#2

138 61 55
                                    

Author POV

Pagi itu kira kira jam menunjukkan pukul 7.43, nampak seorang gadis tengah menyusuri koridor sekolahnya yang cukup panjang itu.Ya, gadis itu adalah Elan begitu sapaan akrab dari teman teman pemilik nama lengkap Gloria Melani itu.Dengan langkahnya yang agak cepat ia berjalan dengan wajah datar(yang mampu membuat bunga sakura menunda waktunya untuk mekar[hiperbola bambanggg])menuju kelasnya.Ia kesal dengan Dion yang tadi tidak membelanya di depan junior juniornya itu,dan bahkan dia tidak mengejarnya.

Bbrrraakk,dia mendobrak pintu kelas yang sontak membuat orang orang yang ada di dalam menjadi terkejut.

"Ehh ayam,"latah Sinta.

"Ehh Saitama,"latah si ketua kelas.

"Ehhh Jungkook,"latah kaum KPopers di belakang.

"Ehhh kamprett,"latah Sastra.

"Muke gilee,siapa yang bikin gua kagett,"amuk Sastra.

"Ganggu tidur gua aja,"lanjutnya.

Karena kesal Elan tak merespon apa apa,lalu langsung menutup pintu dengan membantingnya lagi dan kemudian pergi ke kursinya.

"Lan?kenapa?"tanya Raja yang masih kelihatan bingung.

Masih tidak ada jawaban dari Elan, yang ada hanya dia dengan wajahnya yang semakin masam saja.
Melihat hal itu Sastra pun akhirnya menghampiri sahabatnya itu.

"Wooi,kenapa lu?"tanya Sastra yang nampak sedang menyamankan pantatnya.

Nampak Elan tak merespon sedikit pun ucapan Sastra.

"Jihhh diem.Woii cogan lagi ngomong, dengerin napa,"Sastra mulai sadar kalo Elan lagi marah tepatnya kesal.

Masih tak ada respon.
Sastra pun beranjak dari tempat duduknya,dan

"Kalo kalah main catur,ya gak gini juga kalee,"ucap Sastra sambil mengalungkan tangan kanannya dari belakang ke leher Elan,lalu sedikit menariknya ke belakang.

"Kalo kalah main catur,ya gak gini juga kalee,"ucap Sastra sambil mengalungkan tangan kanannya dari belakang ke leher Elan,lalu sedikit menariknya ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(*Anggp aja itu mereka :v)

"Iiii Sas,lepasinn ahh,"akhirnya Elan buka suara.

"Gak mau,abis lu udah ganggu tidur gua.Sekarang gua bakalan cekek lu sampe mampus,"kata Sastra dengan nada becanda.

Tanpa diduga Elan pun menggigit tangan Sastra.Sastra pun spontan berteriak dan menarik tangannya dari leher Elan.

"Anjirr,bangke luu.merah nih tangan gua.Manusia atau apaan lu, tangan orang lu gigit,"sekarang balik Sastra yang marah.

"Abiss elu gangguin gua,"jawab Elan membela diri sambil terkekeh melihat Sastra yang seperti anak kecil meniup niup tangannya yang mulai memerah.

"Bacot luu,tangan gua nih,"Sastra protes lagi.

"Mana sini tangan lo,"kata Elan menarik tangan Sastra yang barusan dia gigit,lalu dia meniupnya pelan.

Sastra pun diam,dan agakkk yahh gimana gitu sama keadaan sekarang ini.

Selamat (tinggal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang