5 tahun kemudian
"Haneul jangan lari-larian" pekikmu.
"Gapapa, aman kok aku liatin terus dari tadi"
"Kamu kan tau sendiri Haneul itu suka jatuh, inget ngga minggu lalu dia jatuh sampe sekarang masih ada bekasnya di lututnya—"
"Shh, udah ah jangan terlalu takutan" ucap seseorang disampingmu sambil merangkulmu.
"Papaaa, mamaaa" pekik Haneul antusias sambil berlari kearahmu dan seseorang yang dipanggil 'papa' olehnya tadi.
"Hm kenapa sayang? Udah capek mainnya?" Tanyamu.
Haneul menggeleng.
"Haneul udah laper belum?" Tanya laki-laki disampingmu.
"Belum pa" jawab Haneul sambil menggeleng lagi.
"Haneul dapet temen baru loh ma, pa. Namanya Jaeyoon" lanjutnya.
Kamu berpikir sejenak. Nama itu tidak asing bagimu.
"Haneul mau lanjut main lagi boleh ga pa, ma?" Tanyanya meminta ijin.
"Boleh sayang, tapi hati-hati ya"
"Iya ma"
Gadis kecil berusia 5 tahun itu kembali bermain bersama dengan beberapa anak lainnya.
"Sayang" seseorang disampingmu memanggilmu.
"Hm?"
"Haneul kan udah gede, gimana kalo kita bikin adik—"
"SEONGHWA! ih gausa aneh-aneh deh"
Park Seonghwa. Laki-laki yang saat ini berstatus sebagai suami kamu.
Dan anak itu, Park Haneul. Anakmu dan Seonghwa. Anak angkat lebih tepatnya.
Pertemuan kalian 5 tahun yang lalu, tanpa kamu sangka bisa menjadi seperti ini.
Kamu menceritakan semuanya pada Seonghwa dan berakhirlah kalian menikah.
Dan, Seonghwa juga mau menerima semua kekuranganmu.
Saat ini kalian bertiga sedang berada di salah satu restoran cepat saji dan Haneul sedang bermain di tempat bermain yang disediakan.
Kamu terus memperhatikan Haneul yang sedang bermain dengan seorang anak laki-laki yang mungkin namanya Jaeyoon tadi.
Kamu tersenyum melihatnya.
"Jaeyoon sini makan dulu nak"
Suara laki-laki yang kamu kenal membuatmu menolehkan kepala.
"Hongjoong?" Gumammu.
"Kenapa sayang?" Tanya Seonghwa.
"En-engga itu Hongjoong" ujarmu.
Seonghwa memang tidak pernah tau muka Hongjoong itu seperti apa. Tapi kamu sudah menceritakan semuanya pada Seonghwa.
Hongjoong mendekat kearah kalian dan menghampiri anaknya.
"(Y/n)?" Gumamnya.
Kamu hanya tersenyum.
Seonghwa merangkul bahumu tiba-tiba entah tujuannya apa, yang langsung membuat atensi Hongjoong beralih pada suamimu itu.
"Seonghwa" sahut Seonghwa sambil mengulurkan tangannya.
"Hongjoong" balas Hongjoong sambil menyambut uluran tangan Seonghwa.
Setelah itu suasana jadi canggung.
"Pa, ayo makann" ucap Jaeyoon mencairkan suasana.
"Saya duluan ya" ujar Hongjoong lalu pergi bersama anaknya.
Kamu memperhatikan Hongjoong dan juga anaknya. Mereka hanya berdua.
"Hwa" panggilmu.
"Ya?"
"Aku ke toilet sebentar ya"
"Iya"
Kamu ke toilet karena memang ingin ke toilet.
Setelah selesai dengan urusanmu ditoilet, waktu kamu mencuci tangan, kamu melihat Hongjoong yang juga ikut mencuci tangan disampingmu.
"Apa kabar?" Tanyanya memulai percakapan.
"Baik" kamu tersenyum singkat.
"Suami kamu?"
"Iya"
Setelah selesai mencuci tangan, kamu langsung bergegas pergi namun Hongjoong kembali berbicara.
"Mungkin aku udah bener-bener salah banget dulu, sampe-sampe Tuhan kasi cobaan berturut-turut buat aku"
Kamu mengernyitkan dahi "Maksud kamu?"
"Jaeyoon sakit"
"Sakit?"
"Kanker darah"
Kamu menutup mulutmu saking terkejutnya.
Hongjoong tersenyum tapi kamu bisa lihat senyumannya itu senyuman keputusasaan.
"Hongjoong..."
"Dan sekarang aku udah gapunya apa-apa, aku kena tipu habis-habisan— ehm maaf aku jadi cerita semuanya ke kamu"
Kamu bingung mau ngomong apa.
"Ka-kamu kalo ada apa-apa hubungin aja aku sama Seonghwa ya? Kita siap bantu kok"
"Makasi ya (y/n)"
Kamu senyum "Iya, yaudah aku duluan ya"
"Iya"
Hongjoong menopang tangannya pada wastafel, menyesali perbuatannya bertahun-tahun lalu yang sudah mengkhianati pernikahannya sendiri. Yang tersisa sekarang cuma penyesalan.
"(Y/n)" gumam Hongjoong sambil mengeluarkan air matanya yang ia tahan sedari tadi.
•••
uyey aku gapinter bikin ending
hongjoong imagine selesai yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ Imagine as Husband
Fiksi Penggemaratiny? mampir dulu skuy! [ CLOSED REQUEST ] ©atmospherxe, 2O2O