Karena hari ini,besok,lusa,bahagia,tawa,hampa,duka,cinta,luka,air mata, tidak akan ada artinya jika aku hanya seorang diri
************************************
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 17.36 hari sekarang sudah mulai gelap lampu-lampu jalan sudah mulai menyala tidak membiarkan kota Surabaya menjadi gulita.
Berakhir sudah masa orientasi para mahasiswa baru Unair.Ini seperti yang sudah dijadwalkan acara akan ditutup dengan operasi semut yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat lalu setelah selesai semuanya sudah diperbolehkan untuk pulang.
Sekarang Elan,Dion,dan Sastra pun sudah berjalan menuju parkiran.
"Lan nebeng gua?"tanya Dion pada Elan.
"Enggak ah,gua mau naik skate aja, lagian kayanya jalanan macet,"tolak Elan.
"Eh jangan,udah gelap nih,lu kan juga baru disini, ntar lu kenapa kenapa lagi,"larang Sastra.
"Behh lu kaya gak kenal gua aja,"sanggah Elan.
"Enggak enggak,gua anterin,"tegas Sastra.
"Yaudah,gua ambil skateboard dulu," ucap Elan mengalah lalu pergi ke pos satpam untuk mengambil skateboard nya.
Ketika Elan mengambil skateboard nya dari Pak Sarimin,tiba-tiba muncul senior galak yang kelihatannya sedang mengawasi gerbang utama kampus yang sedang ramai.
Elan pun menyapa pria itu dengan sopan.
"Sore ka,"
"Sore,"jawab senior galak singkat.
Elan merasa pria itu sedang dalam mode tak ingin bicara,jadi ia tak melanjutkan niatnya untuk mengajak pria itu berbincang sedikit barang.
Nampak dari arah parkiran suasana masih ramai dan sepertinya Sastra yang menggunakan mobil masih akan tertahan menunggu jalan sedikit lengang,dan Dion? Sudah lebih dulu pulang karena ia menggunakan motor hingga ia turut dalam keramaian.Sedangkan senior galak hanya berteriak-teriak dari tempatnya berdiri pada para mahasiswa baru yang keluar dari gerbang agar dapat keluar dengan tertib.
Elan yang menunggu dengan bosan pun memainkan skateboard nya sembari membunuh waktu,tiba-tiba saja si senior galak mengangkatnya.
"Ngapain?"
"Ehh,"
"Awas!"
Sekarang seperti inilah suasananya Elan yang hampir terjatuh akibat tergelincir dari skateboardnya dan ditangkap oleh si senior galak.
Kedua bola mata mereka bertemu, senior galak nampak intens memperhatikan pahatan wajah cantik Elan,sedangkan Elan kini tengah berdebar-debar entah itu karena senior galak ataupun karena ia yang nyaris saja mencium lantai.
"Maaf ka maaf,ehh makasih,"ucap Elan mengembalikan keadaan seperti semula lagi.
"Iya ,gak apa-apa ko,"ucap senior galak sambil menggaruk tengkuknya.
"Pulang naik ini?"tanya senior galak membunuh kecanggungan tadi.
"Enggak ko ka, nunggu teman,"jawab Elan.
"O, pacar?"tanya senior galak namun dengan tatapannya yang tidak mengarah pada Elan.
Elan bingung ingin menjawab apa, biasanya jika orang menanyakan hal seperti ini ia pasti akan menjawab jika Dion dan Sastra itu adalah cowoknya. Namum kali ini berbeda ia nampak ragu ingin menjawab apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat (tinggal)
RomanceKarena akan selalu ada kata SELAMAT dalam setiap kata selamat TINGGAL