Written by Dekocchi
(~ ̄³ ̄)~
•
•
•
•Hari ini, sama seperti biasanya, Taeyong bangun dengan tergesa-gesa. Buku yang tercecer di lantai buru-buru ia masukan ke dalam tas kusam yang selalu menemaninya selama ini. Melihat ke arah jam kecil berwarna hitam yang melingkar di tangan kanan nya, dia semakin panik.
"Sial! Busnya datang pukul setengah 7!" Katanya, dia langsung memakai sepatunya sembarang dan berlari menuju halte biasanya. Sepanjang perjalanan menuju halte, orang-orang memandanginya seperti melihat orang gila.
"Ah!! Tunggu! Jangan tinggal aku!" Taeyong berteriak kencang waktu melihat bus yang biasa ia tumpangi mulai berjalan meninggalkan halte.
"Ahhh... haahhh... Sial! Aku harus naik apa?!" Taeyong berhenti tepat di halte, napas nya masih tidak karuan. Ia menunduk sambil membenarkan pernapasannya. Tapi, tiba-tiba saja ada sepatu berwarna putih dengan logo tiga garis di kanan dan kirinya, berhenti tepat di depan nya. Langsung saja, lelaki mungil itu menegakkan tubuhnya sementara matanya tidak lepas melihat dari ujung sepatu hingga ke wajah orang yang berdiri di depannya.
"Ah! Jung Jaehyun?!" Terkejut bukan main, ia bertemu dengan-eum, mantan kekasihnya. Di jalanan, pada saat yang tidak tepat.
"Hey Hyung, apa kabar?" Tanya Jaehyun santai. Senyuman terpatri di wajah tampannya, jangan lupakan lubang yang terbentuk di pipi nya.
"B-baik, eh, maaf aku sedang buru-buru" ucap Taeyong lalu segera menundukkan tubuhnya dan pergi melewati Jaehyun. Namun, sebuah tangan besar nan kekar menahan tangan mungil Taeyong.
"Aku akan antarkan Hyung. Lagipula, bus berikutnya masih satu jam lagi" seperti tahu apa yang sedang Taeyong pikirkan, Jaehyun kemudian menarik tubuh mungil itu menuju sebuah mobil hitam mewah yang terparkir tak jauh dari halte.
"S-sejak kapan kau... Eum, punya mobil?" Tanya Taeyong. Jujur, dulu Jaehyun tidak punya apa-apa. Selama menjadi kekasihnya, mereka selalu mengandalkan transportasi umum.
"Masuklah" ucap Jaehyun tanpa menjawab pertanyaan Taeyong. Lelaki itu masih tersenyum sampai Taeyong benar-benar masuk ke dalam mobil.
Di sepanjang perjalanan menuju kampus, sama sekali tidak ada suara kecuali radio yang berbicara panjang lebar. Cukup untuk membuat suasana tidak canggung.
"Hyung, bagaimana kabarmu? Apa kau makan dengan baik? Kau terlihat lebih kurus sekarang" Jaehyun menghujani pertanyaan ke Taeyong, sementara yang di tanya hanya diam dan memerah.
"A-aku sedang diet." bohong, Taeyong berbohong. Ia hanya terlalu miskin dan hemat untuk peduli dengan berat badannya. Jaehyun menatap Taeyong sebentar lalu kembali fokus ke jalanan.
"Kita sarapan dulu, ku yakin Hyung belum sarapan, kan?" Jaehyun pun mengarahkan mobilnya menjauhi kampus Taeyong.
"A-ah! Kampus ku ke arah sana!" Jaehyun hanya diam. Mata elang nya fokus pada jalanan yang lumayan senggang di pagi itu.
Mobil hitam mewah milik Jaehyun berhenti di salah satu restoran yang Taeyong yakini menu nya mahal. Terlihat dari tampilan luar serta orang-orang yang masuk ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE《Jaeyong》
Fanfiction[Oneshoot - Twoshoot] [General] [Fluff] [Romance] [Comfort] Kumpulan cerita Jaeyong dari para penulis excelentjy. •BXB || YAOI || HOMO || GAY •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches