Deg.
Lagi-lagi kamu terbangun dari mimpi buruk yang belakangan ini rutin hadir dalam tidurmu.
Wooyoung yang tertidur disampingmu langsung bangun saat mendengar teriakanmu.
"Hei kamu kenapa?" Tanyanya panik.
"Aku mimpi lagi" Jawabmu dengan suara bergetar.
Wooyoung langsung memelukmu dan mengusap suraimu.
"Takut" isakmu.
"Shtt, udah udah. Kamu gausa takut, ada aku"
Kamu semakin mempererat pelukanmu saat sekelebat memori kembali muncul dalam ingatanmu. Memori yang mati-matian ingin kamu lupakan tapi tidak pernah bisa.
Flashback On
Saat itu kamu sedang dalam perjalanan pulang dari kantor menuju rumahmu. Jarak antara kantor dan rumahmu memang sangat dekat. Jadi kamu terbiasa jalan kaki.
Saat itu karena langit sudah gelap kamu memutuskan untuk sedikit berlari agar cepat sampai rumah.
Tapi tiba-tiba saja dari belakang kamu merasakan ada suara langkah kaki yang mengikutimu.
Reflek kamu menoleh dan mendapati dua orang laki-laki mencurigakan.
Kamu semakin mempercepat langkahmu tapi dua laki-laki itu juga mempercepat langkah mereka.
"Shh" ringismu saat tidak sengaja terpeleset karena heelsmu.
Kedua laki-laki tersebut pun langsung memanfaatkan keadaan.
Kedua tanganmu dipegang sangat erat dan kamu mulai diseret entah kemana.
"Tolonggg!!!"
"Percuma mau teriak sekeras apapun enggak bakal ada yang denger" sahut salah satu laki-laki.
Kamu dibawa ke bangunan kosong dan ternyata disana masih terdapat 3 orang laki-laki lagi.
Kamu pasrah.
Kamu didorong hingga terhempas ke lantai, dan salah satu dari laki-laki tersebut mulai mendekatimu.
"Cantik namanya siapa"
"Lepasin" bentakmu.
"Wah, galak banget ni bro. Langsung habisin aja ya"
Salah satu dari mereka mulai menyentuhmu dan merobek pakaianmu dengan kasar.
Sementara yang lain, hanya melihat dan ada juga yang merekammu.
Kamu sudah benar-benar pasrah dan hanya bisa menangis. Tenaga kelima laki-laki dibandingkan dengan tenagamu seorang diri tentunya sangat tidak setara.
Yang terakhir kamu ingat adalah kamu yang dipukul berkali-kali hingga akhirnya kamu pingsan.
Flashback off
"Udah ya, gaboleh nangis lagi. Aku tau kamu masih kebayang-bayang tapi kamu gaboleh gini terus. Kasian dia" ucap Wooyoung sambil mengelus pelan perutmu.
Kamu semakin menangis saat Wooyoung menyentuh perutmu.
"Maaf"
Wooyoung menggeleng "Kenapa kamu minta maaf? Aku kan udah pernah bilang, aku gapeduli walaupun dia bukan anak kandung aku. Aku bakal tetep jagain kamu sama anak ini"
"Udah mending sekarang kita tidur lagi. Hilangin pikiran-pikiran buruk kamu ya" lanjut Wooyoung.
Kamu mengangguk setelah itu memaksakan diri untuk tidur walaupun susah.
Kamu merasakan tangan Wooyoung melingkar di perutmu. Akhirnya malam itu, kamu tertidur dengan posisi Wooyoung yang memelukmu.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ Imagine as Husband
Fanfictionatiny? mampir dulu skuy! [ CLOSED REQUEST ] ©atmospherxe, 2O2O