◎7

1.1K 191 15
                                    

Felix melihat jam tangannya. "Masih berfungsi. Guys, sekarang jam 11 malem"

Sasha melirik ke arah jam tangan milik Felix. "Benda apa itu?"

Felix hanya menepuk dahi nya pelan. Dia lupa kalau sekarang bukan masa mereka.

"Anu--"

"Bisa pergi sekarang?" Tanya jeno yang berhasil mengalihkan perhatian Sasha. Gadis itu menangguk menanggapi ucapan jeno.

"Ready guys?"

"Let's gidit!" Jaemin memimpin jalan.

---

"Heh, gagal lagi huh?"

"Sia sia kita membayar pajak untuk perajurit tak berguna seperti mereka"

"Cih. Lebih baik dibubarkan saja."

Sang komandan pasukan itu tetap memimpin pasukannya dan memandang lurus ke depan. Tanpa mempedulikan cacian yang ditujukan padanya dan pasukan nya.

Pasukan pengintai. Dengan nama itulah mereka menyebut dirinya. Dengan lambang sayap kebebasan mereka mempersembahkan jiwa mereka untuk umat manusia.

Hinaan dan cacian selalu mereka terima saat mereka pulang dari ekspedisi. Selalu. Tidak ada yang menyambut mereka dengan teriakan bahagia.

Pada ekspedisi yang ke-50. Mereka telah kehilangan seperlima dari anggotanya. 20 orang mengalami luka. Dan sekitar 20 orang telah tewas.

"Commander. Second squad is lost. After we kill an abnormal titans we didn't meet again." lapor seorang perajurit dari squad 4.

Sang komandan mengangguk. Kemudian memerintahkan anggotanya untuk kembali.

"Hey! Hey! Steve! Look at this!!" Seorang wanita mendobrak pintu ruangan dan menghampiri komandan yang dia panggil Steve.

"See!!!" Dengan semangat wanita itu menunjukkan sebuah benda.

"What is this?" Tanya Steve lalu menerima benda itu.

Yang dipanggil steve tadi melebarkan matanya saat melihat benda itu. Kemudian menyimpan benda itu di dalam loker meja nya.

"Okay seul. You can back." Ucap steve datar.

"Heeeehhh!? Common Ck Baiklah. Aku pergi,"

"Tapi aku besok akan memburu titan untuk eksperimen ku. Kau harus mengijinkan ku!" Teriak Seulgi girang lalu menutup pintu dengan sedikit keras.

Orang yang dipanggil Steve tadi tidak menghiraukan ucapan Seulgi dan menatap benda di tangannya.

"Na...Jaemin?"

---

"Oy! Masih lama ga sih? Perasaan itu wall tadi deket dah?" Tanya haechan. Kakinya terasa pegal.

"Hoo anjir, gue ngerasa ga sampe 500 meter. Tapi kok ini udah 1 kilo keknya" Felix ikut ikutan.

Sasha hanya menatap heran dua orang yang sedang berbacot ria di depannya.

"Sebenarnya, kalian ini dari mana?"

Haechan menoleh ke sasha. Kemudian menunjuk dirinya sendiri "Hah? Siapa? Gue? Lo tanya gue?"

Felix merolling eyes. "Iyalah lo kira yang sama dia selain kita siapa hah?"

Haechan cengengesan. "Kita dari---" Hans membungkam mulut haechan dengan segera. Ni anak ga bisa di filter emang.

"Maaf kita ga bisa jawab pertanyaan itu" Jeno yang sadar situasi mewakili yang lain.

Sasha mengangguk. "Lalu, nama kalian siapa?"

Picture -Nct Skz 00L [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang