#12

45 18 7
                                    

Karena menemukanmu, membuatku kembali menemukan hidupku

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya

Nampak pria tampan sedang duduk di sofa rumah Elan sembari memainkan hpnya.Pria itu berpakaian hitam putih dan sesekali ia melirik ke jam tangan yang terus bergerak.

"Yuk Yon,"ucap Elan pada pria itu, yang tak lain adalah Dion.

Tanpa berkomentar lagi Dion pun keluar,diikuti Elan yang kemudian mengunci pintu lalu setelah itu berangkatlah mereka berdua menuju kampus.

Kampus

Setelah turun dari motor Elan pun melihat jam tangannya waktu sekarang menunjukkan pukul 06.02.

"Gila,pagi banget gua dateng,"ucap Elan.

"Iya pagi,lepas dulu kali helmnya,"ucap Dion melepaskan helm di kepala Elan.

"Uwuu, makasih ubab,"ucap Elan sembari menyatukan jari jarinya lalu mematok pipi Dion dengan tangannya itu seolah ia mencium pipi Dion.

"Ubab ubab, pake bibir dong," ucap Dion sembari sedikit membungkuk agar pipinya sejajar dengan wajah Elan.

Bukannya mencium, Elan justru mencubit pipi dion dengan keras.

"Aww sakit tau,"protes Dion.

"Makanya jadi orang tuh nggak usah genit.Udah deh,cukup Atra aja yang genit lu jangan,"ucap Elan yang kemudian melenggang pergi meninggalkan Dion yang masih memegang pipinya yang barusan dicubit.

Tanpa Elan ataupun Dion sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan datar yang sulit diartikan.

Elan terlihat berjalan menuju pos satpam,ia ternyata ingin menanyakan skateboardnya yang lupa ia ambil karena kemarin sore ia pulang naik motor bersama Dion.

"Yang ini ya neng,"ucap satpam itu dengan skateboard Elan di tangannya.

"Iya pak yang itu,saya mau titip lagi.Nanti sore saya ambil,"ucap Elan pada pria yang nampak seumuran dengan mamahnya itu.

"Beres neng,tenang aja mau diambil hari ini,besok,kapan aja boleh.Selama Sarimin yang jaga pasti aman," ucap satpam bernametag Sarimin itu ramah.

"Makasih ya pak,"ucap Elan dengan senyum manisnya lalu kemudian pergi menghampiri Dion lagi.

"Udah.Yu Yon,"ajak Elan.

"GR banget lu,sekira gua nunggu lu aja,"ucap Dion dengan nada bercanda yang tetap terdengar kalem.

"Ii ngambek,udah ayoo," ucap Elan menarik paksa tangan Dion yang membuat mereka berjalan beriringan dengan tangan yang bertautan.

Ketika mereka berjalan tiba-tiba terdengar deheman dari arah belakang yang membuat Dion dan Elan pun menoleh.

"Bagus ya, pagi pagi udah beduaan aja,mana gandengan lagi," ucap orang yang berdehem tadi yang tak lain adalah Sastra.

"Eh Atra," ucap Elan yang melihat Sastra dan spontan saja melepaskan tangan Dion.

"Oo,bagus lu sekarang selingkuh ya," ucap Sastra berdrama,biasanya Elan selalu meladeni Sastra yang sedang dalam mode sinetron ini.Namun berbeda dengan sekarang.

Elan melipat kedua tangannya lalu berjalan menghampiri Sastra yang masang muka terkejut ala-ala sinetron.

"Bacot Sas,lu kan yang bikin pikiran Dion jadi gak senonoh?"introgasi Elan pada Sastra.

Selamat (tinggal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang