#18

26 5 4
                                    

Kemarin adalah kemarin.
Hari ini adalah hari ini.
###

Keesokan harinya

Pukul 9.49, Jalanan

Nampak Elan tengah berjuang melajukan skateboardnya sekencang mungkin menuju kampus, hari ini ia ada kelas pada pukul 10.00 dan ia baru saja bangun 15 menit yang lalu.

Pagi ini matahari tersenyum dengan sangat bahagia tak mendukung situasi Elan yang tidak sempat sarapan dan kini harus mengeluarkan tenaga ekstra agar tidak terlambat. Sebenarnya bagi mahasiswa tidak jadi masalah jika kau terlambat atau bahkan tidak masuk, namun bagi Elan semester awal harus diisi dengan hal-hal positif salah satunya adalah dengan tidak datang terlambat.

Akhirnya di sinilah Elan, di ruangannya, dengan dosen yang sudah mendahuluinya 10 menit yang lalu. Sekarang gadis itu tengah berusaha mengendalikan nafasnya yang terengah engah tanpa sedikitpun mengalihkan atensinya dari si dosen.

Tepat di belakang Elan, Hana mengulas senyum tipisnya melihat kedatangan gadis itu, ia pikir temannya itu tidak masuk dan ia mulai mengkhawatirkannya namun, untungnya gadis itu nampak tidak apa-apa.

Satu jam pun berlalu

Setelah selesai dengan materinya dosen itupun memberikan tugas yang akan dikumpul paling lambat 3 hari lagi dan setelah memberikan tugas, pria paruh baya itu menyudahi kelas.

Saat dosen sudah keluar ruangan, semua yang sedari tadi hanya diam dan memperhatikan kini kembali pada aktivitasnya masing-masing. Ada yang meninggalkan ruangan, ada yang memilih untuk tetap di ruangan sembari bermain game online,ada yang menyempatkan diri untuk jalan jalan sejenak menjelajah alam mimpi, dan masih banyak lagi.

Elan yang masih merasa lelah akibat berangkat terburu buru tadi pun kini lebih memilih untuk,menaruh kepalanya di atas tumpukan buku bukunya lalu menutup kedua kelopak mata indahnya.

"Kenapa telat Lan?" tanya Hana mengagetkan Elan.

"Ehh Hana, bikin kaget aja,"ucap Elan mengangkat kepalanya tidak lupa dengan ekspresi terkejutnya yang berlebihan.

"Gua kesiangan tadi,"jujur Elan.

"Gak sempat sarapan juga, "sambungnya.

Mendengar itu Hana pun terkekeh dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Nih,"ucap Hana sembari menyodorkn roti berukuran sedang pada Elan.

"Buat gua nih? "tanya Elan memastikan, yang kemudian mendapatkan anggukan dari Hana.

"Lu dari awal masuk,kayaknya selalu jadi persediaan makanan darurat gua deh,"kekeh Elan sambil membuka bungkusan roti itu.

"Thanks ya, "lanjutnya.

"Lu pucat kelihatannya Lan,"ucap Hana dengan nada khawatir.

"Ahh palingan juga efek gua belum makan, sama gara gara lagi PMS,"terang Elan.

"Gitu? Yaudah, ke kantin yu. Biar lu bisa makan makanan berat,"ajak Hana pada Elan.

"Gak usah, gua makan ini aja udah kenyang,"tolak Elan.

Karena Elan tak ingin di ajak ke kantin, maka kedua gadis itu pun hanya diam di kelas sambil menunggu 2 jam lagi dosen berikutnya akan masuk.
Disela sela perbincangan mereka berdua Elan menarik diri untuk pergi ke toilet yang kemudian diangguki Hana,Hana juga tadi sempat menawarkan diri untuk menemani Elan. Namun, Elan menolaknya.

Selesai dari WC.

Saat Elan berjalan menyusuri koridor menuju ruangannya, ia tak sengaja berpapasn dengan Jeremy.

Selamat (tinggal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang