Prolog

5K 301 12
                                    

"Oke, lo jadi pacar gue!"

Gadis di depannya itu terkejut bukan main, mendengar Arsen menembaknya. Lebih tepatnya, mengungkapkan pernyataan dan penekanan.

"Ma-mak-sud-nya?" Clara masih mencerna apa yang diucapkan Arsen beberapa detik lalu. Memang, ia mencintai Arsen sejak kelas sepuluh. Namun, ia tidak pernah berpikir sampai menjadi kekasih dari salah satu most wanted di sekolahnya.

"Ini perintah! Dan lo nggak mungkin nolak perintah gue!" tekannya kembali, dengan nada ketus.

Memang, ia adalah murid berandalan yang ditakuti semua murid di sekolahnya, namun ketampanan dan kepintarannya tidak bisa diragukan. Entah apa yang terjadi pada cowok itu, baru kali ini ia menembak seorang cewek, lebih tepatnya memaksa.

"O-ke, gue mau!" jawab Clara disusul senyum yang mengembang.

Jujur, sebenarnya Arsen sedikit tertarik dengan gadis berwajah manis di depannya. Entah sejak kapan, cowok brandalan itu memiliki waktu untuk memikirkan perasaannya.

Ditambah rumor yang beredar bahwa Clara merupakan salah satu cewek yang menyukainya, itu membuat Arsen yakin untuk menjadikan Clara sebagai pacarnya. Padahal, cowok itu tidak paham kegunaan seorang pacar.  Mungkin Clara bisa membuat cewek-cewek yang mengejarnya  berhenti, dengan statusnya yang sudah memiliki pacar.

"Kak Arsen!" Seorang gadis menghampiri mereka berdua, membuat keduanya menoleh. Clara yang tidak mau gadis-gadis tahu bahwa dirinya adalah pacar Arsen, memilih untuk pergi meninggalkan-nya. Ia sadar, bahwa Arsen tidak mencintainya.

"Kak Arsen, tunggu!" Melihat yang dipanggil mulai melangkah pergi, cewek bernama Rin itu kembali memanggil dan mengejar Arsen.

Rin ngos-ngosan setelah mengejar Arsen. Ia terhenti di depan kantin. Di mana, Arsen sudah duduk di salah satu kursi.

"Kak Arsen," panggil gadis itu pelan, dan tidak ada jawaban dari Arsen. Gadis itu mengedarkan pandangannya, mencari Arsen.

"Sini dek, kak Arsen nungguin nih," Bukan Arsen yang menjawab itu, namun Brian;teman Arsen. Rin yang mendengar perintah itu langsung berjalan mendekati Arsen.

"Kak, kak Arsen pacaran sama Clara?"

"Kak, kak, kak terus! Gue bukan kakak lo! Kita satu angkatan, paham!" bentak Arsen, membuat gadis yang dibelakanginya itu hampir menangis, namun tidak sampai mengeluarkan air mata.

"Karena kak Arsen lahir di tanggal lima belas di bulan januari, dan Rin lahir di tanggal dua puluh lima, bulan November. Lebih tua kak Arsen, kan?" Pernyataan Rin itu membuat sahabat-sahabat Arsen yang berada di kantin tertawa. Tidak dengan Arsen yang menahan senyumnya mendengar alasan konyol seorang Rin.

"Dari mana lo tahu tanggal lahir gue?"

"Emm, Rin selalu tahu semuanya. Rin juga tahu kesukaan kak Arsen, Rin tahu kalau kakak itu sebenarnya suka bohong, Rin tahu kalau kak Arsen itu pembunuh." Nada bicara Rin yang keras, dan menyebut kata 'pembunuh' itu membuat semua mata tertuju pada Arsen. Cowok itu mulai geram, kemudian menarik kasar tangan Rin untuk keluar dari kantin.

****

ASAL PADA RAJIN VOTE, BAKAL SERING DOUBLE UPDATE!!!!

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang