43. ll Arcturus

131 16 7
                                    

Kisah kita terlalu indah untuk dilupa. -Rembulan.A.
-Love In Galaxy-

~happy reading~

SAAT ini, Elang berada di ujung lorong kelasnya. Percayalah, hatinya sedang tidak baik-baik saja. Apa yang sempat dia tuduh waktu itu, menjadi kenyataan sekarang. Rasi menyukai Bintang.

Elang tidak pernah tahu dengan apa yang terjadi dengan Bintang di Amerika sana.

Angin semilir yang mulai membawa panas matahari, menerpa badannya. Cowok itu sedari tadi memisahkan diri dari teman-temannya.

Elang kembali membuka ponselnya. Sepuluh panggilan tak terjawab dengan nama Bintang tertera. Tapi, dia sedang malas untuk berbicara dengan gadis itu.

Elang melempar kerikil tak berdosa ke arah taman. Seketika, matanya menangkap sosok Angkasa tengah berjalan gontai di sana. Elang memilih menghampiri cowok itu. Tidak biasanya Angkasa seperti ini. Kenapa dengan cowok itu?

Elang langsung duduk di samping Angkasa. Kursi taman berwarna putih itu sekarang ditempati oleh mereka. Angkasa melirik ke samping saat dirasa ada goncangan ringan di sebelahnya.

"Lo tadi ke mana aja?" tanya Angkasa pada Elang. Cowok itu terlihat gusar.

"Gue ada."

"Ya. Gue tau lo ada. Tapi, lo kenapa gak gabung sama yang lain?"

Elang menghela napas sesaat. Dia bingung, apakah dia akan menceritakan semuanya pada Angkasa.

Angkasa mengerti apa yang Elang pikirkan walau tidak semuanya. "Lo kangen sama Bintang?"

"Menurut lo?"

Angkasa menurunkan kedua bahunya. Dia memilih bersandar pada kursi dan mengangkat kaki kirinya untuk ditopangkan pada kaki kanan.

"Masih setahun lagi."

"Kalo iya, mungkin dia lebih memilih di sana selamanya," ujar Elang menatap ke depan. Angkasa mengernyit seketika mendengar itu.

"Kenapa lo bilang kaya' gitu?"

Elang tidak menjawab. Dia membuka ponselnya dan langsung dilempar ke Angkasa. Cowok itu dengan sigap menangkapnya. Angkasa menatap tak percaya dengan foto yang terpampang di sana.

"Ini beneran?"

"Gak mungkin editan," jawab Elang.

Angkasa terdiam. Apa benar Rasi dan Bintang bermain di belakang? Elang dan Angkasa masih dalam mode menebak-nebak. Sesekali ada sedikit keyakinan disertai kekecewaan dalam benak masing-masing.

"Lo kecewa?" tanya Angkasa begitu dia melihat wajah murung cowok di sampingnya.

Elang berdecak. "Siapa yang bakal biasa-biasa aja kalo tau pacarnya dipeluk cowok lain?"

"Terus gimana lanjutannya?"

Elang memandang balik Angkasa. "Lanjutan apa?"

"Lanjutan kisah cinta lo," jawab Angkasa malas.

Elang berdehem. Berusaha meredam pikirannya yang kacau. "Gue tunggu dia balik. Atau enggak, gue mau nunggu dia ngirim pesan atau nelfon gue."

Angkasa menghela napas jengah. "Notif panggilan udah banyak kali," katanya.

"Gue lagi gak pengin," kata Elang santai.

"Ck. Lo itu sayang beneran gak sih sama Bintang?" Angkasa mempertemukan alisnya. Merasa heram dengan cara pikir sahabatnya ini. Lalu, bagaimana dengan dia tadi?

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang