A story written by spidermurk
" YONGIEEE HUWAAA! MAMAH YONGIE BESOK PERGI HUWAAA! "
Bocah gembul berlesung pipit sedang menangis tersedu-sedu mendengar cerita sahabat kecilnya.
Memeluk erat sang sahabat seakan tak ingin membiarkanya pergi, bahkan kini sang bocah gembul itu mengguncang-guncangkan pria mungil didepannya seraya melontarkan teriakan tangis.
Bocah mungil yang diklaim sebagai sahabat yang sedang di tangisi hanya tersenyum kecut, sebelum cerita si mungil ini sudah memberi janji pada bocah gembul agar tidak menangis, dia tahu bahwa bocah gembul ini sangat cengeng.
" Tadi Jaehyun sudah berjanji agar tidak menangis! Jaehyun ingkar janji! "
Jaehyun, si bocah gembul melepaskan pelukan dari si mungil, sebenarnya dia tidak ingin menangis, tapi setelah mendengar si mungil akan kembali ketika sudah dewasa membuat air mata yang dia cegah, keluar begitu saja.
Kata Bunda Jaehyun, jika ingin menjadi pria dewasa harus memiliki sebuah kartu ajaib yang hanya bisa didapat ketika dia berusia tujuh belas tahun.
Jaehyun berfikir angka tujuh belas sangatlah banyak! Tidak akan sanggup di hitung menggunakan jari yang terdapat di kedua tanganya, apakah dia harus memiliki tujuh belas jari terlebih dahulu?
Mengingat itu ia jadi menangis mendengar cerita si mungil.
" Nantikan Yongie kembali lagi! Jangan menangis dong! Yongie ikut sedihhh! "
" Iya hiks, ak- aku hiks nggak nangis lagi kok hiks- pelukkkk! "
Merentangkan kedua tangan, keduanya saling memeluk Sang Bunda yang sedari tadi sudah berada dibalik pintu hanya terkekeh, lucuu sekali pemandangan ini.
Sebenarnya dia sudah sedari tadi, setelah mendengar teriakan menggelegar dari Jaehyun, dia berlari meninggalkan waktu menontonnya, dan apa yang dia dapat?
Sang anak berteriak didepan sahabatnya dengan heboh. Dalam benak ingin memisahkan tetapi tidak tega juga melihat situasi jika besok anaknya tak memiliki teman dekat.
Baiklah dia memutuskan untuk menonton saja, lagi pula ini lebih bagus daripada drama ditelevisi..
" Jaehyun lepas dong, baju Yongie basah semua tau! "
" Maaf! Tapi Yongie akan kembalikan? "
" Iya pasti kembali kok! "
***
" Bun, nanti jaehyun pulangnya telat, ada latihan basket "
" Iya, hati-hati... jangan lupa makan.. "
" Iya bun, udahan dulu ya, pai~~ "
Jaehyun mematikan handphone dan memasukanya kedalam tas.
Memberi kabar kepada Bunda sudah menjadi kewajiban, dia hanya tak ingin sang Bunda khawatir.Duduk sebentar, menghilangkan pikiran yang kian menumpuk, seakan mengenang semua memory yang pernah ia lalui bersama siapa pun.
" Oi Jae! "
Pemuda berkulit eksotis melemparkan bola basket kepada pemuda berlesung pipit dengan tujuan menyadarkanya dari lamunan, jujur Jaehyun dengan wajah kosong mengerikan.
Mingyu, pemuda berkulit eksotis itu sudah berada di lapangan basket, sejak Jaehyun mengakhiri telfon dengan sang ibu, dia pikir Jaehyun akan kembali berlatih atau mencari teman yang lain, tapi mengapa dia malah cosplay menjadi manusia tanpa nyawa seperti itu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE《Jaeyong》
Fanfiction[Oneshoot - Twoshoot] [General] [Fluff] [Romance] [Comfort] Kumpulan cerita Jaeyong dari para penulis excelentjy. •BXB || YAOI || HOMO || GAY •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches