Bab 14: Indhilla

6.7K 246 10
                                    

Mumpung baik jadi double up nih wkwk
Vote comment nya donk biar sering double up gini :)

Happy reading

*****

          Bertemu dengan mu
Adalah takdir..
  Dan mengikhlaskan mu adalah
Sebuah pilihan..
Tapi
Kenapa rasanya sangat menyakitkan..
     

  ~ Arisca Aphrodite Trainor~
        

Liam masuk kedalam kamar Arisca, dan ia menemukan wanita itu sedang berdiri memandangi keluar jendela. Wajah nya terlihat sedih.

"Apa aku mengganggu"ucap Liam, yang tentu membuat Arisca terkejut karena sedari tadi Arisca asik dalam lamunannya.

"Tidak, ada apa?"ucap Arisca sambil melihat ke Liam.

"Ku pikir kau sudah tidur"ucap Liam, Arisca menggeleng dan kembali melihat kearah jendela.

"Aku tadi mendengar obrolan mu dengan seseorang, apa kau akan menikah"ucap Arisca, Liam berjalan mendekati wanita itu. Ya mungkin saja ini yang membuat Arisca belum tidur.

"Memang kenapa?"tanya Liam, Arisca pun menatap Liam. Sebisa mungkin ia berusaha agar seolah tak terjadi apa-apa diantara mereka.

"Kau bilang kau sangat mencintai wanita di masalalu mu tapi kenapa sekarang kau menikah dengan orang lain?"tanya Arisca, Liam terdiam mendengar pertanyaan yang Arisca lontaran. Dan sekarang Liam merasa jika akhir-akhir ini Arisca selalu membahas tentang wanita itu, seolah Arisca ada di dalamnya.

"Apa aku harus menunggu seseorang yang tidak akan pernah datang"ucap Liam,seolah bertanya pada Arisca.

Arisca terdiam menanggapi nya, sudah ia duga pasti itu jawabannya. Ya, ia hafal betul sifat pria dihadapannya ini. Paling tidak suka dengan kata menunggu.

"Apa setelah kau menikah,kau akan tetap mengurungku disini?"tanya Arisca, Liam menatapnya.

Tatapan itu yang selalu membuat Arisca sejak dulu.

"Jika kau ingin pergi, silahkan"ucap Liam sebelum ia keluar dari kamar Arisca.

Setelah kepergian Liam, Arisca merasa kakinya begitu lemas sampai ia terjatuh ke lantai marmer itu.

Untuk kesekian kalinya air matanya jatuh dari mata indahnya.

Kenapa sangat sakit saat mendengar kata itu keluar dari mulut Liam.

Mungkin ia akan menangis semalaman jika terus teringat ucapan Liam, dan juga tentang pernikahan pria itu.

Awalnya Arisca sangat benci saat pria itu membawanya kemari, dia menyiksa Arisca dan mengambil yang Arisca jaga . Namun semua tampak sia-sia, jika pada akhirnya bukan dirinya yang mampu memiliki Liam.

*******

Liam berada di kamarnya, setelah dari kamar Arisca ia langsung mengambil sebuah bingkai foto yang ia simpan di lemari nya.

Foto yang menampilkan seorang wanita berambut hitam kecoklatan, yang sedang tersenyum memperlihatkan giginya dan lesung pipi nya.

"Kenapa wajah mu sama seperti dia, bahkan tatapan menyedihkan darinya, seolah-olah itu dirimu"ucap Liam, seraya menatap bingkai foto itu.

"Kalian orang yang berbeda tapi kenapa tatapan dan senyuman kalian sama"ucapnya lagi. Akhirnya Liam meletakkan bingkai foto itu di tempat tidurnya.

Ia mengacak rambut frustasi.
Jelas ia merasa jika wanita yang ia panggil Aphrodite dengan Arisca itu berbeda.
Jika saja kecelakaan sialan itu tidak terjadi,mungkin ia bisa mencari keberadaan Aphrodite, atau mungkin, wanita itu ada di dekat Liam,namun Liam tidak menyadari nya.

*********

Pagi itu, Liam sudah rapi dan siap untuk bekerja kembali. Tangannya disibukkan dengan handphone miliknya,bukan untuk bermain atau bersosialisasi lewat sosial media,justru ia tengah sibuk menyelesaikan pekerjaannya melalui handphone nya. Karena soal pekerjaan,ia tak pernah main-main.

Salah seorang pelayan di mansion nya, menghampiri nya jika ia sudah ditunggu oleh kedua orang kepercayaan nya.

Liam mengangguk dan langsung menghampiri orang yang menunggu nya.

Seorang wanita bernama Victoria dan juga pria bernama Hesell. Yang termasuk orang yang sangat ia percaya dalam urusan bisnis.

"Kau benar-benar akan menerima pernikahan itu"ucap Victoria

"Iya,lagi pula aku hanya ingin mengambil keuntungan dari pernikahan ini"ucap Liam dengan santai, namun wajah nya tak bisa ia alihkan dari ponsel nya.

"Kau tahu kan, jika wanita yang akan bersamamu sudah hamil---

"I know Hesell"ucap Liam

"Lalu kenapa kau mau menikahi nya?"tanya Victoria

"Mereka menawarkanku, sebagian besar saham mereka, dan tugas ku tidak berat, hanya mengakuinya sebagai istri dan aku mendapat keuntungan"ucap Liam, dua orang itu hanya menggeleng atas kelakuan bos-nya.

"Maaf Sir, ada yang datang"ucap wanita muda yang merupakan pelayan di tempat ini.

"Baiklah,suruh dia kemari"ucap Liam.

Dua orang wanita itu masuk satu dari mereka adalah wanita yang semalam berbicara pada Liam.

*****

Arisca berjalan menuju kamarnya setelah ia mengambil minum dari dapur. Arisca melewati ruangan dimana orang-orang berada disana termasuk Liam.
Arisca tak sengaja melihat siapa yang datang,dua orang wanita itu salah satunya adalah Indhilla.

Prak

Sontak saja gelas ditangan Arisca jatuh begitu saja. Ia tak sanggup jika apa yang ia pikirkan sampai terjadi.

****

Liam langsung berlari meninggalkan orang-orang itu,saat mendengar suara sesuatu yang pecah.

Dan benar Arisca terlihat memunguti pecahan gelas di lantai.

"Arisca,ada apa,kau baik-baik saja?"tanya Liam

"Maaf,aku tidak sengaja memecahkan gelas"ucap Arisca

"Tidak masalah,biar pelayan yang membersihkan ini"ucap Liam,ia segera membantu Arisca berdiri. Entahlah apa yang membuat nya merasa khawatir pada Arisca.

Arisca menatap Liam, ia benar-benar tak bisa membayangkan jika Indhilla yang akan menjadi istri dari pria dihadapannya ini.

Memikirkan nya membuat Arisca merasa pusing dan akhirnya kehilangan kesadaran nya.

Bersambung

Vote comment

Emang apa yang dipikirkan Arisca?

Comment ya

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang