_Happy reading_UJIAN Nasional telah berakhir. Hari ini juga, mereka kelas XII SMA Adiwara angkatan 25 merayakan hari kelulusannya. Lapangan telah ramai dengan murid-murid berpakaian putih abu-abu yang sudah bercampur warna lain.
Mereka saling mencorat-coret seragam dengan teman-temannya. Memberi kenangan indah yang takkan terlupa.
Di seberang sana, Dirga dan Sagara nampak asyik bernyanyi. Biarlah dua cowok dengan tingkat absurd yang tak tersaingi itu menampilkan bakatnya di hari terakhir mereka menginjak masa SMA.
"AYO GOYANG SEMUANYAAA! SATU ... DUA ... TIGA!!!" Dirga berseru, memberi komando kepada teman seangkatannya untuk ber-flashmop.
"SELAMAT TINGGAL ... TEMAN-TEMANKU, KITA BERPISAH UNTUK SELAMANYA...." nyanyi Dirga sengaja mengencangkan suaranya.
"Ingat apabila bertemu nanti ... mohon jangan lupakan aku," sahut Sagara.
"SELAMAT TINGGAL ... TEMAN-TEMANKU, KITA BERPISAH UNTUK SELAMANYA...." Kini, semua murid di sana ikut bernyanyi.
"TAK MUNGKIN LAGI KITA KAN BERSAMA ... MOHON JANGAN LUPAKAN AKU!!!"
Suasana menjadi sangat haru. Banyak dari mereka yang saling berpelukan dengan sahabat-sahabatnya. Masa SMA tidak akan terulang kedua kalinya. Masa SMA banyak cerita yang akan tersimpan sampai hari tua. Dengan masa SMA pula, mereka lebih mengerti apa itu masa depan dan juga cinta.
Elang, Rains, Darma, Angkasa, dan Samudra saling merangkul membentuk horizontal. Mereka tersenyum lebar memandangi ramainya, serunya, juga harunya keadaan di lapangan ini.
"Ntar jangan lupain gue, ya?" ujar Rains. Seketika, cowok itu berwajah sendu. Membuat teman-temannya tersenyum memandangnya.
"Apalagi sama gue, harus selalu inget! Label Angkasa sebagai 'Anak paling ganteng se-Adiwara' tetap menempel sampai ntar buyutan," timpal Angkasa.
Darma dan Elang hanya tertawa. Berbeda dengan Samudra, cowok itu sedari tadi tersenyum tipis melihat ujung lorong sekolahan. Angkasa mengernyit menyadari itu. Lantas, dia mengikuti arah pandangan Samudra.
"Lo telat, Sam! Udah lulus baru suka sama cewek," ujar Angkasa tiba-tiba.
Darma langsung mengalihkan perhatiannya pada cowok itu. "Lo ngomong apa, Sa?" Angkasa hanya menaikkan sebelah alisnya berulang kali.
"Baru nyadar gue, kalo si Batu suka sama cewek imut juga," kata Angkasa lagi.
"Ehem, ehem! Gue keselek biji duren anjir," Rains pura-pura terbatuk sambil cengengesan melihat Samudra yang wajahnya sudah memadam.
"Mati dong, Rains," sahut Darma.
"Udah-udah. Gak papa. Lagian kata LDR masih ada di kamus percintaan Nasional Indonesia," kata Elang melebih-lebihkan.
Kemudian, mereka memandang Sagara dan juga Dirga yang sedang berjoget ria di depan sana. Pinggul Dirga sudah tidak bisa terkontrol. Cowok itu sudah berubah. Biasanya, dia hanya percaya diri melakukan hal gila di depan sahabatnya. Tapi kini, Dirga sudah berani bertingkah gila di depan teman se-angkatan. Kemajuan bagi seorang Dirga Margantara.
"ANGKASA, ELANG SILAHKAN KE DEPAN!!" seru Dirga memanggil keduanya. Lantas, Elang dan Angkasa saling bertatapan.
"Lo aja," suruh Elang.
Angkasa menggeleng. "Gak. Gue lagi mager nyanyi," tolaknya.
"KITA HITUNG SAMPE TIGA, YA GAESS! KALO GAK MAU SERET AJA MEREKA," ujar Sagara menginterupsi teman se-angkatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Galaxy (End)
Teen FictionKisah tertulis tentang sebuah hubungan terlarang, kebohongan yang terbongkar, dan juga cinta yang bertepuk sebelah tangan. Persahabatan yang sangat berbeda, namun memberi kisah yang takkan terlupa. ©️ copyright Elinta Maya_2020