Bab 4

14.2K 362 3
                                    


Entah cara kejam apalagi yang akan pria itu lakukan, lihatlah sekarang, bagaimana ia menarik yang wanita malang itu.

Bahkan tubuh bagian atas wanita itu belum tertutup setelah pria itu merobek bajunya.

Arisca menatap pria dihadapannya,saat ini,ia dibawa ke sebuah kolam renang. Ia yakin jika pria bernama Liam itu,akan menjatuhkan Arisca ke dalam kolam. Sedangkan wanita ini tak bisa berenang bahkan bisa-bisa ia pingsan dan tenggelam.

"Aku dengar kau tidak bisa berenang"ucap pria itu, Arisca menatapnya, jika sudah tau, kenapa harus bertanya.

"Bagaimana kalau aku menjatuhkan mu ke kolam ini,lalu memasukkan beberapa ular di dalam sini"ucap pria itu dengan nada meremehkan.

"Kau benar-benar gila!"teriak Arisca, pria itu tersenyum saat wanita didepannya berteriak demikian,ia semakin mencengkram erat tangan wanita itu sampai ia meringis kesakitan.

"Lepaskan---sakit"ucap Arisca. Pria itu hanya tersenyum

"Tenang setelah ini,kau tidak akan merasakan sakit lagi"ucapnya, tatapan matanya beralih kebelakang,ia tersenyum melihat orang suruhan nya membawa dua ekor ular yang lumayan besar.

"Mereka sedang kelaparan"ucapnya

Arisca menggeleng dan mencoba melepaskan tangannya meski tak bisa.

"Tidak, Liam..kau bisa melakukan apapun...sepuasmu tapi tidak dengan ini..."ucap Arisca, memohon namun sayangnya semua percuma.

Orang suruhan pria itu,melepas dua ekor ular itu ke dalam kolam renang.

"Sekarang giliran mu, untuk bertemu dengan kekasih mu"ucap Liam, disertai senyuman yang membuat Arisca ingin menampar wajah nya.

Saat satu tangan Arisca terlepas, Liam, langsung mendorong tubuh wanita itu kedalam kolam,namun Arisca tak sebodoh itu, ia menarik tangan Liam, hingga pria itu ikut terjatuh dengan nya.

Kolam itu tidak bisa dikatakan dangkal, sehingga dua orang itu tak terlihat dipermukaan.

Pria itu memang hebat dalam hal berenang namun tidak dengan Arisca, matanya tertutup dan tak bergerak sama sekali, melihat itu Liam, meraih tubuh wanita itu dan membawanya ke permukaan air.

Dibantu oleh orangnya,ia menggendong tubuh Arisca,dan langsung membawanya masuk ke dalam rumah nya.

"Sialan"umpatnya,andai saja Arisca tidak menarik nya mungkin ia tak basah seperti saat ini. Dan jika saja Arisca tak menariknya, ia tak akan tergoda dengan tubuh wanita itu, yang terlihat lebih seksi karena basah kuyup seperti ini.

Karena saat ini ia sedang baik,jadi ia meletakkan tubuh Arisca di tempat tidurnya yang nyaman. Pria itu menatap tubuh dan wajah Arisca. Entahlah tapi wanita itu terlihat sangat menggodanya.

Dan mengingat saat ia memohon tadi.

"Tidak, Liam..kau bisa melakukan apapun...sepuasmu tapi tidak dengan ini..."ucap Arisca, memohon namun sayangnya semua percuma.

Senyuman terukir di bibir Liam. Kata-kata itu masih ia pikirkan.

"Jadi aku boleh melakukan apa saja"ucapnya, sengaja ia mendekatkan wajahnya pada Arisca, detik selanjutnya, ia mengecup bibir wanita yang tengah menutup mata karena ulahnya itu, kedua tangan nakalnya,turun di bagian yang menjadi pusat perhatiannya sejak tadi, tentunya kedua payudara besar milik wanita itu. Ia meremasnya dan memberi bekas kecupan disekitar itu.
Dan untungnya Arisca tidak terbangun atas perbuatan Liam.

Setelah puas, ia menatap tubuh wanita itu yang dipenuhi tanda kemerahan yang ia beri.

"Kau terlalu menggoda untuk kubiarkan, Arisca"ucap Liam.



Bersambung..

Vote comment,for fast up
Thanks :)

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang