6. ll Perihelion

304 60 2
                                    

Kadang, orang salah mengartikan.
Siapa yang baik karena suka.
Dan siapa yang baik karena memang sifat aslinya.
_Love In Galaxy_

~Now playing: Climax

~Happy reading~

TAK ada yang lebih menyenangkan, selain duduk di depan kelas sambil memandangi cewek-cewek yang berlalu lalang di jam istirahat pertama. Angkasa sedang bermain gitar yang sengaja dibawa Darma ke sekolah. Elang bernyanyi dengan suara pelan. Sedangkan, Dirga, Rains, dan Sagara sibuk melambaikan tangan ke arah cewek-cewek yang lewat di depannya. Sesekali, mereka melontarkan kalimat manis untuk menggoda mereka.

"Ganti-ganti. Lagunya ganti yang bagus," perintah Dirga. Cowok itu merasa asing dengan lagu yang dinyanyikan Angkasa dan Elang.

"Yang mana lagi, dah? Capek gue. Dari tadi lo ganti-ganti mulu. Coba lo nyanyi sendiri," ujar Angkasa kesal.

"Yang ada culametan-culametan nya itu loh," balas Dirga.

"Yang mana, gak pernah denger gue?" tanya Elang.

"Hisss, kau nih!" Dirga merasa gemas dengan dua cowok itu karena tidak tahu apa lagu yang dimaksud.

"Ck. Banyak omong lo. Diam napa sih?" ujar Samudra yang nampak sibuk dengan ponselnya.

Dirga tersenyum masam. Lebih tepatnya dia merasa kesal melihat Samudra. "Lo dari tadi mantengin HP mulu, emang ada yang nge-chat?" tanyanya meledek.

Samudra hanya melengos, malas menanggapi.

"Dek, dek. Coba tengok kiri!" ucap Rains ketika seorang cewek adik kelas berjalan di depannya.

Cewek itu lalu mengikuti apa yang Rains katakan. Seketika dia menoleh, Rains mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum.

"CIAHH! BAPER. Pinter juga lo godain dedek gemes," sahut Dirga ketika melihat apa yang sedang Rains lakukan.

Cewek itu hanya tersenyum malu-malu sambil terus melangkahkan kakinya. Melihat itu, Dirga dan juga Darma tertawa-tawa.

"AWAS DEK! KALO JALAN TUH LIHAT DEPAN, EMANG DI LANTAI ADA DUWIT?" teriak Darma ikut menggodanya.

Angkasa terkekeh melihat ulah teman-temannya. "Sarap lo pada. Kasian tuh cewek," katanya.

Darma mendelik memandang Angkasa. "Tumben lo ceramahin gue. Gak ngaca, kalo situ tetuahnya fakboi?" balasnya

"Enggak," jawab Angkasa santai.

"Lang, ada cewek, Lang!" ujar Dirga. Cowok itu kini sedang duduk di satu kursi dengan menghadap belakang. Mirip seperti orang naik sepeda.

"Kenapa gue?" tanya Elang.

"Dia Bintang, Lang. B-I-N-T-A-N-G. Kejar sana, Lang!" kata Dirga lagi sambil memekik histeris.

"Kenapa harus dikejar?" Elang berusaha menyembunyikan sesuatu pada dirinya. Yang tak lain, dia sedang mengharapkan gadis itu.

"Yah, sekate-kate lo, Lang. Bilangnya 'kenapa harus dikejar?' Gak usah muna lo, Lang. Lo suka, kan sama tuh cewek?" Dirga terus-menerus menyudutkan Elang. Hal itu membuat Elang merasa tak nyaman.

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang