Bab 26

5.2K 196 7
                                    

Arisca keluar dari kamar saat Liam pergi ke ruang kerja nya, tujuan Arisca sekarang adalah menemui Indhilla. Dan menanyakan, bagaimana bisa Indhilla bersikap seolah tak tau Arisca, padahal mereka berteman. Arisca yakin jika Indhilla adalah wanita yang licik.

Tanpa permisi Arisca langsung masuk ke kamar Indhilla, ternyata wanita itu tengah  membaca majalah.

"Ada apa sih kamu kesini!"ucap Indhilla sebal. Arisca menatap tajam wanita itu, jika saja Indhilla tidak hamil, mungkin Arisca sudah memukul wanita itu.

" Seharusnya aku yang bertanya!, kenapa kamu bersikap seolah tidak mengenali aku dan berkata seperti itu, bukannya kamu membenci Liam"ucap Arisca. Indhilla tersenyum mendengar nya.

"Memang masih ada yang kenal dengan wajah baru mu itu"ucap Indhilla, Arisca terdiam seketika, sekarang ia yakin siapa pelakunya.

"Kenapa kamu tau tentang itu, atau jangan-jangan....

" Iya memang aku dan Hans"ucap Indhilla tenang.

"Tapi kenapa, bukannya kita berteman lama.."ucap Arisca, wanita itu tak mengerti lagi dengan Indhilla, ada apa sebenarnya dengan wanita itu dan juga Hans.

"Karena kami ingin menghancurkan Liam, dan waktu itu kami tau jika kamu akan menghalangi kami, maka dari itu kami mencelakai kalian dan merubah wajah mu" jelas Indhilla, dengan nada yang terdengar santai namun begitu menyakiti hati Arisca.

"Kenapa.. Kenapa kalian tega..

Indhilla tersenyum remeh, ternyata wanita dihadapannya itu mudah rapuh jadi Indhilla tidak salah menjadikannya korban.

" Yang jelas ada sesuatu yang membuat aku melakukan itu dan merebut Liam dari mu"ucap Indhilla

"Dan satu hal, kamu harus bersiap untuk kehilangan Liam"ucap Indhilla

Air mata Arisca turun saat mendengar ucapan Indhilla, apa lagi rencana nya.

"Kamu boleh melakukan apapun ke aku tapi jangan Liam__"ucap Arisca,ia menangis dan memohon pada Indhilla, berharap Indhilla membatalkan niat nya.

Indhilla tersenyum, ia menarik paksa Arisca untuk keluar dari kamarnya.

"Nanti kamu akan tau sendiri tanpa aku jelaskan"ucap Indhilla,dengan mata menangis, Arisca langsung kembali ke kamarnya.

Indhilla hanya tersenyum melihat itu semua, tak bisa ia bayangkan saat nanti itu terjadi.

******

Arisca masuk ke kamar dan mendapati Liam, yang langsung menatap Arisca.

"Kau dari mana, aku mencarimu"ucap Liam, Arisca langsung berlari ke pelukan Liam.

" Hei, ada apa?"tanya Liam, yang tak dijawab oleh Arisca.

Namun isakan terdengar dari Arisca, Liam mengusap punggung wanita nya itu.

"Ada apa, ceritakan kepadaku, kau dari mana, dan kenapa menangis?"tanya Liam dengan nada khawatir. Arisca melepas pelukan nya pada Liam, dan menatap pria itu dengan mata berair.

Liam tersenyum pada Arisca, dan itulah yang selalu membuat Arisca tak bisa menahan senyuman, saat melihat Liam tersenyum seolah senyuman itu menular.

" Indhilla.. Dia mengatakan__"Arisca tak bisa melanjutkan bicaranya. Arisca tak sanggup.

"Tidak perlu di pikirkan semua akan baik-baik saja"ucap Liam, sambil tersenyum, mencoba untuk menenangkan Arisca.

"Semua tidak akan baik-baik saja Liam__"ucap Arisca sambil menangis

Liam menggeleng

"Semua akan baik-baik saja"ucap Liam, sangat meyakinkan.
















Bersambung
Atau
Tamat nih?? 😂😂

Vote comment ya🥰💋

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang