Jumat pagi
Hari ini seperti biasa dimana anak anak yang mengenyam pendidikan harus berangkat ke sekolah demi menimba ilmu untuk masa depan yang lebih baik dari masa sekarang.
Hal ini lah yang juga dilakukan oleh Elan, pagi ini ia di jemput oleh sahabatnya,Sastra.Karena hari ini Dion mengikuti final lomba catur,jadi tiga serangkai ini kurang satu personilnya untuk hari ini.
Pukul 06.38,SMA MBHS
Setelah berkendara selama kurang dari 15 menit, sampailah Elan dan Sastra di sekolahnya.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelasnya.Ketika mereka sampai di kelasnya,tiba tiba"Kenapa nih kursi gua?"tanya Elan pada teman teman sekelasnya.
"Nah itu tuh,tadi pagi pengen gua bersihin.Tapi kata mereka biar elu lihat dulu,"terang Luly yang hari ini bertanggung jawab atas kebersihan kelas.
"Siapa si orang iseng?Gak ada kerjaan banget,"tanya Elan santai namun dengan nada kesal.
"Orang yang dateng paling pagi,siapa?"tanya Elan.
"Biasanya kalo gak Sherly,Gilang,"jawab Luly.
"Sherly mana?Kalo nanya Gilang gak bakalan kejawab,"kata Elan.
"Dia gak turun,sakit,"sambar Raja yang sedang membaca surat di meja guru.
"Yaudah,Gilang aja,"ucap Elan sembari menghampiri kursi Gilang.
"Lang,siapa yang bikin kursi gua kaya gitu?"tanya Elan yang sudah duduk tepat di depan Gilang.
"Mana gua tau,gua dari tadi baca,"jawab Gilang tanpa sedikitpun mengangkat wajahnya dari buku yang sedang ia baca.
Mendengar ucapan Gilang, Elan pun langsung berdiri karena ia sudah menduga jika akan mendapatkan jawaban seperti ini.
"Udah mau tiga tahun gua disini,baru kali ini gua dapat beginian,"geram Elan.
"Sas,ke rooftop yuk,"ucap Elan mengajak Sastra, sepertinya ia ingin meredam kekesalannya disana.
"Yaudah yuk,"jawab Sastra yang langsung berjalan mengiringi Elan.
"Ly, bersihin kursi gua ya.Tolong,"ucap Elan yang langsung di iyakan oleh Luly.
Belum sampai Sastra dan Elan di rooftop tersebut, mereka sudah lebih dulu mendengar suara bising yang menandakan jika ada orang disana.Dan sekali lagi, Elan tidak suka itu.
Saat mereka sudah tiba di rooftop nampak Sastra mengkerutkan keningnya seolah bertanya 'siapa orang orang itu'.
"Minggir lu,ini tempat gua,"usir Elan pada empat gadis yang ada disitu.
"Eh Kaka,gak bisa ka kita yang duluan dateng,"ucap gadis dengan nametag Stefany Olivia itu dengan nada ramah namun terkesan menantang.
"Ini sofa temen gua yang beli,jadi lu pada gak usah banyak ngomong, minggir sekarang,"ucap Elan yang terdengar sudah mulai naik pitam.
"Sofanya masih luas ko ka,duduk aja disitu gapapa ko,"balas Stefany tak mau kalah.
Elan yang sudah dibuat kesal dengan kursinya yang dilumuri tepung dan telur di kelas tadi,kini harus kembali berhadapan dengan bocah bocah alay ini.Elan pun tak habis pikir ingin mengeluarkan makian yang seperti apa,jadi ia memutuskan untuk mengeluarkan tatapan mautnya saja.
Gadis gadis yang melihat ekspresi menyeramkan dari wajah seniornya itu pun terlihat cukup menciut nyalinya.
"Yaudah gak apa,kita yang ngalah.Misi ya ka,"ucap Stefany sembari mengode teman temannya untuk pergi,tak ketinggalan suaranya yang terkesan dibuat buat,dan itu membuat Elan muak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat (tinggal)
RomanceKarena akan selalu ada kata SELAMAT dalam setiap kata selamat TINGGAL