Teman
Tok dalang
Nama ku penyesalan.
Aku wujud insan yang berjalan dengan congkak dan durhaka di atas dunia.
Aku lakukan semua yang di larang sang pencipta.
Nama ku penyesalan.
Tingkah ku durhaka bagai fir'aun.
Sikap ku sombong bagai qorun.
Hati ku keras bagai batu.
Tidak, bahkan lebih keras dari itu.
Batu keras masih dapat terkikis oleh tetesan air. Namun hati ku, ia keras dan tak tersentuh embun penyejuk yang di sediakan nasehat.
Aku wujud insan congkak di atas dunia.
Aku berjalan membusungkan dada, dan merasa terbaik di atas segala nya.
Sampai janji ku tiba.
Janji dan ketetapan yang tidak akan bisa di tawar walaupun dengan harga setinggi langit.
Ajal.
Sekarang hanya aku sendiri di dalam tanah, bersama cacing cacing yang betah mengrogoti ku.
Aku berkawan oleh kejam nya siksa para malaikat.
Terhimpit sempit nya tanah. Dan berkawan dengan jelek dan busuk nya dosa masa lalu.
Aku mayit berteriak ingin kembali walaupun sedetik.
Namun semua telah usai.
Aku adalah lambang penyesalan yang tak dapat mengulang waktu.
Sekarang aku hanya tulang belulang yang tiada berguna.
Aku pantas di gongong anjing, karena aku hina di atas dunia dan terhina di dalam akhirat.
Aku kira tuhan semesta alam tidak akan membangkit jari-jemari ku.
Namun aku salah, aku di bangkitkan dalam keadaan hina.
Melepuh kepanasan di Padang Mahsyar, dan terbelah kejam di atas jembatan sirotol Mustaqim.
Dan akhirnya aku tiba di sebuah tempat panas.
Aku menatap dengan penyesalan tiada guna.
Teriakan mengerikan terdengar di mana-mana.
Teriakan mohon ampun yang tiada guna.
Itu dia tempat ku yang terakhir.
Ne, Ra, ka,...
Aku di mandikan dengan panas nya api. Tidak ada kata yang dapat aku ungkapkan dengan sakit nya.
Teriak ku tak mengobati.
Memohon ku tak berguna.
Hanya aku berkawan dengan panas nya api.
Sampai suatu saat siksaan itu terhenti.
Aku merasa aneh namun aku bersyukur.
Aku bertanya kepada mereka kenapa siksaan ku berhenti tiba-tiba.
Mereka menjawab.
Seseorang dari surga berdoa agar kamu di angkat dan berkumpul bersama nya di surga.
Aku menangis se jadi jadi nya, siapa orang baik yang telah menyelamat kan hidup ku ini.
Aku melihat nya di surga sedang tersenyum manis kepada ku.
Dia, teman ku dahulu di dunia.
Aku bertanya kepada nya,
Kenapa kamu meminta aku berkumpul dengan mu di surga yang indah ini.
padahal aku ahli neraka yang tak pantas mengijak kan kaki kedalam surga
Dia hanya menjawab dengan tiga kata.
Karena kita teman.
(Berdasarkan sebuah hadist teman yang baik dapat menyelamat kan kita dan membawa kita ke dalam surga bersama nya)
Sayangi teman kalian, boleh jadi dia adalah penyelamat kalian nanti di akhirat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA TENTANG CINTA
Romancekumpulan sajak dan puisi yang selalu di dengar di SPOON RADIO