Bab 22:Predestinatiòn(Takdir)

5.7K 248 6
                                    

              Kita hanya perlu percaya
Kepada takdir

~~~~~

"Because I just Love you"ucap Liam. Yang membuat Arisca terdiam seketika.

"Don't say it"lirih Arisca. Liam menatapnya senduh, sepertinya dirinya sudah tau apa yang Arisca rasakan sekarang.

"I know 'bout your feel, sorry"ucap Liam,sambil menatap dalam-dalam mata hijau dihadapannya.

"Bukan salahmu"ucap Arisca

"No, this is my mistake"ucap Liam,kali ini ia menggenggam tangan Arisca.

"Aku ingin kembali ke hotel"ucap Arisca, dengan terpaksa akhirnya Liam menuruti permintaan nya.

Mereka berdua membayar dua gelas Americano coffee yanh mereka pesan,dan lagi-lagi wanita paruh baya itu tersenyum pada mereka.

"Gracias por la visita"ucapnya yang diangguki oleh dua orang itu.

(Translate: terimakasih atas kunjungan nya)

"Están ustedes aquí para su luna de miel?"  Goda,wanita itu yang membuat Arisca merona.

(Apa kalian kemari untuk bulan madu)

"No solo somos amantes"lirih Arisca

(Tidak,kami hanya sepasang kekasih)

Wanita itu mengangguk. Lalu berkata

"Cree en el destino,si alguno de nosotros de va,seguramente nos volveremos a encontrar"ucap wanita itu tulus, baik Liam,maupun Arisca terdiam mendengar nya. Ya mungkin takdir yang mempertemukan mereka.

(Percayalah pada takdir, jika diantara kalian ada yang pergi,pasti akan bertemu lagi).

Semua sudah tertulis di takdir mereka.

********

Arisca memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk menahan desahannya dari bibir seksinya. Ketika sang pria sibuk memasukinya dari belakang.

"Aahh..."setelah susah payah menahannya, akhirnya suara seksi yang membakar gairah Liam,itu keluar dari mulut Arisca.

Keringat yang membasahi tubuh mereka seolah menandakan jika mereka tengah dibakar oleh gairah.

"Aaahh...ouuhhh..faster..baby"

"Aahhh,...ouhhh...kau mengairahkan..babe.."

"Lebih..cepatt..Liam.."racau Arisca yang sebentar lagi akan mencapai puncak kenikmatan nya.

Namun bukannya menuruti kemauan Arisca,justru Liam, melepaskan penyatuan mereka,lalu membalikkan tubuh Arisca hingga kembali menatapnya.

"Kau sangat liar sayang, bisakah kau yang memimpin ini?"ucap Liam. Arisca menatapnya, dengan anggun kecil,ia menyetujui ucapan Liam.

Arisca duduk di kedua kaki Liam. Wanita itu menatap kagum milik pria itu. Ukurannya yang besar dan tentunya juga panjang...
Arisca benar-benar tidak sabar mendapat semburan kehangatan dari pria itu.

"Agghh.."Arisca sedikit berteriak saat milik pria itu tertanam sepenuhnya di inti miliknya.

Arisca langsung menggerakkan tubuhnya dengan tempo yang lumayan cepat. Wanita itu benar-benar tidak sabar.

"Kau menjepit ku..babe.."ucap Liam.

Arisca tetap melanjutkan gerakannya, sesekali desahannya terdengar begitu seksi memenuhi kamar mereka. Decakan suara penyatuan mereka terdengar dipenjuru ruangan itu. Jika waktu bisa berhenti,Arisca ingin itu terjadi.

******

Beberapa lama kemudian,Arisca semakin mempercepat temponya saat akan mencapainya.

Cairan penyatuan mereka terasa begitu hangat mengalir di inti keduanya.

"Aku harap anak kita segera tumbuh"ucap Arisca dari dalam hatinya.

"Akan menjadi hadiah terindah jika kau ada, nak"ucap Liam, yang juga dari dalam hatinya.

Sambil memeluk Liam, yang masih berada dibawah nya, Arisca berkata pada pria itu.

"De verdad te amo"ucap Arisca

Liam tersenyum mendengar apa yang wanita itu ucapkan.

(Aku sangat mencintaimu)

"Yo tambien te quiero mucho"balas Liam.

Arisca tersenyum,baru kali ini setelah pertemuan mereka. mereka mengatakan tentang perasaan masing-masing.

(Aku juga sangat mencintaimu)

"No quiero perderte de nuevo"ucap Arisca, senduh.

(Aku tidak mau kehilanganmu lagi)

Liam mengusap lembut rambut Arisca,sambil merapikan nya.

"No irē qunque lo haga"ucap Liam, yang berhasil membuat Arisca meneteskan air mata.

(Aku tidak akan pergi, meski itu akan terjadi).

Bersambung..

Semoga bisa double up 😂😂

Sebenernya gak sabar pengen ending,karena aku udah nyiapin sequelnya 😥😥

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang