Bab 9: Love?

10.2K 292 9
                                    

Arisca masuk kedalam kamar nya,ia ingin tersenyum melihat pemandangan didepannya, saat Liam berdiri didepan cermin dengan pakaian yang Arisca berikan.

Dan kali ini Arisca harus mengakui jika pria itu memang tampan. Namun Arisca kembali teringat atas ucapan Indhila. Haruskah Arisca menghabisi Liam, dengan alasan balas dendam.

Liam membalik tubuh nya hingga menatap Arisca, dan ia menangkap saat wanita itu termenung namun ia tersenyum kearahnya.

"Kau kenapa?"ucap Liam, Arisca baru tersadar saat mendengar panggilan dari Liam.

"Tidak ada apa-apa,aku hanya ingin memastikan keadaan mu,kau mau memakai bajuku atau tidak,itu saja"ucap Arisca, Liam mengangguk tapi ia bisa melihat jika wanita itu tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kau terlihat mencurigakan"ucap Liam, yang kembali menata rambutnya dengan jari jemarinya.

Arisca memutar malas bola matanya,ia langsung mengambil sisir rambut miliknya dan mendekati Liam. Tanpa seizin pria itu Arisca mulai menyisir rambut pria itu.

Liam menghentikan aktivitasnya dan lebih memilih menatap Arisca, mungkin sesuatu di hutan merasuki tubuh wanita itu sampai wanita itu berubah baik padanya.

"Kenapa menatapku seperti itu?"tanya Arisca tiba-tiba.

Liam menggeleng, membiarkan Arisca menyisir rambut nya,sampai Arisca sadar dengan apa yang ia lakukan. Dan menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa berhenti"ucap Liam, Arisca memberikan sisir itu dengan kasar pada Liam.

"Sisir saja rambutmu sendiri, jangan menyuruh ku"ucap Arisca protes.

"Memangnya kapan aku menyuruh mu?"tanya Liam, Arisca langsung membalik tubuh nya, kenapa bisa ia kehilangan konsentrasi nya saat bersama dengan Liam.

"Sudahlah lupakan, oh ya berikan baju mu tadi,biar aku mencucinya"ucap Arisca. Liam menarik tubuh Arisca hingga Arisca menatapnya.

Detak jantung Arisca semakin cepat dikala ia menatap mata Liam. Sebenarnya ada apa dengan Arisca.

Begitu pula dengan Liam,ia bahkan merasa heran pada dirinya sendiri, harusnya ia menyiksa Arisca sepuasnya tapi kenapa,ia menjadi lemah seperti ini. Tak mampu untuk mengasari Arisca kembali.

"Ada apa?"tanya Arisca

"Itu bajunya"ucap Liam,sambil menunjukan bajunya yang berada di tempat tidur. Arisca mengangguk,ia segera mengambil pakaian itu dan keluar dari kamar.

*****

Arisca memegangi dadanya,detak jantung itu masih ia rasakan, apalagi disaat ia masih bisa mencium aroma parfum yang Liam gunakan.

Arisca segera menggeleng, menghilang pikiran tentang Liam, sekarang lebih baik ia mencuci pakaian pria itu.

*******

Arisca mendatangi Liam, yang berada diluar rumah sambil memandangi keindahan didaerah ini.

"Apa disini indah?"tanya Arisca,Liam melihat nya sekilas lalu tersenyum.
Arisca menatap senyuman pria itu.

"Shit he's smile really sweet"ucap Arisca dalam hatinya.

Saat itu mereka berdiri diatas anak tangga jadi mereka bisa dengan jelas melihat pemandangan dihadapan mereka.

Namun tiba-tiba Arisca melihat seorang wanita yang wajahnya tertutup oleh topi yang ia pakai, wanita itu menatap Arisca dan wanita itu adalah Indhila.

Indhila menatap Arisca seolah mengisyaratkan agar Arisca mencelakai Liam. Dengan cara mendorong tubuh pria itu.

Sekarang apa yang harus Arisca lakukan, ia tau jika Indhila tak akan pergi sebelum Arisca melakukan sesuatu pada Liam.

Arisca akan melakukan sesuatu.

Tangan Arisca ia letakkan di punggung Liam, hingga terlihat jika Arisca mendorong nya. Namun bukan nya mendorong Liam, Arisca justru hendak menjatuhkan dirinya sendiri sampai Indhila percaya jika Arisca telah mendorong Liam.

Arisca mungkin sudah jatuh jika Liam tidak menahan tubuhnya, tangan pria itu berusaha menahan tubuh mereka agar tak jatuh dengan memegang erat bebatuan yang berada di samping anak tangga.

Hingga tangannya terluka. Namun tak ia rasakan saat dirinya dan Arisca terus bertatapan.

Arisca tak tau lagi dengan apa yang terjadi dengan dirinya, apakah ini cinta?.

Bersambung

Vote comment for fast up, thanks

Stay safe

Dulu Kekasihmu Kini SelingkuhanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang