#11

55 21 16
                                    

Karena tidak pernah ada cerita dimana sukses menghampirimu,yang ada adalah kamu berjuang menghampiri sukses

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari Senin

Pagi ini mentari tersenyum dengan gembiranya,suara kicauan burung yang bernyanyi nyanyi menambah suasana pagi yang tenteram,namun Surabaya bukanlah kota yang akan bangun kesiangan.Nampak di jalanan sudah banyak masyarakat yang tumpah ruah melakukan aktivitasnya, ada yang pergi mengais rezeki,pergi ke sekolah,ada yang baru membuka warungnya dan masih banyak lagi.

Sudah banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang,karena ini adalah awal pekan maka pagi ini nampak begitu sibuk hingga kemacetan pun tak terelakan lagi.

Tittt tiiit tiittt

Sungguh riuh bunyi klakson orang orang yang tak sabaran,hingga suara suara bising dari arah jalan itupun membangunkan Elan yang masih terlelap di rumahnya.

Ia bangun dan mendudukan dirinya sembari menguap,saat melirik ke arah jam dinding ia pun sontak berteriak.

"Astagaaa gua telat,"ucapnya yang langsung bangun dan pergi ke kamar mandi.

Ketika jam menunjukkan pukul 06.53 barulah Elan berangkat dari rumahnya dengan menggunakan skateboardnya.Karena sudah sangat terlambat ia hanya sarapan dengan roti saja,padahal dia biasanya selalu sarapan dengan nasi.

Dia merasa beruntung menggunakan skateboard ketika ia melihat bahwa sekarang jalanan sedang macet.Dalam hati Elan mencaci maki Dion dan Sastra yang tak berniat untuk sekedar  membangunkannya atau bahkan menjemputnya.

Pukul 7.19, lapangan utama Unair

"Duh udah pada mulai lagi,"ucap Elan melihat keramaian berpakaian hitam putih di depannya.

Elan pun tidak membuang buang waktu, setelah menitipkan skateboardnya di pos satpam ia langsung saja mendatangi pihak panitia.

"Permisi ka,"ucap Elan pada dua perempuan yang sedang berdiri di pinggir lapangan.

"Iya?"ucap mereka berdua dengan nada yang ramah.

"Mau nanya ka, kumpulan fisip dimana ya ka?"tanya Elan sopan.

"Fisip...fisip yaa dii sana tuh.Kamu.."

"Udah kamu antar aja,"ucap gadis yang satunya memotong ucapan temannya itu.

"Yaudah,aku antar aja.Yok,"ucap gadis yang sedari tadi berbicara itu.

"Makasih ka,"ucap Elan bernafas lega, ternyata kakak tingkat disini tidak seperti ekspetasinya.Kakak tingkat yang cantik dan suka berdandan, pemarah, sombong,dan masih banyak lagi pikiran pikiran Elan yang nampaknya merupakan seorang korban sinetron.

Setelah berjalan kira kira lima menitan, kini sampailah Elan di tempat yang nampaknya adalah kumpulan mahasiswa baru fisip.

"Jer,"panggil gadis yang bersama Elan itu.

Yang dipanggil pun hanya mendongakkan kepalanya untuk menyahut panggilan itu.

"Nihh punya lu, telat dia,"ucap gadis itu lagi.

Selamat (tinggal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang