beranjak dari duduknya.

Dia memandangi deretan foto-foto keluarga Rasi. Matanya tertuju langsung pada seorang pria paruh baya yang nampak berwibawa. Bintang yakin itu ayah Rasi. Kemudian, dia melihat pada sebuah foto kecil yang di sana nampak gambar seorang anak laki-laki tertawa. Bintang yakin itu foto Rasi di masa kecil. Seketika, dia terkekeh pelan memandangi foto-foto masa kecil Rasi yang lain.

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang