Dua puluh tiga

92 7 4
                                    


23.

"Semesta, kita mau ke mana sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semesta, kita mau ke mana sih?"

Entah sudah kali berapanya Hacihan menanyakan hal yang sama karena Semesta yang menggendong tubuh Hacihan itu justru bukan membawanya ke jalan pulang.

Mereka menyusuri trotoar pinggir jalan besar yang kebetulan sedang sepi kendaraan.

Hacihan yang digendongnya itu hanya melengkungkan tangannya dengan erat di leher Semesta, memastikan dirinya tidak akan terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hacihan yang digendongnya itu hanya melengkungkan tangannya dengan erat di leher Semesta, memastikan dirinya tidak akan terjatuh.

Hacihan sangat benci keheningan, maka dari itu ia kembali berkata, "Semesta, apa lo benci gue?"

Tiba-tiba saja Hacihan bertanya seperti itu, tapi Semesta masih tak menggubrisnya.

"Kata Moeses, nggak ada yang bisa menebak pikiran lo. Termasuk merasa asing sama orang yang seharusnya lo kenal. Maaf gue udah mengganggu lo ya, Semesta. Gue janji akan secepatnya keluar dari rumah lo." Terlepas dari Semesta yang mendengarkannya atau tidak, Hacihan hanya mengungkapkan perasaannya saja.

Tapi justru hal itu membuat Semesta menjawab, "gue nggak pernah merasa pernah ngusir lo."

"Apa?" Hacihan ingin memastikan apa yang didengarnya namun Semesta tak ingin mengulang. "Tapi malam itu lo bertanya tentang uang..."

"Gue cuma memastikan apa lo butuh uang saat itu."

"Jadi selama kita serumah ini, lo diam bukan karena lo benci gue?" Hacihan antusias. "Semesta, gue tau lo jarang bicara, tapi gue kira kali ini lo bener-bener ngerasa keganggu dengan kehadiran gue yang tinggal di rumah lo."

Tak ada sahutan apapun dari Semesta, laki-laki itu fokus melihat ke arah jalan sembari menggendong tubuh Hacihan.

Tak ada sahutan apapun dari Semesta, laki-laki itu fokus melihat ke arah jalan sembari menggendong tubuh Hacihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Universe Knock My Door [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang