Bab 10: Kiss You

10.3K 291 15
                                    


Arisca memegang tangan Liam, yang terluka karena menolong nya tadi. Arisca melihat luka itu sepertinya sakit, karena memar dan juga berdarah.
Perlahan ia mulai mengobati luka itu.

"Bisakah kau lebih pelan,ini sakit"ucap Liam, Arisca mengalihkan tatapannya kepada Liam.

"Lagipula kenapa tadi kau menolongku, tangan mu jadi terluka kan"ucap Arisca

"Karena aku ingin melakukan nya, lagipula apa salahnya menolong orang"ucap Liam, Kadang Arisca dibuat gemas oleh ucapan pria itu namun kadang pula Arisca dibuat emosi oleh ucapan pria itu. Entahlah Arisca tak pernah merasakan ini sebelumnya tapi entah apa yang terjadi hingga ia merasakan ini pada Liam.

"Lalu kenapa kau membunuh kekasih ku?"tanya Arisca pelan. Liam menatapnya lagi.

"Harus berapa kali aku katakan,kalau kekasih mu itu sudah merusak kebahagiaan dan nama baikku"ucap Liam, yang mulai terpancing emosi.

Arisca memilih untuk diam,dan mengobati luka di tangan Liam, percuma saja ia berdebat seperti ini jika ujung-ujungnya pria itu merasa dirinya yang paling tersakiti.

Saat Arisca tengah mengobati tangan Liam, Helena datang membawa dua gelas minuman untuk mereka, wanita paruh baya itu terlihat bahagia saat melihat anak perempuan nya pulang membawa pria yang terlihat baik dan bertanggung jawab.

"Ada apa dengan tangan Liam, kenapa terluka?"tanya Helena saat melihat Arisca mengobati tangan Liam.

"Tadi hanya terjatuh"jawab Liam,tentu nya sambil tersenyum pada Helena.

"Hati-hati lain kali"ucap Helena. Yang diangguki oleh Liam.

"Oh ya,kalian tidak berniat melihat matahari terbenam di pantai, disana sangat indah, Arisca kau bisa mengajak Liam,untuk kesana"ucap Helena , Arisca perpikir sebentar, Ya itu adalah pilihan terbaik karena sudah lama Arisca tak melihat matahari terbenam di pantai yang terletak sangat dekat dengan rumah nya.

"Baiklah, nanti aku akan pergi"ucap Arisca

"Bersama Liam"ucap Helena sekali lagi.

Arisca mengangguk dengan terpaksa. Ia rasa beberapa jam ini ia sangat dengan pria itu. Semoga saja ia tak punya rasa apapun selain benci.

********

Sore itu, Mereka berdua, yang tentunya Arisca bersama Liam.
Berjalan di tepi pantai, ombak pantai yang menerpa kaki mereka memberikan sensasi tersendiri bagi mereka.

Arisca berhenti berjalan, ia menatap ke arah    pantai yang sore itu sangat indah, banyak yang datang kemari hanya untuk menyaksikan matahari terbenam bersama pasangan.

Liam menatap Arisca,baru ia sadari jika wanita itu sangat manis dengan lesung pipi yang ia miliki dan gigi yang seperti gigi kelinci. Ia yakin wanita itu memiliki semua itu secara natural, ia tak percaya jika Arisca melakukan berbagai operasi untuk mendapatkan semua itu.

"Kau sering kemari?"tanya Liam, Arisca menatap Liam, jelas sekali jika Arisca tersenyum karena melihat keindahan yang ada.

"Iya, jika aku pulang kemari"jawab Arisca,lalu kembali menatap ke arah pantai.

"Apa kau kemari bersama kekasih mu?"tanya Liam.

"Tidak"jawab Arisca yang masih menatap pantai.

"Kenapa?"tanya Liam. Lagi.

"Karena aku ragu jika dia akan menjadi suami ku,dulu aku pernah berjanji di pantai ini, siapapun pria asing yang aku bawa kemari, maka pria itu akan menjadi suami ku"jelas Arisca secara tidak sadar. Arisca pun langsung menatap Liam, apa yang baru saja Arisca katakan.

Liam tersenyum saat Arisca menatapnya.
Ia mendekati Arisca. Detak jantung Arisca yang tadinya normal kini berubah menjadi lebih kencang.
Bahkan suara orang-orang yang berteriak melihat keindahan matahari terbenam tak Arisca hiraukan.

Jarak Arisca dan Liam,menjadi sangat dekat. Sampai tak Arisca sadari saat tiba-tiba Liam mendaratkan sebuah ciuman dibibirnya. Ciuman itu terasa lembut, rasa hangat mereka dapatkan dari matahari terbenam yang ada di pantai itu,belum lagi ombak yang menerpa kaki mereka yang membuat suasana semakin hangat dan pastinya romantis.

Bersambung..

Jadi baper 😥

Sebenarnya aku tuh mau vakum dulu dari wattpad karena abis kena teguran dari pihak wattpad karena salah satu cerita ku yang udah ku hapus, sedih sih😭😭

Gimana menurut kalian,aku lanjut atau vakum?

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang