A story written by spidermurk
-Jaehyun memetik senar gitarnya, bibir merahnya bernyanyi seolah tak kenal lelah, sesekali berhenti untuk menyeduh kopi pahit.
Jaehyun sama sekali tidak mengingat dengan baik instrumen lagu dan ketukan nada pada gitarnya, ia hanya ingin bernyanyi, "Aku mundur alon-alon, mergo sadar aku ganteng."
"Sumbang! Nggak nyambung ye goblok!" ledekan terdengar dari dalam kamar, memutus nyanyian Jaehyun. Langkahnya yang semakin dekat membuat Jaehyun menoleh sekilas.
"Disambung-sambungin aja yang, biar nggak konslet," Jaehyun tersenyum, tanganya menepuk bantal kosong di sebelahnya "sini deh duduk aku nyanyiin."
Taeyong segera duduk di samping kekasihnya, menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyun, sesekali bergerak pelan mencari posisi yang nyaman.
"Cepet nyanyi, tapi yang bener, gue pen denger." ucap Taeyong dengan bibir yang mengerucut lucu.
Jaehyun mengangkat satu alisnya, mengambil kopinya, menyesapnya kembali. Tumben Taeyongnya bersikap lucu seperti kucing jadi-jadian, biasanya mengamuk tidak jelas seperti sedang kerasukan.
Atau mungkin sang arwah yang merasuki Taeyong sedang capek?
Lalu ia digantikan oleh arwah kucing lucu?
Entahlah...
Daripada memikirkan hal yang jelas tidak ada jawabannya, lebih baik Jaehyun memikirkan lagu untuk si manis disampingnya.
Satu lagu melintas di kepala Jaehyun, ia langsung mengambil gitarnya, dan mulai memetik senarya.
"Dulu waktu umurku belasan tahun sudah, Aku pernah ingin merasakan apa itu— AW!" Jaehyun menghentikan nyanyinya begitu saja, bahkan gitar kesayangannya terlempar dengan miris, salahkan saja Taeyong yang mencubitnya begitu kencang.
Lihat! Arwah yang baru dibahas beberapa menit lalu sudah kembali!
"Aduh yang, sakit tau!" Jaehyun merengek seraya mengusap-usap pinggangnya pelan, "lagi nyanyi bener-bener loh akunya."
Taeyong menghela nafas, tangannya menyentuh telinga kekasihnya, bibirnya didekatkan dengan telinga Jaehyun; seperti hendak membisikan sesuatu tetapi— "YA JANGAN LAGU YANG ITU DAJJAL!"
Jaehyun hanya bisa diam meringis, sudah dicubit panas masih saja dapat teriakan ganas. Ya walaupun Jaehyun sadar ini salahnya, lagian kenapa juga Jaehyun menyanyikan lagu yang katanya membuat gamon kekasihnya.
"Maafin ya." Jaehyun meminta maaf.
Taeyong mengangguk, tanganya membantu mengusap pinggang Jaehyun. "Heum— lagian lo ada-ada aja, mbok ya kalau nyanyi tuh lagu Fiersa Bersari aja, enak didenger terus juga nge-feel banget buat nonton senja."
"Nggak ah, lagunya Fiersa ambyar gitu, lagian nggak ada yang nggambarin perasaanku saat ini." balas Jaehyun sesekali ikut menempelkan telapak tanganya pada milik Taeyong yang berada dipinggangnya.
Mendengar ucapan Jaehyun, Taeyong merotasi matanya tangannya tak lagi mengusap pinggang sang kekasih, "Hih geli, alay tau nggak sih."
"Kok malah dikatain alay, gini ya, nyanyi tuh pakek perasaan yang. Nggak peduli aku mau senja atau ntar tengah malem, yang menting nyanyianku bisa ngungkapin perasaanku. Lagian lagunya Fiersa nggak ada yang secantik kamu, nggak bisa menandingi lah kalau dinyanyiin buat kamu." Jelas Jaehyun panjang lebar, membuat Taeyong menganga takjub.
"Gila... otak ensten ceramah," Puji Taeyong seraya menepuk bangga pundak Jaehyun. "Belajar dimana lo, gila gue, pacar gue anak indie berotak ensten. Mantap brader!" sambung Taeyong seraya memberikan kedua ibu jarinya kepada Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE《Jaeyong》
Fanfic[Oneshoot - Twoshoot] [General] [Fluff] [Romance] [Comfort] Kumpulan cerita Jaeyong dari para penulis excelentjy. •BXB || YAOI || HOMO || GAY •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches