Bab 7

11.1K 357 4
                                    


Pagi itu akhirnya, Liam menyetujui jika ia sendirilah yang akan mengantar Arisca untuk menemui keluarganya sebentar, dan harus ia antar karena Liam tidak ingin jika Arisca kabur darinya. Ia tau betul sifat wanita seperti Arisca.

Sepanjang perjalanan Arisca sama sekali tak menatap atau mengajak pria di sampingnya, mereka terlihat sibuk masing-masing karena mobil itu dikendarai oleh supir yang bekerja pada Liam.

Arisca terlihat sibuk melihat jalanan dari pada harus menatap Liam, sedangkan pria itu sibuk dengan ponsel canggih nya untuk menyelesaikan pekerjaannya tentunya. Namun sesekali ia juga melihat wanita disampingnya yang sedari tadi tak mau menatapnya.

Perjalanan sudah hampir dua jam,namun belum juga sampai,ini karena rumah keluarga Arisca berada di sebuah pedesaan eksotik yang cukup jauh dari perkotaan.

Mobil mereka memasuki sebuah kawasan dengan pohon-pohon,dan beberapa tanaman eksotik lainnya, dan terlihat sebuah pantai yang sepertinya tidak terlalu jauh. kawasan ini terasa sepi dan terjaga keasrian nya. Tak jauh, mereka mendengar suara gemericik air. Liam langsung menatap Arisca.

"Kau yakin rumah mu di daerah ini?"tanya Liam

"Tentu saja, tidak mungkin aku melupakan rumah ku"ucap Arisca

"Tempat ini sepertinya tidak ada penghuni nya"ucap Liam, Arisca menatap nya, memang daerah ini masih sangat sepi karena ini ada sebuah desa, dan sayangnya keluarga Arisca tak ingin ikut Arisca untuk tinggal di perkotaan, dengan alasan di tempat ini lebih indah.

"Berhenti,kita turun"ucap Arisca,mobil itu langsung berhenti.

"Kau gila, disini tidak ada rumah atau apapun itu"ucap Liam, ya memang benar dengan apa yang ia katakan,disini tak ada rumah hanya ada tanaman.

"Kita akan jalan kaki, karena tidak mungkin mobil ini ikut masuk"jelas Arisca,Liam menatapnya.

"Kau ingin membunuh ku?!"tanya Liam,penuh selidik.

Arisca menatap malas pria itu.

"Kau gila, tidak mungkin aku membunuh mu sekarang, lagipula tidak mungkin aku berjalan sendiri,dan aku tidak akan membunuhmu"ucap Arisca, sebenarnya Liam agak ragu, dimana sebenarnya rumah wanita itu sampai harus ke hutan seperti ini.

"Baiklah ayo"ucap Liam

"Kau tetap disini, karena kita akan kembali"ucap Liam,pada sang supir.

Mereka keluar dari mobil, Arisca langsung menyuruh Liam, untuk mengikuti nya. Dan benar mereka memasuki hutan.

Liam dibuat takjub pada tempat itu, warna hijau bisa ia lihat disepanjang jalan. Meski tak jarang ia menemui jenis-jenis bunga eksotik disini. Tempat ini begitu indah menurutnya.

Sedangkan Arisca,ia berjalan dengan sebuah imajinasi yang seharusnya tak ia pikirkan. Entah apa yang terjadi padanya, hingga tiba-tiba ia berimajinasi jika dirinya dan pria disampingnya, tengah berhubungan intim di tempat eksotik seperti ini.

Bayangan tentang adegan-adegan itu terus berputar di otak nya. Hingga pipi nya memerah.

"Tidak"ucap Arisca, Liam menatapnya, kenapa tiba-tiba wanita itu bicara sendiri.

"Kau kenapa?"tanya Liam

Arisca menatapnya, sedikit salah tingkah.

"Sudahlah lanjutkan saja perjalanan ini"ucapnya seolah mengalihkan pembicaraan.

Mereka melanjutkan perjalanan, hingga mereka memutuskan berhenti di sebuah air terjun yang begitu indah dengan airnya yang jernih.

Mereka duduk di bebatuan sambil menatap air yang mengalir.

"Kau pernah kesini?"tanya Liam

"Iya, dengan teman dan kekasih ku"jawab Arisca

"Apa saja yang kalian lakukan?"tanya Liam,lagi.

"Tidak ada,hanya berjalan dan beristirahat"ucap Arisca, Liam mengangguk. ia menatap air didepan nya.

"Ini sangat jernih, aku ingin berenang disini--

"Tidak, jangan,nanti pakaian mu basah dan perjalanan masih lumayan jauh"ucap Arisca

"Kau sepertinya sangat memperhatikanku"ucap Liam, Arisca menarik kata-katanya, ucapan itu terlalu membuat Liam, percaya diri.

"Terserah kau saja jika ingin berenang,aku tidak perduli"ucap Arisca. Liam segera melepas kaus putih yang ia kenakan dan memberikan nya pada Arisca

"Keras kepala"ucap Arisca, Arisca melihat pria itu saat menceburkan diri ke air itu.

Dan sialnya hal itu membuat Arisca semakin ingin disentuh kembali oleh Liam.
Arisca membalik posisinya sehingga ia menghadap ke air, melihat pria itu didalam air, Arisca membayangkan saat pria itu menguasai tubuh nya seperti kemarin.

Karena memikirkan hal itu, tanpa ia sadari, Liam menarik kakinya hingga Arisca ikut terjatuh ke dalam air.

"Kau gila.."ucap Arisca dengan perasaan takut. Liam tertawa melihat ekspresi Arisca saat itu.

"Apa keadaan ini bisa mengubah wajah menggodamu menjadi panik seperti ini"ucap Liam, Arisca menatapnya.

"Apa maksud mu?"tanya Arisca

"Kau pikir aku bodoh,sampai tak tau semuanya"ucap Liam

"Aku tau sepanjang kita berjalan sampai saat ini,kau memikirkan saat kita melakukan seks ditempat eksotik seperti ini"ucap Liam, yang membuat pipi Arisca merona.

"Tidak..aku tidak memikirkan itu..."elak Arisca.

"Kau menginginkan nya"ucap Liam, ia mendekatkan wajahnya ke leher Arisca lalu menciumi.

"Dan sebagainya pria yang baik,aku akan mewujudkan keinginan mu"ucap Liam tepat di telinga Arisca.

Bersambung..

Vote comment for next

Thanks :)

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang